Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsep 3 Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung Yang Perlu Kau Tahu

Lensa cekung atau lensa konkaf yakni lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam. Ciri utama lensa cekung yakni bab tengah lebih tipis daripada bab pinggir atau tepi. Sama menyerupai lensa cembung, lensa cekung juga mempunyai dua sebutan, yaitu lensa divergen dan lensa negatif. Disebut lensa divergen alasannya yakni berkas-berkas sinar hadir yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menyebar, dan perpantidakboleh sinar-sinar bias tersebut akan menuju pada satu titik, yaitu di titik serius depan lensa.

Pada lensa cekung, sinar-sinar bias tidak pernah berpotongan, yang berpotongan yakni perpantidakboleh sinar-sinar bias. Titik serius kawasan berpotongan perpantidakboleh sinar-sinar bias terletak di depan lensa, maka serius lensa cekung yakni serius maya. Sehingga jarak serius lensa cekung selalu bertanda negatif. Oleh alasannya yakni itu, lensa cekung disebut juga lensa negatif.

Jika pada lensa cembung, letak dan sifat bayangan bergantung pada posisi benda, maka pada lensa cekung, letak dan sifat bayangan selalu sama tidak dipengaruhi oleh posisi benda. Letak bayangan pada lensa cekung selalu berada di antara titik sentra optik lensa (O) dan titik serius depan lensa (F1). Sedangkan sifat bayangan yang dibuat lensa cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.

Meskipun posisi benda tidak mensugesti sifat bayangan, tetapi jauh dekatnya benda terhadap lensa mensugesti perbemasukan bayangan (M). Semakin jauh letak benda maka perbemasukan bayangan semakin kecil kesannya bayangan yang terbentuk pun akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, semakin bersahabat letak benda maka perbemasukan bayangan semakin besar (tidak lebih dari 1) sehingga bayangan semakin besar meski tidak sebesar objek aslinya.

Bayangan sebuah objek oleh lensa cekung sanggup ditentukan dengan cara melukiskan 2 dari 3 sinar istimewa pada lensa cembung. Lalu apakah yang dimaksud dengan sinar istimewa? Kenapa disebut istimewa? Pada peluang kali ini, kita akan berguru tentang konsep sinar istimewa pada lensa cembung.

Konsep yang dimaksud di atas yakni bagaimana cara membuktikan terjadinya sinar istimewa tersebut. Terdapat tiga konsep utama yang dipakai untuk membuktikan jalannya sinar-sinar istimewa pada lensa cekung, yaitu Hukum Pembiasan (Hukum Snellius), konsep garis normal dan konsep pembiasan ganda. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi diberikut ini.

Hukum Pembiasan Cahaya
Hukum pembiasan cahaya pertama kali ditetapkan oleh Willebrord Snellius, spesialis Fisika berkebangsaan Belanda. Berdasarkan hasil percobaannya, Snellius mengemukakan Hukum Pembiasan yang berbunyi sebagai diberikut.
 Sinar hadir, garis normal dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar.
 Perbandingan sinus sudut hadir dengan sinus sudut bias pada dua medium yang tidak sama ialah bilangan tetap.

Secara matematis, pernyataan Hukum Snellius yang kedua di atas sanggup dituliskan dalam bentuk persamaan diberikut.
n1 sin i = n2 sin r
Keterangan:
n= indeks bias mutlak medium 1
n2 = indeks bias mutlak medium 2
n21 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
i = sudut hadir pada medium 1
r = sudut bia  pada medium 2

Selain kedua pernyataan Hukum Snellius di atas, masih ada hal lain yang berlaku pada kejadian pembiasan cahaya, yaitu sebagai diberikut.
1) Jika sinar hadir dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Ini berarti, sudut bias lebih kecil daripada sudut hadirnya (r < i).
2) Jika sinar hadir dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jadi, sudut hadir lebih kecil dari sudut bias (i < r).
3) Jika sinar hadir tegak lurus batas dua medium, maka sinar tidak dibiaskan melainkan diteruskan.

