Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri Ciri Tema Dongeng Pendek Indonesia Pada Zaman Dahulu

Ciri-ciri kisah pendek zaman dahulu - Dalam perkembangannya, kisah pendek Indonesia sendiri tentu sudah banyak mengalami perubahan tema dan kisah cerita nya pun mulai beragam. Jika kita membaca kisah pendek pada masa kini tentu sudah banyak ditemukan tema tema gres nan terancang apik oleh cerpenis atau penulisnya, namun apa saja gotong royong tema cerpen pada zaman dahulu sebelum masa masa sekarang? Tentu jawabannya sanggup anda baca di bawah ini.

Dalam majalah Pandji Poestaka dan lain-lain pada tahun 1920-an sudah mulai dimuat kisah-kisah pendek yang sifatnya lawakan atau hiburan. Cerita-cerita itu mengingatkan kita pada tokoh tokoh kisah rakyat usang yang terdapat di seluruh Indonesia ibarat si Kabayan, si Lebai Malang dan Jaka Dolok. Kemudian pada tahun 1936, atas perjuangan Balai Pustaka, cerita-cerita lucu yang ditulis oleh M.Kasim yang sebelumnya bertebaran dalam Pandji Poestaka dibukukan dengan judul Teman Duduk. M.Kasim sendiri ialah seorang guru yang telah menulis semenjak 1922 dengan buku pertamanya yang berjudul Muda Teruna. Pada tahun 1924 ia memenangi sayembara mengarang yang diselenggarakan oleh Balai Pustaka, yaitu dengan naskah Pemandangan Dalam Dunia Kanak-Kanak (Si Samin).

Sementara itu tema kesedihan sebagai motif penulisan cerpen menjadi materi yang produktif buah Haji Abdul Karim Amrullah yang lebih populer sebagai HAMKA yang lahir pada Februari 1908 di Maninjau. Berlainan tema dengan M.Kasim, Hamka sendiri mempergunakan cerpen bukan sebagai penghibur hati, melainkan sebagai perjuangan untuk menggugah rasa murung para pembaca. Dalam kata persembahannya ia menyebut cerpen-cerpennya itu sebagai “Kumpulan air mata, kesedihan dan rintihan yang diderita oleh segolongan insan di atas dunia ini”.
 kisah pendek Indonesia sendiri tentu sudah banyak mengalami perubahan tema dan kisah ce Ciri Ciri Tema Cerita Pendek Indonesia Pada Zaman Dahulu
Memahami Ciri Ciri Tema Cerita Pendek Indonesia Pada Zaman Dahulu


Adapun cerpenis yang menulis cerpen-cerpen lebih sungguh-sungguh dan lebih berhasil ditinjau dari segi sastra ialah Armijn Pane. Cerpen-cerpennya banyak dimuat dalam majalah Poedjangga Baroe, diantaranya yang berjudul Barang Tiada Berharga. Cerpen ini lalu menjadi dasar romannya belenggu. Lalu lalu pada cerpennya yang berjudul “Tujuan Hidup” ia mencoba melukiskan tema kesepian hidup seorang gadis yang menjadi guru dan menentukan menyendiri.

Itulah paparan singkat perihal sejarah kepenulisan ciri ciri tema kisah pendek atau cerpen pada zman dahulu, jadi sanggup kita simpulkan bahwa pada awal awal kepenulisan cerpen tema tema yang di usung pada masa itu yaitu tema lelucon, humor atau lucu. Lalu lalu semakin berkembang hingga tema kesedihan atau nestapa dan kesepian. Hingga ketika ini banyak penulis penulis cerpen yang masih mengandalkan tema tema tersebut dan tidak sedikit juga yang mengambil tema kebahagiaan dalam ceritanya. Tentu kalau kita ingin menulis cerpen atau ingin memahami sebuah tema cerpen sanggup kita simpulkan kalau kita sudah membacanya dan mengikuti alurnya.

Semoga bermanfaat bagi pengetahuan anda dan terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan perihal ciri ciri tema kisah pendek ini. Untuk lebih mengetahui teori teori perihal cerpen sanggup anda baca pada kolom teori cerpen kami.

Sumber http://www.satubahasa.com

Post a Comment for "Ciri Ciri Tema Dongeng Pendek Indonesia Pada Zaman Dahulu"