6 Rujukan Paragraf Analogi Lengkap Dengan Penjelasannya
Paragraf Analogi - Paragraf analogi merupakan salah satu jenis paragraf yang mempunyai daypikir induktif. Paragraf Analogi itu sendiri yaitu suatu paragraf yang membandingkan antara 2 hal yang mempunyai kesaman maupun hampir sama satu sama lain yang nantinya akan disimpulkan pada tamat paragraf. Sebab paragraf ini mengikuti daypikir induktif maka paragraf analogi ini mempunyai pola sebagai berikut yaitu : Khusus – Khusus – Umum.
Bagian awal paragraf ini memaparkan 2 hal yang akan menjadi topik pembicaraan. Selanjutnya kalimat-kalimat seterusnya membicarakan persamaan yang dimiliki oleh ke 2 hal tersebut. Dan yang harus diingat ialah pembanding tersebut juga harus sama dan sepadan. Sepadan ini berarti ke 2 hal tersebut mempunyai tingkatan ranah pembahasan yang sama dan tidak timpang maupun malah bertentangan antara satu sama lain. Selanjutnya di penggalan akhir, persamaan persamaan antra ke 2 objek tersebut juga harus disimpulkan.
Contoh Paragraf Analogi 1:
Untuk mendaki sebuah gunung yang sangat tinggi, maka dibutuhkan persiapan – persiapan dan juga mental yang besar lengan berkuasa biar sesampainya di atas dengan selamat. Hal ini di sebabkan akan banyak sekali halangan dan rintangan yang nantinya akan menghadang di depan. Apabila salah melangkah, maka sanggup jadi kita malah akan terperosok serta jatuh ke jurang. Begitu pula dengan menggapai kesuksesan, untuk mencapai puncak kesuksesan juga sangat perlu di perlukan adanya persiapan – persiapan matang serta mental yang sangat kuat. Dan persiapan – persiapan itu diantaranya ialah ilmu, pengalaman dan juga keahlian khsusus. Apabila kita tidak mempunyai persiapan yang sangat matang, maka kita juga akan mengalami hal yang sama dengan memanjat gunung yang tanpa persiapan, yaitu kita sanggup jatuh terperosok dan tidak akan hingga ke puncak kesuksesan. Maka dari itu, mencapai kesuksesan juga sama halnya dengan mencapai puncak sebuah gunung, yakni memerlukan persiapan – persiapan dan juga mental yang sangat kuat.
Contoh Paragraf Analogi 2:
Sebuah lidi yang hanya sebatang memang sangat gampang untuk dipatahkan. Akan tetapi, kalau lidi tersebut di kumpulkan akan menjadi banyak dan disatukan menjadi satu, maka sudah lidi tersebut akan sulit di patahkan. Hal tersebut juga terjadi dengan manusia. Apabila insan berjuang sendiri – sendiri, maka mereka juga akan sangat gampang untuk dipatahkan lantaran tidak adanya kekuatan lain yang juga mendukung. Akan tetapi, bila insan – insan tersebut dikumpulkan menjadi satu, juga sama halnya dengan lidi, maka juga tercipta suatu kesatuan dan juga persatuan yang tidak akan gampang dikalahkan. Maka dari itu, insan yang tidak mempunyai persatuan akan sama mirip dengan sebatang lidi yang tidak disatukan. Mereka juga akan sangat gampang sekali untuk di patahkan.
Contoh Paragraf Analogi 3:
Merawat tumbuhan memang sangat terasa sulit lantaran sangat memerlukan perhatian yang sangat khusus. Apabila tumbuhan tersebut di tanam dengan penuh perhatian, contohnya mirip di siram setiap hari, diberi pupuk serta dijaga dari hama dan juga gulma, maka tumbuhan tersebut juga akan tumbuh dengan subur sekali. Sebaliknya, apabila tumbuhan tersebut tidak dirawat, maka tumbuhan tersebut nantinya akan tumbuh dengan tidak subur bahkan akan mati. Dan prinsip merawat tumbuhan ini sama halnya dengan merawat anak, biar anak tumbuh menjadi anak yang baik baik kebijaksanaan atau pekertinya juga harus dididik dengan sangat benar. Selain itu mereka juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang sangat besar pada ketika dalam masa pertumbuhan mirip halnya merawat tumbuhan. Namun sebaliknya, apabila anak – anak tidak di asuh dengan sangat baik, maka mereka juga akan tumbuh menjadi anak yang tidak baik juga. Oleh lantaran itu, untuk membuat seorang anak yang mempunyai kebijaksanaan pekerti, sama dengan menumbuhkan tumbuhan yang sangat subur, yakni dengan cara memberi perhatian khusus serta kasih sayang.
