Apa Materi Dan Alat Menciptakan Sketsa?
Bahan
1) Indian Ink/Tinta Cina/Tinta Oi
Tinta biasanya digunakan oleh orang Cina dan Jepang untuk membuat seni kaligrafi Cina dan Jepang. Tinta cair biasanya dibentuk dari batang padat berbentuk balok empat persegi panjang. Karena bentuknya padat meka untuk menciptakannya harus digosok pada kerikil bernafsu yang dirancang khusus untuk tujuan ini disebut suzuri. Ada banyak sekali macam bentuk suzuri, namun tiruana mempunyai kesamaan bahwa suzuri terdiri dari materi yang bernafsu dan mempunyai rongga. Umumnya, batu-batu asal Cina ini mempunyai bentuk cekung dengan bab bawah di tengah, sedangkan suzuri Jepang cenderung sebagian besar berbentuk datar.
Pada kerikil ini batangan tinta cina digosok-gosokkan dengan mencampukan air sehingga sedikit demisedikit warna hitam muncul. Menggosokkannya secara kontinu pada rongga kerikil bab atas dengan air secara perlahan-lahan sehingga tinta padat terurai, dan larut dalam air yang mengumpul di rongga bab bawah. Proses ini sanggup dilanjutkan hingga mendapat kepekatan tinta yang diperlukan. Waktu yang dibutuhkan tidak usang biasanya cukup beberapa menit saja. Tinta cina ini cepat mengering dengan simpel pada kerikil atau kuas.
Pada ketika kini tinta cina dapt dengan simpel diperoleh dipamasukan, biasanya dalam bentuk cair yang dikemas dalam botol, harganya relative murah tersedia disetiap toko alat tulis, yang sanggup digunakan secara eksklusif atau dilarutkan dalam sedikit air. Ada tinta Cina jenis permguan, jikalau digoreskan pada kulit, susah untuk dihilangkan, biasanya memakan waktu tiga hingga empat bulan akan memudar.
Alat
1) Charcoal
Charcoal ialah arang gambar yang lazim digunakan dalam seni rupa terutama seni lukis. Charcoal biasanya digunakan untuk membuat sketsa, gambar, ataupun lukisan. Charcoal yang sering digunakan oleh seniman professional ada banyak sekali bentuk, antara lain dalam bentuk:
a) Arang vine, ialah charcoal yang dibentuk dari batangan kayu yang dibakar (biasanya willow atau limau/Tilia) menjadi tiga tingkatan kekerasan yaitu soft, medium, dan keras, yang biasa tersedia pamasukan ialah dalam bentuk batangan dab pensil
b) Bubuk arang, abu arang gambar ini sering digunakan untuk menggambar dengan metode dusel, sehingga sanggup menghasilkan nada enteng, lembut dan samar.
1) Indian Ink/Tinta Cina/Tinta Oi
Tinta biasanya digunakan oleh orang Cina dan Jepang untuk membuat seni kaligrafi Cina dan Jepang. Tinta cair biasanya dibentuk dari batang padat berbentuk balok empat persegi panjang. Karena bentuknya padat meka untuk menciptakannya harus digosok pada kerikil bernafsu yang dirancang khusus untuk tujuan ini disebut suzuri. Ada banyak sekali macam bentuk suzuri, namun tiruana mempunyai kesamaan bahwa suzuri terdiri dari materi yang bernafsu dan mempunyai rongga. Umumnya, batu-batu asal Cina ini mempunyai bentuk cekung dengan bab bawah di tengah, sedangkan suzuri Jepang cenderung sebagian besar berbentuk datar.
Pada kerikil ini batangan tinta cina digosok-gosokkan dengan mencampukan air sehingga sedikit demisedikit warna hitam muncul. Menggosokkannya secara kontinu pada rongga kerikil bab atas dengan air secara perlahan-lahan sehingga tinta padat terurai, dan larut dalam air yang mengumpul di rongga bab bawah. Proses ini sanggup dilanjutkan hingga mendapat kepekatan tinta yang diperlukan. Waktu yang dibutuhkan tidak usang biasanya cukup beberapa menit saja. Tinta cina ini cepat mengering dengan simpel pada kerikil atau kuas.
