Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Filsafat Yunani Kuno Pada Masa Awal

Dikutip dari Bertens (1976). Sejarah filsafat di zaman Yunani Kuno dibagi menjadi 3 perioda. Periode awal, periode keemasan dan periode helenitas.

Filsafat Yunani pada periode awal ditandai dengan munculnya jago filsafat dari wilayah Miletos : Thaes, Anaxmandros dan Anaximenes. Namun tak hanya itu, pada periode ini juga hadir beberapa nama menyerupai Herakleitos, Parmenides, Phytagoras dan Demokritos.
 Sejarah filsafat di zaman Yunani Kuno dibagi menjadi  Filsafat Yunani Kuno pada Periode Awal
Filsafat Menurut Ahli Zaman Yunani Kuno
Anaximandros dan Anaximenes merupakan murid dari Thales. Pokok fatwa mereka berkaitan dengan insiden ilmiah yang bekerjasama dengan perubahan. Kelompok ini menyebutkan bahwa perubahan terjadi alasannya yaitu ada prinsip. Semua dimulai dari sebuah materi. Tapi ada perbedaan perihal hakikat materi di sini berdasarkan masing-masingnya. Thales menyebutkan materi air, Anaximandros menyebutkan materi tak terbatas dan Anaximenes menyebut dengan materi udara.

Herakleitos berpendapat bahwa prinsip hakikat itu yaitu api yang menyebabkan perubahan. Api ditetapkan sebagai lambang perubahan baginya. Pemikiran tersebut didasarkan pada sebuah kayu. Tak ada yang awet di dunia, misalnya kayu. Tetapi kayu tersebut sanggup menjelma bubuk alasannya yaitu api.

Phytagoras mempunyai pandangan yang berbeda perihal alam. Bagi Phytagoras semua berdasarkan bilangan. Segal sesuatunya sanggup dijelaskan dengan angka. Contohnya untuk bunyi, ada nada masing-masing untuk suara yang mana sanggup di jelaskan dengan perbandingan angka. Dengan paham menyerupai itu, Phytagoras sangat bersahabat dengan perkembangan ilmu matematika. Terkait : Biografi Phytagoras.

Sementara Parmenides dari kota Elea menjadi penggerak utama mengenai metafisika. Dengan ketegasan pada sesuatu ‘ yang ada, ada! Yang tidak ada, tidak ada!’ Dalam hal ini prulalitas dianggap tidak ada.

Demokritus (demokritos), jago filsafat yang berbagi dan mencetuskan atomisme. Dalam paham atomise tersebut Demokritos mengungkakan bahwa segalanya mempunyai bab terkecil yang tidak sanggup dibagi lagi, bab tersebut disebut dengan atom. Atom sebagai bab terkecil tidak sanggup dilihat oleh mata, tetapi senantiasa bergerak membentuk kenyataan sehingga sanggup di-indrakan (raba, dengar,lihat, cium dan rasa).


Sumber http://www.marthamatika.com/

Post a Comment for "Filsafat Yunani Kuno Pada Masa Awal"