Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Perpisahan Karya Kahlil Gibran Terbaik Paling Bijak

Puisi Perpisahan Kahlil Gibran - Kahlil Gibran yaitu sosok yang patut kita perhitungkan dalam sejarah kesusastraan, mengapa demikian? Ya karna karya-karyanya begitu mendalam hingga akar-akar kehidupan. Kahlil Gibran sendiri mempunyai segudang pengalaman perihal perpisahan, alasannya yaitu baginya perpisahan yaitu satu tanda cinta yang begitu pahit untuk dirasakan akan tetapi perpisahan haruslah dijadikan emas yang terbakar api, meski terbakar ia akan tetap bernilai dan berharga.

Ya mungkin ibarat itu Gibran mengartikan sebuah perpisahan dalam karya-karyanya perihal perpisahan. Untuk mengetahui puisi perpisahan karya Kahlil Gibaran tidak lah sulit untuk mencarinya, untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan beberapa puisi perpisaahan Kahlil Gibran yang berhasil saya rangkum dalam puisi perpisahan di bawah ini. Selamat membaca.

 Kahlil Gibran yaitu sosok yang patut kita perhitungkan dalam sejarah kesusastraan Puisi Perpisahan Karya Kahlil Gibran Terbaik Paling Bijak

Puisi Perpisahan Kahlil Gibran Paling Bijak


Siap saya pergi,
Dan keinginanku berlayar siap menunggu angin
Hanya tinggal satu nafas lagi yang akan kuhembuskan di udara
Ini, hanya sebuah tengokan sayang kebelakang.
Dan kemudian saya akan bangun diantara kalian,
Pengembara lautan diantara pengembara lautan.

Dan kamu lautan yang luas tertidur
Yang sendirian dalam damai
Dan kebebasan dari sungai dan arus
Hanya sebuah tiupan angin lagi
Yang dibentuk oleh arus ini, sebuah gumaman oleh rimba

Dan saya akan tiba padamu,
tetesan tanpa ikatan dari samudera yang tanpa ikatan
Dan ketika ia berjalan, ia melihat para laki-laki dan perempuan di kejauhan
Sedang meninggalkan kebun mereka untuk berjalan menuju gerbang kota
Dan ia mendengar suara-suara mereka memanggil namanya
Dan berteriak dari ladang ke ladang saling memberitahukan kedatangan kapalnya

Dan ia berkata pada dirinya sendiri.
Apakah hari perpisahan akan menjadi hari perkumpulan?
Dan apakah harus dikatakan bahwa malamku yaitu kebenaran dalam senjaku?
Dan apa yang seharusnya kuberikan padanya yang meninggalkan bajaknya di tengah ladang atau yang menghentikan rodanya dari memeras anggur?
Haruskah hatiku menjadi sebuah pohon penuh buah yang kukumpulkan dan kuberikan pada mereka?
(Source: Sang Nabi, Syair-syair Cinta)



Dalam Keheningan Malamku kamu mengunjungi
Yang tercinta dan menikmati kemanisan kehadirannya.
Tubuh ini tetap korban pahit dari cita-cita dan perpisahan.
Ini, jiwaku, yaitu penyiksaan.
Ampunilah aku, jiwaku!
(Souce : Ampunilah Aku Jiwaku, Syair-syair Cinta)



Pesisir yang berpengaruh yaitu cintaku,
Dan saya yaitu kekasihnya,
Kami alhasil bersatu dalam cinta, dan
Lalu bulan mengambilku darinya.
Aku pergi ke bulan dengan enggan, dan
Sedikit perpisahan.
(Source : Nyanyian Ombak, Syair-syair Cinta)



Karena itu, anakku,
Manusia tidak sanggup memperoleh cinta
Sampai sesudah murung dan mencicipi perpisahan
Dan kesabaran pahit, dan kesulitan yang menciptakan putus asa.
Tidurlah, anak kecilku,
Mimpi indah akan menemukan jiwamu
Yang tidak takut pada gelap malam yang mengerikan.
(Source: Janda dan Puteranya, Syair-syair Cinta)


Saat fajar saya bersatu dengan angin
Untuk mengumumkan datangnya cahaya,
Saat tengah hari saya bergabung dengan burung
Untuk memperoleh cahaya perpisahan.
(Source: Nyanyian Bunga, Syair-syair Cinta)



Akhirnya selesai sudah saya menuliskan puisi perpisahan Kahlil Gibran paling bijak ini, agar dengan adanya puisi perpisahan ini kita semua sanggup mengartikan sebuah perpisahan yang berharga dan bermakna tanpa adanya penyesalan dan kepedihan di dalamnya. Untuk segala perhatiannya saya ucapkan terima kasih telah berkunjung dan membaca puisi perpisahan Kahlil Gibran ini. Salam satu bahasa :-)

Sumber http://www.satubahasa.com

Post a Comment for "Puisi Perpisahan Karya Kahlil Gibran Terbaik Paling Bijak"