Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sistem Numerasi Yunani Kuno

Sebuah kebesaran peradaban kuno pernah berjaya di negeri Yunani. Kemajuan peradaban yang ketika itu sangat tinggi telah ditandai dengan lahirnya para ahli matematika, hebat filsafat dan hebat astronomi yang banyak di sana. Beberapa tokoh besar tercatat dalam sejarah ilmu pengetahuan menjadi aktivis pencentus pedoman pemikiran serta inovasi baru. Sebut saja di sana ada Thales,Phytagoras, Plato, Aristotle, Anaximander, Archytas dan lain lain. Terlepas dari tokoh tokoh tersebut, kini akan ditinjau bagaiamana integrasi dan keterlibatan sistem tulisan khususnya untuk penomoran pada zaman Yunani tersebut.
Angka Yunani Kuno
Pada zaman Yunani kuno, sebagaimana dinyatakan di atas, mereka telah mempunyai tingkat kebudayaan yang tinggi. Dalam sistem penomoran, selama sejarah Yunani telah dikenal dua sistem penomoran. Penomoran tersebut yakni sistem numerasi attic dan sistem numerasi ionic. Sistem penulisan angka atau numerasi attic ini hanya bersifat simbol saja. Sistem ini belum memiliki sistem bilangan yang memakai konsep nilai tempat. Sementara itu untuk sistem numerasi ionic sedikit lebih maju. Sistem ionic tersebut dipakai kira kira pada periode ke VII sebelum masehi sebagai pembaharuan sistem numerasi attic.

Telah digambarkan pada pernyataan sebelumnya, sistem numerasi ionic ini lebih modern dibanding sistem bilangan attic. Sistem numerasi ionic ini memakai alfabet atau huruf Yunani sebagai lambang untuk suatu bilangan. Abjad Yunani diambil sebanyak sembilan huruf untuk menyatakan angka dari satu hingga sembilan, sembilan huruf untuk melambangan kelipatan sepuluh hingga seratus dan sembilan huruf lagi dijadikan simbol bilangan dari 100 hingga 1000 dalam kelipatan 100. Jika dikenal alfabet Yunani hanya mengenal 24 simbol saja, sementara dari pernyataan di atas terhitung ada 27 simbol seharusnya. Nah untuk hal ini ditambahkan tiga simbol lainnya. Beberapa pola simbol Yunani yang digunakn ibarat berikut.
1 = A (alpha)                          10 = I (ioto)          100= P (rho)
2 = B (beta)                            20 = K (kappa)      200 = ∑ (sigma)
Akan menjadi pertanyaan bagaimana untuk menulis bilangan dari 1000 hingga 10000? Dalam hal ini dipakai tanda koma diatas huruf. Misalkan untuk jumlah 2 ribu maka dipakai simbol B’ (beta). Berbicara lebih mendalam ihwal numerasi Yunani ini, nanti akan ditemukan bagaimana untuk sistem bilangan pecahan. Memang untuk menyatakan bilangan pecahan, sistem numerasi Yunani ini tidak serapi indanya bilangan bulat. Berbeda dengan bangsa mesir dan Mesopotamia yang mempunyai penulisan tersendiri untuk pecahan. Sebagai solusinya mereka hanya memakai simbol simbol yang bersifat ‘saling mengerti’ saja. Tidak ada bentuk umum penulisan belahan pada sistem numerasi Yunani ini. Oleh sebab itu, para pengguna angka biasanya akan menghindari bentuk bentuk kajian yang menghasilkan pecahan. Baca : Matematika Zaman Yunani Kuno.
Sumber http://www.marthamatika.com/

Post a Comment for "Sistem Numerasi Yunani Kuno"