Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Soren Aabye Kierkegaard Dan Pemikirannya

Soren Aabye Kierkegaard ini dilahirkan di Denmark kota Kopenhagen pada tahun 1813. Pada dikala kelahirannya orang tuanya sendiri telah berusia 56 tahun (ayah)  dan 44 tahun (ibu). Pendidikan Kierkegaard dimulai dari Universitas Kopenhagen. Kierkegaard sangat menentang Hegelian yang mendominasi Universitas dikala itu. Kehidupannya sangat apatis akan agama, ingin hidup bebas dari hukum aturan agama. Namun selepas itu dia kembali menjadi religuis dengan menekuni ilmu pengetahuan. Pada balasannya dia menjadi Pastor Lutheran.
 ini dilahirkan di Denmark kota Kopenhagen pada tahun  Biografi Soren Aabye Kierkegaard dan Pemikirannya
Foto :  Kierkegaard
Di tahun 1841, Kierkegaard meluncurkan karyanya yang berjudul The Concept Irony (Om Begrebet Ironi). Pada karya ini terlihat kecerdasan dan originalitasnya. Penentangn terhadap Hegelian yang general. Karya berikutnya diluncurkan pada tahun 1846, Consluding Unscientific Postcript ( Uvidenskabelig Efterskriff). Karya tersebut menjelaskan bagaimana semua bermuara pada sebuah kebenaran subjek.
Beberapa karya dia yang lain Enten Eller pada tahun 1843, Philoshopiske Smuler pada tahun 1844. Sementara itu dia juga dikenal dengan buku beraliran kristiani. Sebut saja karyanya Work of Love (Kjerlighhedens Gjerninger paa tahun 1847. Ditambah pada dua bukurnya Christian Discourses (Cristian Taler), The Sicknes into Death (Sygdomen til Doden)

Pokok Pokok Pemikiran SA Kierkegaard

Sebagai seorang penganut eksistensialisme ada dua bab penting dalam pemikiran Kierkegaard ini. Ide poko tersebut bekerjasama perihal manusia. Berikutnya Kierkegaard lebih memberikan perihal eksistensialisme itu sendiri dari sudut pandangnya.

Tentang Manusia berdasarkan Kierkegaard

Kierkegaard memberikan sebuah penitikberatan pada diri yang mempunyai keberadaan yang beriringan dengan analisa terhadap faktor religi ibarat iman, pilihan, rasa takut, rasa putus asa. Pemikiran ini mempunyai dampak di Jerman pada tahun 1918. Beberapateologi protestan ibarat Heidegger, Jasper, Buber, Barh dan Marcel mendukungnya. Alur pikiran dia mempertanyakan masalah dasar dalam hidup. Apakah artinya menjadi seorang kristiani? Tanpa menawarkan wujudyang general, pndangan tersebut dijelaskan sebagai seorang individu. Kierdeegard berharap penganut para kristiani memahami otentisitas kristen dengan baik. Beliau beranggapan ada dua lawan dari Nasrani yaitu Hegelian yang dianggap berpikiran abstrak. Hegelian dan filsafat Descartes akan melenyapkan kepribadian dan insan sehingga hanya di sanggup makna kehidupan yang dangkal. Terkait : Biografi dan Pemikiran Hegel.

Musuh ke dua bagi kristen ialah konvensi, mencakup kebiasaan umum jemaat gereja yang berpikir tidak dalam, tidak menghayati kristen. Ini berakibat agama menjadi kosong dan mempertanyakan apalah arti seorang kristiani ibarat ini.

Pembantahan Kierdegaard pada Hegel didasarkan pada peremehan eksitensi kongkret, sama sama diketahui bergotong-royong Hegel lebih memprioritaskan idea yang bersifat umum. Hegel menyatakan bergotong-royong insan itu hanya hidup sebagai ‘saya yang umum’ sementara Kierdegaard lebih memahami kehidupan insan sebagai ‘saya yang individual’. Konsep ‘saya yang individual’ memberikan bahwa individu tersebut bersifat unik, tak sanggup dijabarkan dalam sesuatu bentuk lain.

Kierdegaard juga dikenal tidaksuka pada perjuangan membentuk agama Nasrani menjadi agama yang beralasan (reasonable. Beliau juga tidak suka akan pembelaan pada agama Nasrani dengan alasan alasan obyektif. Kierdegaard lebih menekankan pada pemuka agama kristen, pada daerah ibadah agam kristen dan ritual ibadah yang mistis, dia tidak mendapatkan sebuah ‘perantara’ antara individu dengan tuhannya; ibarat Pendeta.

Tentang Eksistensi Menurut Kierdegaard

Kierdegaard mengajukan pertanyaan pada dikala mengawali pemikirannya. Untuk insan yang paling utama dan penting ialah ke- ada-an dirinya sebagai keberadaan diri. Eksistensi insan bukan sebuah proses statis melainkan dinamis. Artinya insan akan selalu bergerak dari kemungkinan. Proses tersebut berubah dari kini yang hanya mungkin dan besok akan menjadi kenyataan.

Oleh alasannya ialah itu insan mempunyai kebebasan, kebebasan dalam perubahan mungkin hingga menjadi nyata. Ituah keberadaan insan ; berada dan terjadi pada kebebasan. Kebebasan itu timbul pada setiap aktifitas manusia. Memiliki keberadaan berarti berani mengambil keputusan dalam menentuakan sesuatu pada kehidupan. Dengan konsekuensi, tanpa keberanian mengambil keputusan tak akan ada keberanian untuk melakukan.

Mengenai keberadaan ini, lebih lanjut Kierdegaard mengelompokkannya menjadi tiga bahagian. Bagian tersebut yaitu Estetis, Etis dan Religius.

Eksistensi Estetis dianggap sesuatu yang berkaitan dengan seni dan keindahan. Kehidupan insan dalam lingkungan , alasannya ialah itu yang dimiliki alam dan sanggup dinikmati insan dengan baik. Eksistensi estetis bekerjasama dengan hal yang menciptakan pengalaman hasrat dan emosi dalam kenikmatan. Eksistensi ini tidak mengenal nilai dan norma, tidak ditentukan oleh iman dan keyakinan.

Eksistensi Etis, sehabis menikmati dunia maka insan akan menelaah ke dalam jiwanya. Demi memperoleh keseimbangan hidup, insan tidak hidup dalam kesenangan estetis saja,melainkan harus memperhatikan bgaimana nilai dan norma berlaku. Sebagai teladan untuk menyalurkan dan menikmati hasrat s3ks maka insan harus menikah.

Eksistensi Religius
, terlepas dari semua hal yang nyata. Ini telah berkaitan dengan bab terdalam pada jiwa manusia. Pergerakan hingga pada titik adikara yaitu adanya Tuhan. Hal hal sejenis ini tidak lagi sanggup dijangkau oleh kebijaksanaan manusia. Padanan tertinggi ini dijelaskan sebagai bentuk perubahan dan peningkatan pemikiran dari logis hingga menjadi religi. Tak lepas ini semua didukung oleh iman dan keyakinan. Lebih Lanjut mengenai Eksistensialisme sanggup di baca pada bab terkait : Aliran Filsafat Eksistensialisme.
Sumber http://www.marthamatika.com/

Post a Comment for "Biografi Soren Aabye Kierkegaard Dan Pemikirannya"