Tangisan Periuk Oleh Ahmad Ariffin Lembak Sumsel
Tangisan periuk Oleh Ahmad Ariffin Lembak Sumsel
Periuk buta termangu di sudut pawon
Tungku tak nampak mengepulkan asapnya
Tenang tanda berduka ,nampak membisu terlara
Saat gersang menguasai ,tandus merajai.
Lumbung menyisakan jerami
Tangis sang anak manahan perih
Memohon suap tiada nasi
seiris umbi pembakar organ
menghela nafas dikala kemudian
Tangis periuk buta
Saksikan anak terlara
Menir tak lagi ada,harapan hampa tiada terkira
Peluh mengalir di sudut mata
Tanda sukma terlara.
Periuk buta termangu di sudut pawon
Tungku tak nampak mengepulkan asapnya
Tenang tanda berduka ,nampak membisu terlara
Saat gersang menguasai ,tandus merajai.
Lumbung menyisakan jerami
Tangis sang anak manahan perih
Memohon suap tiada nasi
seiris umbi pembakar organ
menghela nafas dikala kemudian
Tangis periuk buta
Saksikan anak terlara
Menir tak lagi ada,harapan hampa tiada terkira
Peluh mengalir di sudut mata
Tanda sukma terlara.
Langit tak nampak kan mendungnya
Oyek bukan lagi harapan
Tiwul tak lagi terbuat
Aking jadi pelarian hidup
Ampas kemubaziran sang kuasa
Kurus kering berbunyi nyaring
Periuk kosong di tepian pawon
Sampai kapan nasib merundung badan
Jeritan anak tiada tertahan
Sang indung berduka
Saksikan anak berduka lara
Menahan perih perut tiada terkira
Tiada daya tiada upaya
Semua kehendak semesta
Sumber http://www.satubahasa.com
Post a Comment for "Tangisan Periuk Oleh Ahmad Ariffin Lembak Sumsel"