Ahli Matematika Dari Negeri Arab
Sebuah negeri di penjuru barat Asia dahulunya pernah menjadi sentra peradaban. Negeri ini yang dekat disebut negeri Arab telah berperan banyak dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh lantaran itu maka lahirlah beberapa tokoh ahli matematika yang berasal dari Arab. Tokoh tokoh tersebut berperan aktif dalam menerjemahkan karya pemikiran bangsa Yunani ke dalam bahasa Arab dengan tujuan semoga lebih gampang dipelajari generasi berikutnya. Namun tidak sekadar sebagai penerjemah beberapa di antara mereka juga ikut andil menawarkan sesuatu pada ilmu pengetahuan. Siapa saja mereka? Mari kita ulas beberapa tokoh besar dalam dunia matematika Arab.
Bernama lengkap Omar Ibn Ibrahim Al-Khayyami, lebih dikenal dengan nama panggung Omar Khayyam. Itulah salah seorang matematikawan serta seorang pujangga yang dikenal dunia berasal dari Persia. Salah satu karya fenomenalnya ialah buku Rubayyat. Dalam matematika, Omar banyak menulis buku yang lebih maju dari pendahulunya yaitu Al Khawarizmi.
Pembicaraan dalam karya matematika Omar Khayyam lebih banyak mengenai persaman aljabar. Termaktub juga persamaan aljabar pangkat tiga. Omar juga aktif menuntaskan persaman aljabar pangkat dua dan beberapa penyelesaian aritmatika hingga persaman geometri. Pada awalnya Omar berpendapat bahwa persamaan pangkat tiga tidak sanggup dicarikan solusi dengan penyelesaian Aritmatika. Meskipun opini tersebut telaah terbukti salah pada kala ke 16, namun beliau tetap menawarkan bantuan untuk menuntaskan persamaan tersebut dengan geometri.
Memang Omar Khayyam tak pernah menemukan dan memperkenalkan rumus umum dalam penyelesaian persamaan pangkat tiga. Tetapi, sumbangsih Ommar Khayyam sangat faktual dalam memberi teknik dalam penyelesaian 13 jenis persamaan pangkat tiga. Semua karya matematika Omar Khayyam diakui sebagai karya yang origin dan sangat besar lengan berkuasa pada perkembangan matematika di generasi sesudahnya. Baca: Perkembangan Matematika Arab hingga Abad Kesembilan.
Persamaan yang diperkenalkan Omar Khayyam tidak akan di sanggup persamaan dengan koefisien negatif. Omar Khayyam yang pertama kali menolak bahwa adanya akar negatif, meski di suatu sisi kadang dianya gagal mendapatkan akar positif. Untuk persamaan berpangkat yang lebih tiga, Omar Khayyam menyatakan tidak sanggup diselesaikan. Ini dipengaruhi akan pikiran geometris, dimana alam ini hanya terdiri dari tiga dimensi saja. Dalam aljabar berikutnya Omar Khayyam menyatakan dirinya menemukan teorema untuk memilih pangkat pangkat besar dari binomial. Namun secara otentik tidak pernah ditemukan hasil karyanya sebagaimana yang disebutkannya.
Wafatnya Omar Khayyam di tahun 1123 M merupaka awal titik mundurnya pengetahuan bangsa Arab. Tidak ditemukan lagi ilmuwan besar yang terkenal lagi. Tidak ada lagi yang menyamai bantuan Ibn Sina, Al Kharki dan Omar Khayyam.
Di masa menyerupai itu terlahirlah seorang jenius berjulukan Nasir Eddin Al Tusi. Nasir Edin dikenal sebagai seorang yang hebat di bidang astronomi dan matematika. Nassir Edin dikenal sebagai hebat yang pertama kali menciptakan batasan antara astronomi dan geometri.
Karya pemikiran Nasir Edin salah satunya ialah melanjutkan perjuangan dalam pembuktian postulat parallel Euclid. Teknik pembuktian yang dilakukan berupa hipotesis yang bersinergi dengan hipotesis Euclid. Di samping itu Nasir Edin juga aktif melanjutkan karya karya Abul Wefa. Nasir menggunakan ke-6 fungsi trigonometri yang telah ditemukan oleh Abul Wefa. Beberapa sumbangsih Nasir Edin ialah memperkenalkan dalil dalam penyelesaian permasalahan segitiga bidang datar dan segitiga bola.
