Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Dan Imbas Korelasi Kalor Laten Dengan Perubahan Wujud Zat

Berikut ini akan dijelaskan wacana kalor laten, efek kalor terhadap zat, perubahan wujud benda, efek kalor terhadap suatu zat, efek kalor, efek kalor terhadap perubahan wujud zat, gerah laten, pengertian kalor laten, proses pembekuan, menguap.

Hubungan Kalor Laten dan Perubahan Wujud

Sebuah benda sanggup berubah wujud ketika didiberi kalor. Coba Anda perhatikan sikap suatu benda ketika digerahkan. Apabila suatu zat padat, contohnya es digerahkan, es tersebut akan menyerap kalor dan beberapa usang kemudian berubah wujud menjadi zat cair. 

Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair ini disebut proses melebur. Temperatur pada ketika zat mengalami peleburan disebut titik lebur zat

Adapun proses perubahan wujud zat dari cair menjadi padat disebut sebagai proses pembekuan dan temperatur ketika zat mengalami proses pembekuan disebut titik beku zat. Jika zat cair digerahkan akan menguap dan berubah wujud menjadi gas. 

Perubahan wujud dari zat cair menjadi uap (gas) disebut menguap. Pada insiden penguapan diharapkan kalor. Proses penguapan sanggup terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya Anda mencelupkan tangan Anda ke dalam cairan spiritus atau alkohol. 

Spiritus atau alkohol yaitu zat cair yang praktis menguap. Untuk melaksanakan penguapan ini, spiritus atau alkohol menyerap gerah dari tangan Anda sehingga tangan Anda terasa dingin. Peristiwa lain yang menawarkan bahwa proses penguapan membutuhkan kalor yaitu pada air yang mendidih. 

Penguapan spesialuntuk terjadi pada permukaan zat cair dan sanggup terjadi pada sembarang temperatur, sedangkan mendidih spesialuntuk terjadi pada seluruh bab zat cair dan spesialuntuk terjadi pada temperatur tertentu yang disebut dengan titik didih. 

Proses kebalikan dari menguap yaitu mengembun, yakni perubahan wujud dari uap menjadi cair. Ketika sedang berubah wujud, baik melebur, membeku, menguap, dan mengembun, temperatur zat akan tetap, walaupun terdapat pelepasan atau perembesan kalor. 

melaluiataubersamaini demikian, terdapat sejumlah kalor yang di- lepaskan atau diserap pada ketika perubahan wujud zat, tetapi tidak dipakai untuk menaikkan atau menurunkan temperatur. Kalor ini disebut sebagai kalor laten dan disimbolkan dengan aksara L. 

Besarnya kalor ini bergantung pada jumlah zat yang mengalami perubahan wujud (massa benda). Jadi, kalor laten adalah kalor yang diharapkan oleh suatu benda untuk mengubah wujudnya per satuan massa. 

Mengapa kalor yang diserap oleh suatu zat padat ketika melebur atau menguap tidak sanggup menaikkan temperaturnya? 

Berdasarkan teori kinetik, pada ketika melebur atau menguap, kecepatan getaran molekul bernilai maksimum. Kalor yang diserap tidak menambah kecepatannya, tetapi dipakai untuk melawan gaya ikat antarmolekul zat tersebut. 

Ketika molekul-molekul ini melepaskan diri dari ikatannya, zat padat bermetamorfosis zat cair atau zat cair bermetamorfosis gas. Sesudah seluruh zat padat melebur atau menguap, temperatur zat akan bertambah kembali. 

Peristiwa kebalikannya terjadi juga pada ketika melebur, membeku, atau mengembun. Kalor laten pembekuan besarnya sama dengan kalor laten peleburan yang disebut sebagai kalor lebur. Kalor lebur es L pada temperatur dan tekanan normal yaitu 334 kJ/kg. 

Kalor laten penguapan besarnya sama dengan kalor laten pengembunan, yang disebut sebagai kalor uap. Kalor uap air L pada temperatur dan tekanan normal yaitu 2.256 kJ/kg. 

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengertian Dan Imbas Korelasi Kalor Laten Dengan Perubahan Wujud Zat"