Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Cinta Jalan, Ringkih Dan Hujan Karya Riris

Jalan, Rapuh dan Hujan

Oleh : Riris, Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Kini hanya ada rintik-rintik hujan yang menemani..
Tak ada bedanya dengan kesunyian malam di jalan raya. Hanya ada lampu jalan yang menemani dinginnya malam yang menusuk sampai relung hati paling dalam.
Aku tak tau apa yang diutarakan bibir ku dikala tetes demi tetes air hujan masuk dalam ekspresi ku yang terbuka lebar dikala meneriaki nama mu.

Hujan telah usai, sejenak waktu berhenti seakan memberi kode bahwa kamu tiba dan bangun di depan.
Dengan membawa sepotong hati yang telah kamu buat ringkih pada genggaman jahat mu.
Tak ada bedanya dengan kesunyian malam di jalan raya Puisi Cinta Jalan, Rapuh dan Hujan Karya Riris
Puisi Cinta Jalan, Rapuh dan Hujan Karya Riris


Masih berbicara wacana hujan. Tentang hujan yang datang, kemudian pergi meninggalkan bekas yang berbentuk embun.

Bicara wacana mu yang tiba kemudian pergi meninggalkan luka.

Sumber http://www.satubahasa.com

Post a Comment for "Puisi Cinta Jalan, Ringkih Dan Hujan Karya Riris"