Pengertian Dan Rujukan Cara Menciptakan Serta Menyusun Hipotesis Penelitian
Artikel kita kali ini akan mencoba mengulas terkena hipotesis, pengertian hipotesis, pengertian hipotesis penelitian, tumpuan hipotesis penelitian, cara membuat hipotesis, cara membuat hipotesis penelitian, cara menyusun hipotesis.
Hipotesis
Hipotesis yaitu jawabanan sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya.
Seorang peneliti niscaya akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau problem yang menjadi serius perhatiannya.
Sebelum mendapat fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan wacana gejala, peristiwa, atau problem yang menjadi titik perhatiannya tersebut.
Misalnya, seseorang mereview kebadungan remaja. Di dalam benak peneliti akan timbul aneka macam dugaan antara lain sebagai beikut.
- Kebadungan dewasa disebabkan oleh kurangnya perhatian orangtua terhadap anak mereka.
- Kebadungan dewasa terjadi lantaran dampak film yang bertemakan kekerasan atau pornografi.
- Kebadungan dewasa terjadi lantaran pendidikan agama kurang diperhatikan.
1. Hipotesis Harus Mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian
Hipotesis yang baik yaitu hipotesis yang searah atau mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian.
Apabila judul penelitiannya yaitu “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, dengan problem dan tujuan penelitian ibarat ditetapkan dalam tumpuan tersebut, hipotesis sanggup dibentuk sebagai diberikut.
- Ada hubungan akrab antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi.
- Penduduk yang melaksanakan urbanisasi sebagian besar mengalami peningkatan taraf hidup, tetapi di pihak lain menjadikan permukiman kumuh penduduk di Kota Cikarang.
- Ada keterkaitan antara meningkatnya urbanisasi dan meningkatnya pembangunan perumahan di Kota Cikarang.
2. Hipotesis Harus Dapat Diuji Berdasarkan Data Empiris
Untuk menguji hipotesis, orang perlu mengumpulkan data empiris. misal hipotesis dengan memperkirakan adanya “hubungan akrab antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang”. Hipotesis itu harus diuji dengan data empiris. Data yang perlu dikumpulkan untuk menguji hipotesis tersebut antara lain:
- jumlah industri dan tenaga kerja yang diserap dari tahun ke tahun;
- jumlah penduduk urban di Kota Cikarang dari tahun ke tahun; dan
- pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kota Cikarang dari tahun ke tahun.
3. Hipotesis Harus Bersifat Spesifik
Hipotesis supaya bersifat spesifik, konsep-konsep yang dipakai harus terperinci dan sedapat mungkin sanggup diolah secara spesifik atau sanggup digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu.
Tiga tumpuan hipotesis pada nomor 1 tersebut sudah mengarah pada hipotesis yang bersifat spesifik. Dalam statistik dikenal dua hipotesis, yakni hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
Hipotesis nol (H) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan atau tidak adanya perbedaan atau tidak ada dampak antara dua variabel yang dipersoalkan. misalnya:
- terdapat kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di Sekolah Menengan Atas X;
- tidak ada perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah melaksanakan urbanisasi di Kota Cikarang;
- tidak ada dampak antara pembangunan industri dan meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang.
- tidak ada kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran Sosiologi di Sekolah Menengan Atas X;
- terdapat perbedaan pendapatan penduduk sebelum dan setelah melaksanakan urbanisasi di Kota Cikarang;
- ada dampak pembangunan industri terhadap meningkatnya urbanisasi di Kota Cikarang.
Jika dalam pengetesan hipotesis “terdapat kesamaan tingkat prestasi yang dicapai antara siswa dan siswi dalam mata pelajaran Geografi di Sekolah Menengan Atas X” dianggap benar, orang sanggup menyatakan bahwa hipotesis nol (H0) sanggup diterima, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Demikian pula apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, hipotesis nol (H0) ditolak. Selanjutnya, cara pengetesan kedua hipotesis tersebut sanggup diperdalam pada pelajaran statistik. Selain beberapa ketentuan tersebut, terdapat persyaratan lain dalam merumuskan hipotesis, yaitu:
- hipotesis disusun dalam kalimat diberita dan bukan kalimat tanya;
- hipotesis harus terperinci dan tidak bermakna ganda; dan
- dirumuskan secara operasional sehingga megampangkan pengujiannya.
Post a Comment for "Pengertian Dan Rujukan Cara Menciptakan Serta Menyusun Hipotesis Penelitian"