Mungkin Nasir Edin tidak begitu dekat di dengar sebagai matematikawan. Hal ini disebabkan kurangnya penyebaran karya matematikanya. Berbanding terbalik dalam hal astronomi sangat terkenal di Eropa. Tuangan pikiran Nasir Edin menjadi tumpuan bagi penulisan goresan pena dari Copernious dan Cardan di sekitar kala ke-16.
Pembangunan suatu sentra penelitian oleh anak raja Mongol, Pangeran Ulugh Beg mengumpulkan banyak kelompok ilmuwan arab. Salah satu yang ikut bergabung kala itu ialah Al Khasi. Banyak hasil pemikirannya menjadi contoh di bidang astronomi dan matematika. Hal yang paling berkesan ialah akurasi komputasi oleh Al Khasi. Penerapan ini terdapat dalam penyelesaian permasalahan dengan metode Horner.
Banyak pendapat menyampaikan Al Khasi mendapat pengetahuan dari negeri Cina. Al Khasi dianggap sebagai tokoh dalam komputasi penggunaan pecahan desimal. Meski yang memperkenalkan pecahan desimal ini ialah Simon Stiven dari Belanda. Pada praktiknya, aplikasi pecahan desimal ini telah ada di Cina sebelumnya. Penggunaan pecahan desimal akan meningkatkan akurasi dalam sebuah perhitungan. Sebab inilah akurasi komputasinya dikenal sangat baik. Dalam perhitungan beliau menggunakan sistem komputasi dengan menggunakan 6 angka dibelakang koma atau lebih dikenal dengan sexagesimal (marthayunanda). Baca: Perkembangan Matematika Arab sehabis Abad Kesembilan Sumber http://www.marthamatika.com/
The Rubayyat by Omar Khayyam |
Al Kharki dan Omar Khayyam
Al Kharki merupakan seorang matematikawan arab yang mengagumi Diophantus. Pembelajaran Alkharki lebih banyak mendalami tulisan goresan pena Diophantus. Sebelumya karya karya Diophantus ini telah diterjemahkan oleh Abul Wefa ke dalam Bahasa Arab. Fokus topiknya lebih menggali matemaika cabang aritmatika. Selain mempelajari karya Diophantus, Al Kharki juga berperan dalam menawarkan pemikiran dalam perkembangan aljabar.Bernama lengkap Omar Ibn Ibrahim Al-Khayyami, lebih dikenal dengan nama panggung Omar Khayyam. Itulah salah seorang matematikawan serta seorang pujangga yang dikenal dunia berasal dari Persia. Salah satu karya fenomenalnya ialah buku Rubayyat. Dalam matematika, Omar banyak menulis buku yang lebih maju dari pendahulunya yaitu Al Khawarizmi.
Pembicaraan dalam karya matematika Omar Khayyam lebih banyak mengenai persaman aljabar. Termaktub juga persamaan aljabar pangkat tiga. Omar juga aktif menuntaskan persaman aljabar pangkat dua dan beberapa penyelesaian aritmatika hingga persaman geometri. Pada awalnya Omar berpendapat bahwa persamaan pangkat tiga tidak sanggup dicarikan solusi dengan penyelesaian Aritmatika. Meskipun opini tersebut telaah terbukti salah pada kala ke 16, namun beliau tetap menawarkan bantuan untuk menuntaskan persamaan tersebut dengan geometri.
Memang Omar Khayyam tak pernah menemukan dan memperkenalkan rumus umum dalam penyelesaian persamaan pangkat tiga. Tetapi, sumbangsih Ommar Khayyam sangat faktual dalam memberi teknik dalam penyelesaian 13 jenis persamaan pangkat tiga. Semua karya matematika Omar Khayyam diakui sebagai karya yang origin dan sangat besar lengan berkuasa pada perkembangan matematika di generasi sesudahnya. Baca: Perkembangan Matematika Arab hingga Abad Kesembilan.
