Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung, Pola Soal Dan Pembahasan
Selain pada cermin datar, insiden pemantulan sanggup terjadi pada cermin lengkung. Cermin lengkung yaitu cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang lengkung. Cermin lengkung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cermin cekung dan cermin cembung. Nah pada peluang kali ini, kita akan berguru terkena pemantulan cahaya pada cermin cembung. Tahukah kalian apa itu cermin cembung? Bagiamana pembentukan serta sifat-sifat bayangan pada cermin cembung? Untuk menjawaban pertanyaan tersebut, simak klarifikasi diberikut.
Pengertian Cermin Cembung
Cermin cembung (konveks) yaitu cermin lengkung yang belahan luarnya sanggup memantulkan cahaya. Cermin cembung disebut juga cermin negatif dan cermin divergen. Disebut cermin negatif karena titik sentra kelengkungan cermin dan titik serius berada di belakang cermin yang ialah titik potong perpantidakboleh sinar-sinar pantul dari berkas sinar hadir yang sajajar. Oleh lantaran itu, jari-jari kelengkungan (R) dan jarak serius (f) cermin cembung berharga negatif (−).
Kemudian cermin cembung disebut cermin divergen karena cermin ini mengembangkan sinar-sinar yang jatuh padanya sehingga bersifat divergen yang ialah kebalikan dari konvergen (mengumpulkan cahaya, ex. cermin cekung). Gejala cermin cembung sanggup kalian temui pada beling spion kendaraan, teko yang mengkilap dan pelukis anamorfik (pelukis yang melihat ke cermin cembung, bukan ke kanvas pada dikala melukis).
Bagian-Bagian Cermin Cembung
Sebelum kalian sanggup memahami bagaimana proses pembentukan bayangan pada cermin cembung atau cermin konveks, kalian perlu tahu bagian-bagian dari cermin ini. Cermin cembung mempunyai bagian-bagian yang terlihat menyerupai pada gambar di bawah ini.
Keterangan gambar:
M = titik sentra kelengkungan cermin
O = titik sentra bidang cermin (vertex)
F = titik api (titik serius) cermin
OM = R = jari-jari kelengkungan cermin
OF = f = jarak titik api (jarak serius), yang panjangnya ½ R
Perpantidakboleh OM = sumbu utama cermin
PM = sumbu tambahan, yang panjangnya sama dengan R dan sanggup berfungsi sebagai garis normal
Sinar-Sinar spesial Cermin Cembung
Masih ingatkah kalian dengan Hukum Snellius pada pemantulan cahaya? Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung juga berlaku Hukum Snellius. Hukum Snellius menyatakan bahwa:
■ Sinar hadir, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang
■ Sudut hadir sama dengan sudut pantul
melaluiataubersamaini memakai Hukum Snellius tersebut, maka kita sanggup memilih 3 sinar istimewa pada cermin cembung. Sinar-sinar istimewa tersebut antara lain sebagai diberikut.
1) Sinar hadir sejajar sumbu utama dipantulkan seakan-akan berasal dari titik serius (F).
2) Sinar hadir yang menuju titik serius (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Sinar hadir yang menuju ke titik sentra kelengkungan (M) dipantulkan kembali seakan-akan berasal dari titik sentra kelengkungan tersebut.
Pembentukan dan Sifat Bayangan pada Cermin Cembung
Sebuah benda yang diletakkan di depan sebuah cermin cembung mempunyai bayangan dengan sifat-sifat tertentu. Bayangan sebuah benda oleh cermin cembung sanggup ditentukan dengan cara menggambarkan 2 dari 3 sinar istimewa pada cermin cembung. Dan satu hal yang perlu kalian ingat yaitu bayangan benda pada cermin cembung selalu berada di antara titik O dan F. Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung sanggup kalian amati pada gambar diberikut ini.
Teknik melukis bayangan benda oleh cermin cembung terlihat pada gambar di atas. Pada cara tersebut, sinar istimewa yang dipakai yaitu sinar istimewa 1 dan sinar istimewa 3. Berdasarkan gambar bayangan tersebut sanggup disimpulkan bahwa benda yang diletakkan di depan sebuah cermin cembung selalu menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperkecil. melaluiataubersamaini sifat-sifat bayangan pada cermin cembung, sangatlah sempurna apabila cermin cembung dipakai sebagai beling spion kendaraan beroda empat atau motor.
Rumus Jarak dan Perbemasukan Bayangan
Persamaan bayangan pada cermin cekung, juga berlaku pada cermin cembung. Hanya saja, lantaran serius pada cermin cembung letakknya di belakang cermin, maka jarak seriusnya bernilai negatif. Jadi, relasi antara jarak benda dan jarak bayangan dengan jarak serius atau jari-jari kelengkungan cermin didiberikan pada rumus diberikut ini.
1 | = | 1 | + | 1 |
f | s | s' | ||
2 | = | 1 | + | 1 |
R | s | s' |
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak serius
R = jari-jari cermin
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
■ | Tanda jarak serius pada cermin cembung selalu bernilai negatif. Hal ini disebabkan letak titik serius pada cermin cembung terletak di belakang cermin. |
■ | Untuk benda faktual di depan cermin cembung, selalu terbentuk bayangan maya. Jadi, nilai s’ pada cermin cembung selalu bertanda negatif. |
Sementara perbemasukan bayangan (M) sanggup dicari melalui perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda yang dirumuskan sebagai diberikut.
M | = | h' | = | s’ |
h | s |
Keterangan:
M = perbemasukan bayangan
h' = tinggi bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
misal Soal dan Pembahasan
Benda setinggi 10 cm, berada di depan cermin cembung yang mempunyai jari-jari 80 cm. Bila jarak benda 60 cm, maka tentukan letak bayangan, perbemasukan bayangan dan tinggi bayangan!
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 10 cm
s = 60 cm
R = 80 cm = −80 cm (dibelakang cermin)
f = ½R = ½(−80 cm) = −40 cm
Ditanyakan: s’, M dan h
Jawab:
■ Jarak bayangan
1/f = 1/s + 1/s’
1/−40 = 1/60 + 1/s’
1/s’ = 1/−40 − 1/60
1/s’ = −3/120 − 2/120
1/s’ = −5/120
s' = 120/−5
s' = −24 cm
Jadi, bayangan benda berada di belakang cermin pada jarak 24 cm.
■ Perbemasukan bayangan
M = |s’/s|
M = |−24/60|
M = 0,4x
Jadi, bayangan benda mengalami perbemasukan 0,4x (bayangan benda lebih kecil).
■ Tinggi Bayangan
M = h’/h
0,4 = h’/10
h' = 0,4 × 10
h' = 4 cm
Jadi, tinggi bayangan benda yaitu 4 cm.
Sumber https://www.fisikabc.com/
Post a Comment for "Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung, Pola Soal Dan Pembahasan"