Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Proses Fertilisasi Internal (Pembuahan), Siklus Menstruasi (Haid), Serta Era Kehamilan Dan Persalinan Pada Wanita

Berikut ini akan dibahas terkena sistem reproduksi pada manusia, sistem reproduksi manusia, fertilisasi, menstruasi, kehamilan, pengertian fertilisasi, proses fertilisasi, proses pembuahan, proses pembuahan pada manusia, pembuahan, fertilisasi in vitro, proses fertilisasi pada manusia, fertilisasi internal, menstruasi pada wanita, siklus menstruasi, haid, fase menstruasi, siklus menstruasi pada wanita, masa menstruasi, kehamilan dan persalinan, proses persalinan, proses hamil, masa kehamilan, usia kehamilan, amnion, korion, alantois.

Fertilisasi, Menstruasi, dan Kehamilan

Fertilisasi

Sesudah sel telur menjelma matang dan bisa mengadakan penyatuan dengan sperma akan terjadi ovulasi. Sel telur ini akan ditangkap oleh infundibulum, kemudian melewati tuba fallopii. 

Jika di tuba fallopii terdapat sperma maka akan terjadi peleburan antara sperma dan sel telur, proses ini disebut dengan fertilisasi. 

Fertilisasi internal memerlukan kopulasi, yaitu penyimpanan sperma dari alat kelabuin jantan ke dalam alat kelabuin betina. 

Biasanya terdapat suatu prosedur neural dan hormonal yang rumit biar terjadi daya tarik dan sikap prakopulasi yang dibutuhkan untuk kopulasi. 

Pada waktu kopulasi, sperma yang tersimpan terutama di dalam epididimis disemprotkan oleh kontraksi mendadak dari otot di dalam dan di sekitar saluran reproduksi jantan dan bersamaan dengan itu kelenjar kelabuin tambahan mengeluarkan sekresinya. 

Cairan seminal yang dikeluarkan demikian itu sanggup mengandung 400.000.000 sperma. Lendir di dalam cairan seminal mempunyai kegunaan sebagai wahana bagi sperma. 

Sesudah semen dideposisikan dalam vagina, enzim proteolitik mengubah lendir tersebut menjadi cairan yang lebih encer biar sperma menjadi sangat motil. 

Fruktosa ialah sumber energi bagi sperma, zat basa mencegah matinya sperma lantaran suasana asam yang lazimnya terdapat di dalam vagina. 

 Berikut ini akan dibahas terkena sistem reproduksi pada insan Pengertian, Proses Fertilisasi Internal (Pembuahan), Siklus Menstruasi (Haid), serta Masa Kehamilan dan Persalinan Pada Wanita
Fertilisasi
Tiap telur spesialuntuk dibuahi oleh sebuah sperma, tetapi meskipun demikian jikalau sperma tidak dilepaskan dalam jumlah jutaan, maka tidak akan terjadi fertilisasi. 

Salah satu sebabnya ialah spesialuntuk sebagian kecil sperma yang sanggup hingga ke kepingan atas tuba fallopii, yang lainnya hancur di perjalanan. 

Sel telur masuk ke dalam tuba fallopii masih dilapisi oleh sebagian dari sel folikel yang membungkusnya di dalam ovarium dan sperma tidak sanggup menembusnya jikalau lapisan ini tidak hilang.

Menstruasi pada Wanita

Pada wanita, jikalau tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan luruh keluar dari tubuh. Pada umumnya, siklus menstruasi ini terjadi setiap 28 hari. 

 Berikut ini akan dibahas terkena sistem reproduksi pada insan Pengertian, Proses Fertilisasi Internal (Pembuahan), Siklus Menstruasi (Haid), serta Masa Kehamilan dan Persalinan Pada Wanita
Siklus menstruasi
Pada hari pertama hingga keempat belas terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH yang dihasilkan kelenjar hipofisis. 

