Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Puisi Rindu Wacana Kerinduan Terbaru 2018

Puisi Rindu Tentang Kerinduan - Kerinduan ialah salah satu bentuk perasaan yang tak terucapkan serta do’a yang terus menerus dimunajatkan di dalam hati, mungkin mirip itu arti sebuah kerinduan. Mungkin sebagian dari anda pernah mencicipi kerinduan yang begitu mendalam terhadap seseorang, baik kekasih, sobat atau hal-hal yang menciptakan anda rindu lainnya.

Untuk meyakini kekuatan rindu serta mengungkapkan gejolaknya, maka pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan kumpulan puisi rindu wacana kerinduan yang biar dengan adanya puisi rindu ini setidaknya kita masih memiliki perasaan wacana rindu, alasannya ialah bagaimanapun juga kerinduan itu sendiri lah yang bisa menguatkan kita sekalipun tak sempat mengutarakannya dan mengobati kerinduan tersebut. Berikut ialah puisi rindu yang bisa saya tuliskan untuk anda, biar berkesan dan selamat membaca.

 Kerinduan ialah salah satu bentuk perasaan yang tak terucapkan serta do Kumpulan Puisi Rindu Tentang Kerinduan Terbaru 2018


Kumpulan Puisi Rindu : Tentang Kerinduan

Engkau kah Itu?


Engkau kah itu?
Yang berdendang sendu
Dengan seuntai senandung rindu
Diantara rintihan sang kalbu
Yang terus karam dalam kubangan pilu
Terinjak-injak derap langkah sang waktu

Engkau kah itu?
Yang menimpakanku ber ton-ton rindu
Dengan sejuta lembar bayangmu
Merebut tiap hempasan nafasku
Mengikat tiap persendian tulangku
Dengan merindukanmu.. Aku menemukanmu

Engkau kah itu?
Yang mencintaiku
Yang melengkapi semua asaku
Yang bermain di atas taman hatiku
Yang selalu berdendang di ujung rinduku
Yang takkan hilang meski disapa mesra sang bayu

Engkau kah itu?
Yang perlahan menaklukanku..

Aku Merindukanmu


Sudut sepi, ketika itu..
Kembali saya merindukanmu, sangat rindu
Gundah, gundah dan gelisah menari-nari di kalbu
Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu
Masih ku ingat ketika itu.. Ya ketika itu
Saat kau bunuh saya dengan diammu
Namun.. Masih saja saya merindukanmu, sangat rindu

Kubangan hening kala itu..
Bayanganmu hadir dibibir ilusiku
Hadirkan sebersit senyum terindah milikmu
Senyum yang semakin memberatkan rinduku
Haruskah ku buang bayangmu itu?
Haruskah aku?
Ah.. Aku tidak dan tak akan mampu
Wahai engkau.. Dengan cara inilah saya mencintaimu

Kamar senyiku, ketika itu..
Sayup-sayup ku ingat kembali kisahku
Kau tahu apa yang kutemukan? Cintamu, cuma itu
Cinta yang membuka mataku
Pula yang membuka hatiku
Dan dalam hatiku, saya melihatmu, bidadariku
Hingga takan bosan ku berbisik di telingamu
“Aku Merindukanmu”

Di Dalam Dada


Jika dibelah dada ku
Akan nampak semua yang ada di angan
Ada gunung, ada lembah, ada pohon di pinggir sawah
Ada jalan setapak menuju rumah
Ada kerinduan di sana..

Tapi ada juga kota lama
Dengan gedung runtuh
Dan langit terbakar menyala merah
Ada juga hutan rimba
Tempat nyawa tersesat
Terbayang di dalam lengking rusa
Yang lari dengan kaki terluka

Sudah berkumandang sebelum sempat bersuara
Kalau kerinduan tak terangkum dalam dada
Bagaimana kata seakan terbit dari tiada
Tangan akan hampa meraih ke udara

Sepenggal Kerinduan


Bungaku yang telah pergi..
Kau pernah tumbuh di taman hati
Harum mu pun masih mewangi
Dan tercium hingga kini
Pertanyaannya tak habis disini

Tapi hingga kapan ini terjadi
Sampai kapan saya merindukanmu
Sampai kapan kau tetap segar mewangi
Dan tak menjadi layu di hatiku.. Di sini..

Jari-jari Sepi, Belai Aku..


Ku titipkan kisah ini pada bayu menerpa
Ku tebar rasa ini bersama dayu seruling gembala
Ku gantungkan asa ini di tepi lengkung bianglala
Dan bahkan..

Ku selipkan rindu ini dalam tumpuk bebatuan
Ku benamkan cinta ini dalam genang lautan
Ku simpan rindu ini dalam rumah pasir pantai
Hingga.. Lagi dan lagi..

Ku buat untai kerinduan ini sebagai dawai do’a
Ku dendang syair rindu ini menjadi kidung hati
Ku jadikan bias rindu ini untuk perhiasan sepi

Jika Ada Rindu..


Jika ada celah ruang rindu dalam dimensi relungku
Maka hanya kau yang tahu untuk siapa
Jika ada sisa waktu dalam kerinduanku
Maka hanya kau yang tahu untuk siapa
Jika ada gumpalan rindu dalam rongga dadaku
Maka hanya kau yang tahu untuk siapa

Jika ada satu cinta dalam lubuk sukmaku
Maka hanya kau yang tahu untuk siapa
Jika ada tumpukan rindu dalam beku heningku
Maka hanya kau yang tahu untuk siapa
Dan kalau benar dunia mengakui keberadaanku
Pun hanya kau yang tahu untuk siapa

Archa Kerinduan


Masih saya terpaku
Retak muka remuk raga
Merindukanmu mirip batu

Tatapan mata selalu di angan
Merajut rindu bergelayut
Menantimu mirip batu

Di hatiku terpendam
Bungkam dalam membisu sang malam
Merindukanmu mirip batu

Hampa dalam bayang siang
Kosong dalam hening malam
Merenungimu mirip batu


Malam Merindu

Karya : Nurul Fitriana, Bogor.

Dusta kalau ku tak merindu
Sekuat ku buang ingatan
Kembali jua ke daerah sama
Meski ku tahu..
Tuhan tak pernah miliki restu
Untuk kerinduan teramat dalam

Tapi mengapa?
Hilang tak juga sirna
Hadir selalu dalam bayang

Aku diam, saya bungkam
Berusaha selalu menutup kelopak
Agar wajahnya tidak kembali di hadapan
Agar terusir dalam dinginnya malam


Bila kumpulan puisi rindu wacana kerinduan ini dinilai cukup anggun dan indah maka silahkan untuk anda bagikan kepada sobat maupun orang-orang tercinta untuk mengungkapkan kerinduan. Semoga puisi rindu di atas sanggup menjadi salah satu ungkapan perasaan wacana kerinduan yang selama ini terpendam, alasannya ialah memendam rindu itu diibaratkan mirip menggenggam bara, betul? final kata saya ucapkan terima kasih sudah berkunjung dan bagi sobat yang ingin mengirimkan puisi puisi rindunya silahkan kami menampung karya sobat untuk kami postingkan melalui form isi pengiriman puisi yang sudah kami siapkan.

Sumber http://www.satubahasa.com

Post a Comment for "Kumpulan Puisi Rindu Wacana Kerinduan Terbaru 2018"