Persamaan yang diperkenalkan Omar Khayyam tidak akan di sanggup persamaan dengan koefisien negatif. Omar Khayyam yang pertama kali menolak bahwa adanya akar negatif, meski di suatu sisi kadang dianya gagal mendapatkan akar positif. Untuk persamaan berpangkat yang lebih tiga, Omar Khayyam menyatakan tidak sanggup diselesaikan. Ini dipengaruhi akan pikiran geometris, dimana alam ini hanya terdiri dari tiga dimensi saja. Dalam aljabar berikutnya Omar Khayyam menyatakan dirinya menemukan teorema untuk memilih pangkat pangkat besar dari binomial. Namun secara otentik tidak pernah ditemukan hasil karyanya sebagaimana yang disebutkannya.
Wafatnya Omar Khayyam di tahun 1123 M merupaka awal titik mundurnya pengetahuan bangsa Arab. Tidak ditemukan lagi ilmuwan besar yang terkenal lagi. Tidak ada lagi yang menyamai bantuan Ibn Sina, Al Kharki dan Omar Khayyam.
Nasir Eddin dan Al Khasi
Daerah Turkestan, Persia, Rusia dan India belahan utara pada tahun 1206 ditaklukkan oleh Jenghis Khan. Seorang raja besar Mongolia yang tercatat dalam sejarah dunia. Setelah wafatnya sang penakluk Jenghis Khan, pemerintahan dilanjutkan oleh Hulagu Khan. Akibat perluasan tersebut pada athun 1258 sentra ke-khalifahan Bani Abbas di Baghdad kala itu punah.Di masa menyerupai itu terlahirlah seorang jenius berjulukan Nasir Eddin Al Tusi. Nasir Edin dikenal sebagai seorang yang hebat di bidang astronomi dan matematika. Nassir Edin dikenal sebagai hebat yang pertama kali menciptakan batasan antara astronomi dan geometri.
Karya pemikiran Nasir Edin salah satunya ialah melanjutkan perjuangan dalam pembuktian postulat parallel Euclid. Teknik pembuktian yang dilakukan berupa hipotesis yang bersinergi dengan hipotesis Euclid. Di samping itu Nasir Edin juga aktif melanjutkan karya karya Abul Wefa. Nasir menggunakan ke-6 fungsi trigonometri yang telah ditemukan oleh Abul Wefa. Beberapa sumbangsih Nasir Edin ialah memperkenalkan dalil dalam penyelesaian permasalahan segitiga bidang datar dan segitiga bola.
Mungkin Nasir Edin tidak begitu dekat di dengar sebagai matematikawan. Hal ini disebabkan kurangnya penyebaran karya matematikanya. Berbanding terbalik dalam hal astronomi sangat terkenal di Eropa. Tuangan pikiran Nasir Edin menjadi tumpuan bagi penulisan goresan pena dari Copernious dan Cardan di sekitar kala ke-16.
Pembangunan suatu sentra penelitian oleh anak raja Mongol, Pangeran Ulugh Beg mengumpulkan banyak kelompok ilmuwan arab. Salah satu yang ikut bergabung kala itu ialah Al Khasi. Banyak hasil pemikirannya menjadi contoh di bidang astronomi dan matematika. Hal yang paling berkesan ialah akurasi komputasi oleh Al Khasi. Penerapan ini terdapat dalam penyelesaian permasalahan dengan metode Horner.
Banyak pendapat menyampaikan Al Khasi mendapat pengetahuan dari negeri Cina. Al Khasi dianggap sebagai tokoh dalam komputasi penggunaan pecahan desimal. Meski yang memperkenalkan pecahan desimal ini ialah Simon Stiven dari Belanda. Pada praktiknya, aplikasi pecahan desimal ini telah ada di Cina sebelumnya. Penggunaan pecahan desimal akan meningkatkan akurasi dalam sebuah perhitungan. Sebab inilah akurasi komputasinya dikenal sangat baik. Dalam perhitungan beliau menggunakan sistem komputasi dengan menggunakan 6 angka dibelakang koma atau lebih dikenal dengan sexagesimal (marthayunanda). Baca: Perkembangan Matematika Arab sehabis Abad Kesembilan
Post a Comment for "Ahli Matematika Dari Negeri Arab"