Pada perkembangan ini, sel oogonium akan membelah secara meiosis dan menghasilkan satu sel telur yang yang haploid. 

Saat folikel menjelma folikel Graaf yang masak (folikel de Graaf), folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. 

Masa pertumbuhan folikel ini disebut fase folikel. Dalam siklus menstruasi, estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium yang habis terkelupas ketika menstruasi. 

Selain itu, estrogen juga menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis untuk menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk melaksanakan ovulasi yang terjadi pada hari keempat belas. 

Selain itu, LH merangsang folikel yang sudah kosong ini menjadi tubuh kuning (korpus luteum). Kemudian, tubuh ini menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium untuk mendapatkan embrio sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut serta banyak mengandung pembuluh darah. 

Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH. Adanya progesteron menjadikan korpus luteum mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka pembentukan progesteron pun terhenti. 

Akibatnya, pemdiberian makanan kepada endometrium terhenti, endometrium kemudian mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah pendarahan (menstruasi).

Kehamilan dan Persalinan

Pada kehamilan dan persalinan melibatkan perkembangan zigot disertai kerjasama hormon semenjak terjadinya pembuahan hingga kelahiran. 

Sesudah ovulasi atau pelepasan sel telur, sel telur akan masuk ke dalam tuba fallopi (oviduk). Di saluran ini, ovum akan dikelilingi oleh banyak sperma, tetapi spesialuntuk satu sperma yang sanggup membuahi sel telur, sedangkan ujung sperma tertinggal di luar. 

Kemudian, terjadi persatuan inti sel telur dengan inti sperma membentuk zigot yang mengandung separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu. 

Selanjutnya, zigot membelah secara mitosis hingga pada bentuk terakhir ketika embrio terdiri atas 32 sel dan disebut morula. 

Morula ini kemudian menyerap cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, dan segera membentuk rongga blastosel dan disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas. 

Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). Selama proses ini, korpus luteum membentuk hormon progesteron untuk mengadakan persiapan implantasi dengan merangsang pertumbuhan dinding uterus. 

Dinding uterus menjadi tebal, lunak, dan lembut, serta mengeluarkan sekret ibarat air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio. 

Selanjutnya, dinding rahim atau endometrium akan membuat hormon progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. 

 Berikut ini akan dibahas terkena sistem reproduksi pada insan Pengertian, Proses Fertilisasi Internal (Pembuahan), Siklus Menstruasi (Haid), serta Masa Kehamilan dan Persalinan Pada Wanita
Selaput pembungkus embrio
Sesudah menjadi blastosit, zigot menjelma trofoblas, kemudian embrio dan karenanya menjadi janin. 

Janin ini menerima makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari atau tembuni). Selaput pembungkus embrio terdiri atas amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.

1) Sakus vitelinus (kantong kuning telur)

Sakus vitelinus terletak di antara amnion dan plasenta, ialah daerah pemunculan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. 

Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk melindungi embrio terhadap kekeenteng dan goncangan-goncangan dan memmenolong proses pernapasan, eksresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama kehidupannya didalam rahim.

2) Amnion

Amnion ialah selaput yang menghasilkan getah berupa air ketuban yang mempunyai kegunaan untuk menjaga embrio tetap berair dan tahan goncangan.

3) Korion

Korion ialah selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion mengandung banyak pembuluh-pembuluh darah yang bekerjasama dengan peredaran darah induknya dengan perantaraan plasenta (tembuni).

4) Alantois

Alantois terletak di dalam tali pusat. Jaenteng epitelnya menghilang dan yang menetap yakni pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi untuk menghubungkan siokulasi embrio dengan plasenta.

Bila pertumbuhan dan perkembangan janin sudah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta. 

Pada ketika proses kehamilan, progesteron dan estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi sehabis kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang merangsang produksi air susu.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengertian, Proses Fertilisasi Internal (Pembuahan), Siklus Menstruasi (Haid), Serta Era Kehamilan Dan Persalinan Pada Wanita"