Contoh Paragraf Analogi 4:
Dalam suatu keluarga ada pembagian – pembagian kiprah khusus yang harus melaksanakan fungsi serta tugasnya masing – masing. Contohnya mirip ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga, harus menjaga serta mengarahkan keluarganya, dan ibu sebagai pengurus keluarga juga harus mengurus seluruh anggota keluarga. Akan tetapi, fungsi keluarga tersebut juga tidak akan berjalan dengan efektif kalau tidak adanya pengawasan serta pemberian dari anggota keluarga yang lainnya. Sistem tersebut juga sama halnya dengan menjalankan suatu organisasi yang juga memerlukan pembagian – pembagian peran. Selain di harusan bekerja sesuai dengan fungsi dan juga tugasnya masing – masing, kiprah – kiprah yang ada di dalam organisasi tersebut juga harus saling mendukung dan juga mengawasi biar suatu organisasi tersebut sanggup berjalan dengan sangat efektif. Maka dari itu, menjalankan sebuah keluarga sama dengan menjalankan suatu organisasi.
Contoh Paragraf Analogi 5:
Sebuah kerikil karang memang sangat besar lengan berkuasa dan tidak akan mempan pada gangguan – gangguan kecil atau bahkan angin ribut yang sangat besar. Akan tetapi mereka ini juga akan tetap bangun kokoh. Sifat kerikil karang ini sama juga sama dengan sifat lelaki yang sejati. Sebab seorang lelaki sejati juga tidak akan takut menghadapi semua rintangan yang turut menghadapinya. Mereka juga tidak akan pernah berlari dan malah menantang adanya rintangan – rintangan tersebut. Maka dari itu, lelaki sejati dilambangkan dengan kerikil karang yang sangat besar di tengah – tengah lautan yang luas.
Contoh Paragraf Analogi 6:
Tulang rusuk memang sangat rentan. Apabila tulang rusuk yang bengkok ini diluruskan dengan kuat, maka mereka juga akan patah. Namun sebaliknya, apabila mereka tidak diluruskan, maka mereka juga akan tetap bengkok. Dan sifat tulang rusuk yang sangat rentan inilah sama halnya dengan sifat para wanita. Sebab mereka merupakan makhluk yang sangat ringkih sekali. Apabila mereka diperlakukan dengan sangat kasar, mereka juga akan hancur atau bahkan melawan. Akan tetapi, apabila tidak tegas menghadapinya, mereka juga akan rusak dan tidak akan patuh. Maka dari itu, perempuan juga diibaratkan sebagai sebatang tulang rusuk yang tidak sanggup dikasari atau dilembuti.
Setelah melihat beberapa pola diatas, adapun beberapa ciri ciri dari paragraf analogi ini ialah sebagai berikut ini.
a. Paragraf analogi ini membandingkan 2 hal dengan bergantian yang mempunyai tingkat kesetaraan yang sangat seimbang. Hal yang sanggup dibandingkan sanggup berupa benda, kejadian, keadaan maupun proses.
b. Kalimat penjelas dalam paragraf analogi tidak sedikit yang berupa persamaan-persamaan yang dimiliki antara 2 hal yang dianggap sama.
c. Paragraf analogi mempunyai kalimat utama yang ada di penggalan tamat paragraf atau yang disebut dengan kesimpulan yang merupakan penjelas dari wangsit awal yang di ucapkan.
Dan dari aneka macam contoh paragraf analogi di atas dan sedikit klarifikasi terkait paragraf analogi yang sudah kami sampaikan seharusnya anda sudah sanggup mengerti dan paham dengan apasih paragraf analogi itu, sehingga anda semua sanggup membuat sendiri contoh paragraf analogi tersebut. Semoga sanggup bermanfaat untuk anda semua, khususnya bagi para pembaca.
Post a Comment for "6 Rujukan Paragraf Analogi Lengkap Dengan Penjelasannya"