Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar, Pola Soal Dan Pembahasan

Ketika kalian akan berangkat ke sekolah, sehabis mandi niscaya kalian akan mencari cermin untuk merapikan penampilan sehingga menambah percaya diri. Mengapa memakai cermin? Cermin apakah yang kalian gunakan? Cermin yang kalian gunakan yakni cermin datar. Lalu mengapa tidak memakai cermin cekung atau cermin cembung? Untuk menjawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, tentunya kalian harus mengetahui konsep pemantulan cahaya pada cermin datar.

Nah, pada peluang kali ini kita akan berguru terkena pemantulan cahaya pada cermin datar yang terdiri atas beberapa subtopik, diantaranya yakni pengertian cermin datar, proses pembentukan bayangan pada cermin datar, sifat bayangan, perbemasukan bayangan, jumlah bayangan pada dua cermin datar yang membentuk sudut serta dilengkapi dengan beberapa rujukan soal dan pembahasannya. Simak baik-baik klarifikasi diberikut ini dan selamat belajar.

Pengertian Cermin Datar
Cermin yakni keping beling yang salah satu permukaannya sangat halus dan di bab belakangnya agresif berlapis emulgram perak atau lapisan logam tipis mengkilap, sehingga tidak tembus cahaya serta bab permukaan halusnya sanggup memantulkan tiruana berkas cahaya yang hadir. Suatu cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar disebut dengan cermin datar.

Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Sebelum kalian sanggup memahami bagaimana proses terjadinya pembentukan bayangan benda pada cermin datar, kalian harus paham wacana konsep Hukum Snellius pada Pemantulan Cahaya. Apabila sudah mengerti, coba perhatikan gambar di bawah ini.
 sehabis mandi niscaya kalian akan mencari cermin untuk merapikan penampilan sehingga menamb Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, misal Soal dan Pembahasan
Cermati gambar di atas, titik S ialah bayangan dari titik S. Adapun proses pembentukan bayangan pada cermin datar yakni sebagai diberikut.
 Sinar hadir SP1 (sinar 1) jatuh pada cermin datar dengan sudut hadir θ1, kemudian sinar ini dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 1.
 Sinar hadir SP2 (sinar 2) jatuh pada cermin datar dengan sudut hadir θ2, kemudian sinar ini dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 2.
 Perpantidakboleh sinar pantul 1 dan sinar pantul 2 di belakang cermin dilukiskan dengan garis putus-putus dan berpotongan di titik S.
melaluiataubersamaini demikian, letak bayangan titik S yakni S yang dibuat dari perpotongan perpantidakboleh dua sinar pantul.

melaluiataubersamaini cara yang sama menyerupai langkah di atas, bayangan benda dua dimensi dan tiga dimensi sanggup terbentuk oleh cermin datar. Proses pembentukan bayangannya sama menyerupai pada benda titik. Hal yang terpenting yakni dalam setiap proses pembentukan bayangan, kita harus selalu menerapkan Hukum Snellius pada Pemantulan Cahaya. Berikut ini yakni gambar proses pembentukan bayangan pada benda bukan titik.
 sehabis mandi niscaya kalian akan mencari cermin untuk merapikan penampilan sehingga menamb Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, misal Soal dan Pembahasan

Sifat-Sifat Bayangan pada Cermin Datar
Untuk benda yang bukan berupa titik atau garis, kalian akan mendapat bahwa ukuran bayangan benda persis sama dengan ukuran bendanya. Benda dan bayangan spesialuntuk tidak sama dalam hal arah kiri dan kanannya. Coba kalian amati gambar diberikut ini.
 sehabis mandi niscaya kalian akan mencari cermin untuk merapikan penampilan sehingga menamb Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, misal Soal dan Pembahasan
Bagian kiri objek menjadi bab kanan bayangan dan sebaliknya, bab kanan objek menjadi bab kiri bayangan. Peristiwa ini disebut denganpembalikan sisi (lateral inversion). Oleh alasannya adanya pembalikan sisi ini, goresan pena yang hendak dibaca melalui cermin, penulisan hurufnya harus dibalik.

Berdasarkan bayangan benda pada cermin datar, sanggup disimpulkan bahwa sifat-sifat bayangan benda yang dibuat oleh cermin datar yakni sebagai diberikut.
 Bersifat tiruan (maya), alasannya bayangan yang terbentuk berada di belakang cermin. Bayangan maya yaitu bayangan yang terjadi alasannya pertemuan perpantidakboleh sinar-sinar cahaya, sedangkan bayangan kasatmata yakni bayangan yang terjadi alasannya pertemuan eksklusif sinar-sinar cahaya (bukan perpantidakbolehnya).
 Tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap cermin (berkebalikan).
 Ukuran bayangan sama dengan ukuran benda.
 Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
 Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin.