Konsep Garis Normal
Jika ditinjau secara dua dimensi (2D), lensa cekung terbentuk dari sebuah segi empat yang bab sisi kiri dan kanan diiris oleh sebuah bulat dengan jarak tertentu terhadap titik tengah segi empat. Supaya lebih jelas, perhatikan gambar diberikut ini.
 cekung atau lensa konkaf yakni lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam Konsep 3 Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung Yang Perlu Kamu Tahu
Apabila bulat pertama digeser ke kanan sampai ujungnya sempurna berada di titik tengah lensa cekung dan bulat kedua digeser ke kiri sampai ujungnya sempurna berada di titik tengah lensa, maka yang dimaksud dengan titik sentra bidang lengkung lensa (P1 dan P2) yakni titik tengah kedua bulat tersebut. Lalu titik yang letak dan posisinya setengah dari panjang diameter kedua bulat ialah titik serius lensa (F1 dan F2). Perhatikan gambar diberikut.
 cekung atau lensa konkaf yakni lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam Konsep 3 Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung Yang Perlu Kamu Tahu
Dari gambar di atas, garis putus-putus bewarna ungu yang berasal dari titik P1 menuju lensa cembung ialah garis normal 1. Garis normal 1 ini berfungsi sebagai contoh dalam membiaskan sinar hadir yang hadir dari udara menuju bidang lensa. Sedangkan garis putus-putus bewarna biru yang berasal dari titik P2 menuju lensa cekung yakni garis normal 2. Garis normal 2 berfungsi sebagai contoh dalam membiaskan sinar dari dalam lensa menuju ke udara luar.

Konsep Pembiasan Ganda
Sebenarnya pada lensa cekung yang mempunyai ketebalan tertentu, terjadi dua kali proses pembiasan cahaya. Pertama pembiasan dari udara (jika medium pertama udara) ke beling (jika lensa terbuat dari kaca) dan kedua pembiasan dari beling ke udara. melaluiataubersamaini demikian terjadi pembiasan ganda yaitu dari udara  kaca  udara. Konsep pembiasan ganda pada lensa cembumg sama dengan pembiasan cahaya pada prisma. Perhatikan gambar diberikut.
 cekung atau lensa konkaf yakni lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam Konsep 3 Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung Yang Perlu Kamu Tahu
Seberkas sinar hadir sejajar sumbu utama menuju permukaan pertama lensa cekung yang terbuat dari kaca. Karena indeks bias udara lebih kecil daripada indeks bias kaca, maka sinar dibiaskan mendekati garis normal ungu. Kemudian, sinar bergerak menuju permukaan kedua lensa cekung dan keluar kembali ke udara. Karena indeks bias beling lebih besar dari indeks semoga udara, maka sinar ini dibiaskan menjauhi garis normal biru. Kemudian, apabila kita perpanjang garis sinar bias terakhir ini, maka akan bertemu di titik F1. Sehingga seperti sinar bias berasal dari titik serius depan lensa cekung.

Jadi, sudah terang bahwa pada lensa cekung bergotong-royong terjadi dua kali proses pembiasan. Namun satu hal yang perlu kalian ketahui yakni lensa cekung tidak sama dengan prisma. Pada lensa cekung, jarak antara dua permukaan lengkungnya sangat kecil, sehingga dalam melukiskan kejadian pembiasan cahaya pada lensa cekung, spesialuntuk digambarkan satu kali pembiasan. Dan bagi yang tidak tahu konsepnya, ini seperti spesialuntuk terjadi satu kali pembiasan.

Sinar-Sinar Istimewa Lensa Cekung
melaluiataubersamaini memakai Hukum Pembiasan Cahaya, konsep garis normal dan konsep pembiasan ganda pada lensa cekung, maka menurut percobaan diperoleh tiga sinar istimewa pada lensa cekung. Yang dimaksud sinar istimewa yakni sinar-sinar hadir dan bias yang berafiliasi pribadi dengan sumbu utama, titik serius, dan titik sentra optik lensa. Adapun tiga sinar istimewa ada lensa cekung antara lain sebagai diberikut.
 cekung atau lensa konkaf yakni lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam Konsep 3 Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung Yang Perlu Kamu Tahu
 Sinar istimewa 1: Sinar hadir sejajar sumbu utama akan dibiaskan seperti berasal dari titik serius (F1) di depan lensa.
 Sinar istimewa 2: Sinar hadir yang seperti menuju titik serius (F2) di belakang lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
 Sinar istimewa 3: Sinar yang hadir melewati sentra optik lensa (O) akan tidak dibiaskan melainkan diteruskan.

Referensi:

Sumber https://www.fisikabc.com/

Post a Comment for "Konsep 3 Sinar Istimewa Pada Lensa Cekung Yang Perlu Kau Tahu"