Pada ketika kini tinta cina dapt dengan simpel diperoleh dipamasukan, biasanya dalam bentuk cair yang dikemas dalam botol, harganya relative murah tersedia disetiap toko alat tulis, yang sanggup digunakan secara eksklusif atau dilarutkan dalam sedikit air. Ada tinta Cina jenis permguan, jikalau digoreskan pada kulit, susah untuk dihilangkan, biasanya memakan waktu tiga hingga empat bulan akan memudar.
Alat
1) Charcoal
Charcoal ialah arang gambar yang lazim digunakan dalam seni rupa terutama seni lukis. Charcoal biasanya digunakan untuk membuat sketsa, gambar, ataupun lukisan. Charcoal yang sering digunakan oleh seniman professional ada banyak sekali bentuk, antara lain dalam bentuk:
a) Arang vine, ialah charcoal yang dibentuk dari batangan kayu yang dibakar (biasanya willow atau limau/Tilia) menjadi tiga tingkatan kekerasan yaitu soft, medium, dan keras, yang biasa tersedia pamasukan ialah dalam bentuk batangan dab pensil
b) Bubuk arang, abu arang gambar ini sering digunakan untuk menggambar dengan metode dusel, sehingga sanggup menghasilkan nada enteng, lembut dan samar.
c) Compressed abu arang, ialah arang gambar yang dicampur dengan karet yang berfungsi sebagai pengikat, lalu dipadatkan menjadi batangan bundar atau persegi. Jumlah karet pengikat memilih kekerasan batangan tersebut.
Kuas cat air terbagi atas dua bentuk utama, yaitu berujung runcing dan rata. Kuas berujung runcing biasanya berseri 0 hingga 12, namun ada brand tertentu hingga 24 tergantung pada jenisnya. Kuas berujung runcing berukuran besar dan sedang digunaan untuk lukisan umum, sedangkan kuas berukuran runcing kecil digunakan untuk melukis detail. Kuas berujung rata digunakan untuk menyapukan warna secara luas dan merata pada lukisan. Biasanya kuas ini berukuran sesuai lebarnya, dari 3 mm hingga 38 mm atau lebih besar lagi. Untuk keperluan membuat denah murni lebih banyak digunakan kuas dengan ujung runcing, namun untuk mencari kemungkinan lain yang dikehendaki, contohnya dampak ukiran yang lebar, bernafsu dan ekspresif sanggup juga digunakan kuas yang berujung rata.
3) Lidi/tusuk sate
Lidia atau tusuk sate sanggup juga digunakan untuk membuat karya denah memakai materi tinta cina, dampak yang ditimbulkan dari ukiran lidi cukup artistik, alasannya sanggup diatur tebal tipisnya ukiran dengan menekan atau mengurangi tekanan ketika menggoreskannya
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Kuas cat air terbagi atas dua bentuk utama, yaitu berujung runcing dan rata. Kuas berujung runcing biasanya berseri 0 hingga 12, namun ada brand tertentu hingga 24 tergantung pada jenisnya. Kuas berujung runcing berukuran besar dan sedang digunaan untuk lukisan umum, sedangkan kuas berukuran runcing kecil digunakan untuk melukis detail. Kuas berujung rata digunakan untuk menyapukan warna secara luas dan merata pada lukisan. Biasanya kuas ini berukuran sesuai lebarnya, dari 3 mm hingga 38 mm atau lebih besar lagi. Untuk keperluan membuat denah murni lebih banyak digunakan kuas dengan ujung runcing, namun untuk mencari kemungkinan lain yang dikehendaki, contohnya dampak ukiran yang lebar, bernafsu dan ekspresif sanggup juga digunakan kuas yang berujung rata.
3) Lidi/tusuk sate
Lidia atau tusuk sate sanggup juga digunakan untuk membuat karya denah memakai materi tinta cina, dampak yang ditimbulkan dari ukiran lidi cukup artistik, alasannya sanggup diatur tebal tipisnya ukiran dengan menekan atau mengurangi tekanan ketika menggoreskannya
Post a Comment for "Apa Materi Dan Alat Menciptakan Sketsa?"