Perbemasukan Bayangan pada Cermin Datar
Berdasarkan sifat-sifat bayangan yang dibuat oleh cermin datar di atas, kita ketahui bahwa tinggi dan jarak bayangan terhadap cermin datar itu sama dengan tinggi dan jarak benda terhadap cermin. Perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda pada cermin disebut perbemasukan bayangan. Pada cermin datar, perbemasukan bayangan dirumuskan sebagai diberikut.
M
=
h'
=
s
=
1
h
s

Keterangan:
M = perbemasukan bayangan
h' = tinggi bayangan
h = tinggi benda
s = jarak benda ke cermin
s = jarak bayangan ke cermin

Persamaan di atas mempersembahkan arti bahwa tinggi bayangan (h) sama dengan tinggi benda (h) dan jarak benda ke cermin (s) sama dengan jarak bayangan ke cermin (s).

Jumlah Bayangan pada 2 Cermin Datar


Jika sebuah benda berada di antara dua cermin atau lebih yang disusun membentuk sudut tertentu, bagaimanakah jumlah bayangan yang terbentuk pada kedua cermin? Ya, benda akan memiliki bayangan lebih dari satu. Coba kalian perhatikan pembentukan bayangan pada titik yang terletak pada dua cermin datar yang saling tegak lurus diberikut ini.
 sehabis mandi niscaya kalian akan mencari cermin untuk merapikan penampilan sehingga menamb Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, misal Soal dan Pembahasan
Apabila sebuah benda berada di depan dua buah cermin yang membentuk sudut θ satu sama lain, maka akan terbentuk sejumlah bayangan. Jumlah bayangan bergantung pada berapa besar sudut θ. Berdasarkan hasil eksperimen, jumlah bayangan yang dibuat oleh dua buah cermin datar yang membentuk sudut θ dapat dihitung dengan memakai rumus sebagai diberikut.
n
=
360°
1
θ

Keterangan:
n = jumlah bayangan
θ = sudut apit kedua cermin

misal Soal dan Pembahasan
Agar kalian sanggup mengetahui penerapan konsep dan persamaan pemantulan cahaya pada cermin datar untuk menganalisis insiden dalam kehidupan sehari-hari, perhatikan beberapa rujukan soal dan jawabanannya diberikut ini.
misal Soal #1
Amin bangun di depan sebuah cermin. Bagian bawah cermin berada pada ketinggian tertentu dari lantai. Tinggi tubuh Amin yakni 160 cm dan jarak mata dengan kepala bab atas 10 cm. Perhatikan gambar di bawah ini.
 sehabis mandi niscaya kalian akan mencari cermin untuk merapikan penampilan sehingga menamb Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, misal Soal dan Pembahasan
Berapakah tinggi dan panjang cermin yang digunakan supaya seluruh tubuh Amin tampak di cermin?
Penyelesaian:
Diketahui:
hA = AC = 160 cm
CD = 10 cm
Ditanyakan: Tinggi cermin (GF) dan panjang cermin (EF)
Jawab:
Untuk menjawaban pertanyaan ini, terlebih lampau kita harus menggambarkan jalannya sinar hingga terbentuk bayangan menyerupai yang diperlihatkan pada gambar diberikut ini.
 sehabis mandi niscaya kalian akan mencari cermin untuk merapikan penampilan sehingga menamb Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, misal Soal dan Pembahasan
Sinar yang hadir dari ujung kaki akan dipantulkan sehingga tertangkap mata. Karena sudut hadir sama dengan sudut pantul, maka segitiga AFC ialah segitiga sama kaki, sehingga:
AB = BC = ½ AC
AB = ½ (160  10)
AB = ½ (150)
AB = 75 cm
Tinggi cermin, GF = AB = 75 cm
Jadi, tinggi cermin dari lantai yakni 75 cm.
Sekarang kita lihat sindar dari bab atas kepala. Sinar tersebut mengakibatkan:
EO = ½ CD
EO = ½ × 10
EO = 5 cm
Panjang cermin (EF) yakni sebagai diberikut
EF = EG  FG  EO
EF = 160  75  5
EF = 80 cm
melaluiataubersamaini demikian, panjang cermin yang diharapkan yakni 80 cm yang diletakkan 75 cm dari lantai.

misal Soal #2
Sebuah benda terletak di depan 2 buah cermin datar yang membentuk sudut 60°. Tentukanlah jumlah bayangan yang terbentuk.
Jawab:
Diketahui:
θ = 60°
n = (360°/θ 1
n = (360°/60°)  1
n = 6 1
n = 5
Jadi, jumlah bayangan yang terbentuk 5 buah.

Demikianlah artikel wacana konsep dan rumus pemantulan cahaya pada cermin datar beserta rujukan soal dan pembahasannya. Semoga sanggup bermanfaa untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, abjad maupun angka dalam penulisan artikel, mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan hingga jumpa di artikel diberikutnya.

Sumber https://www.fisikabc.com/

Post a Comment for "Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar, Pola Soal Dan Pembahasan"