10 Pola Soal Ihwal Lup (Kaca Pembesar) Dan Pembahasannya Lengkap
Lup atau yang didiberi nama beling pembesar ialah alat optik yang berupa lensa cembung. Alat optik ini dipakai untuk memperbesar benda-benda kecil, biasanya goresan pena kecil atau komponen-komponen kecil. Nah, pada peluang kali ini kita akan mengulas terkena beberapa rujukan soal dan pembahasan wacana perbemasukan sudut (anguler) lup. Namun sebelum itu, kita ingat kembali 3 rumus perbemasukan lup diberikut ini.
1. Rumus Perbemasukan Anguler Lup Untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Pengamatan akomodasi maksimum dengan lup berarti bayangan oleh lensa lup harus berada pada titik bersahabat mata (Punctum Proximum). Titik bersahabat mata normal di sini selalu sn sehingga berlaku:
s' = sn
Dan perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan sebagai diberikut.
M | = | sn | + 1 | …………… Pers. (1) |
f |
Keterangan:
M = perbemasukan anguler lup
f = jarak serius lup
2. Rumus Perbemasukan Anguler Lup Untuk Mata Tidak Berakomodasi
Untuk pengamatan dengan lup ketika mata tidak berakomodasi atau mata berakomodasi minimum maka bayangan oleh lup harus di jauh tak hingga. Bayangan ini terjadi bila benda ditempatkan pada serius lensa, sehingga berlaku:
s = f
Dan perbemasukan anguler lup untuk mata tidak berakomodasi (berakomodasi minimum) dirumuskan sebagai diberikut.
M | = | sn | …………… Pers. 2) |
f |
Keterangan:
M = perbemasukan anguler lup
sn = titik bersahabat mata (25 cm untuk mata normal)
f = jarak serius lup
3. Rumus Perbemasukan Anguler Lup Untuk Mata Berakomodasi Pada Jarak Tertentu
Apabila bayangan yang terbentuk oleh lensa lup terletak pada jarak x dari lup dikatakan mata berakomodasi pada jarak tertentu sejauh x. Rumus perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu yaitu sebagai diberikut.
M | = | sn | + | sn | …………… Pers. (3) |
f | x |
Keterangan:
M = perbemasukan anguler lup
sn = titik bersahabat mata (25 cm untuk mata normal)
f = jarak serius lup
x = jarak mata berakomodasi
misal Soal 1:
Seorang siswa melihat sebuah benda kecil dengan memakai lup yang berjarak serius 10 cm. Jika benda diletakkan di titik serius lup, tentukan perbemasukan lup.
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 10 cm
s = 10 cm (karena benda diletakkan di titik serius lup)
Ditanyakan: M
Jawab:
Jika benda diletakkan di titik serius lensa, maka pengamat mengamati dengan mata tidak berakomodasi. Jadi, perbemasukannya sanggup dicari dengan persamaan sebagai diberikut.
M | = | sn |
f |
M | = | 25 |
10 |
M | = | 25 |
10 |
M = 2,5 kali
Jadi, perbemasukan bayangannya yaitu 2,5 kali.
misal Soal 2:
Berapakah perbemasukan anguler lup yang mempunyai serius 8 cm dengan mata berakomodasi maksimum?
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 8 cm
sn = 25 cm
Ditanyakan: M
Jawab:
Perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum sanggup dihitung memakai persamaan (1) yaitu sebagai diberikut.
M | = | sn | + 1 |
f |
M | = | 25 | + 1 |
8 |
M = 3,125 + 1 = 4,125
Jadi, perbemasukan anguler lup tersebut yaitu 4,125 kali.
misal Soal 3:
Seseorang mengamati sebuah benda dengan memakai lup berkekuatan 10 dioptri. Apabila titik bersahabat mata orang tersebut yaitu 25 cm, berapakah perbemasukan lup itu jika:
■ Mata tidak berakomodasi.
■ Mata Berakomodasi sekuat-kuatnya.
■ Mata berakomodasi pada jarak 50 cm.
Penyelesaian:
Diketahui:
sn = 25 cm
P = 10 dioptri → 1/f = 10, maka f = 0,1 m = 10 cm
x = 50 cm
Ditanyakan: M ketika mata tidak berakomodasi, mata berakomodasi maksimum, dan mata berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab:
■ Perbemasukan sudut lup untuk mata tidak berakomodasi dihitung dengan memakai persamaan (2), yaitu sebagai diberikut.
M | = | sn | = | 25 | = | 2,5 |
f | 10 |
Jadi, perbemasukan anguler lup untuk mata tidak berakomodasi yaitu 2,5 kali.
■ Perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum dihitung dengan memakai persamaan (1), yaitu sebagai diberikut.
M | = | sn | + 1 |
f |
M | = | 25 | + 1 |
10 |
M = 2,5 + 1 = 3,5
Jadi, perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum yaitu 3,5 kali.
■ Perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak 50 cm dihitung dengan memakai persamaan (3), yaitu sebagai diberikut.
M | = | sn | + | sn |
f | x |
M | = | sn | + | sn |
f | x |
M | = | 25 | + | 25 |
10 | 50 |
M = 2,5 + 0,5 = 3
Jadi, perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak 50 cm yaitu 3 kali.
misal Soal 4:
Sebuah lup berserius 5 cm dipakai untuk mengamati benda yang panjangnya 2 mm. tentukanlah panjang bayangan benda apabila mata berakomodasi maksium!
Penyelesaian:
Diketahui:
sn = 25 cm
f = 5 cm
h = 2 mm = 0,2 cm
Ditanyakan: h’ untuk mata berakomodasi maksimum
Jawab:
Untuk memilih panjang bayangan (h’), pertama kita hitung dahlu perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum yaitu sebagai diberikut.
M | = | sn | + 1 |
f |
M | = | 25 cm | + 1 |
5 cm |
M = 5 + 1 = 6 kali
Selanjutnya, panjang bayangan kita tentukan dengan memakai rumus perbemasukan bayangan pada lensa cembung, yaitu sebagai diberikut.
M | = | h' |
h |
h' = M × h
h’ = 6 × 0,2
h’ = 1,2
Jadi, panjang bayangan ketika memakai lup untuk keadaan mata berakomodasi maksimum yaitu 1,2 cm.
misal Soal 5:
Seorang tukang arloji bermata normal memakai lup yang berkekuatan 10 dioptri. Tentukanlah jarak benda ke lup dan perbemasukan anguler lup bila mata tukang arloji berakomodasi maksimum!
Penyelesaian:
Diketahui:
s’ = −sn = −25 cm (mata normal)
P = 10 dioptri → f = 1/P = 1/10 = 0,1 m = 10 cm
Ditanyakan: s dan M untuk mata berakomodasi maksimum.
Jawab:
■ Menentukan jarak benda (s) ke lup
Untuk memilih jarak bayangan benda atau s dari lup, maka kita gunakan persamaan yang berlaku pada lensa cembung, yaitu sebagai diberikut.
1 | = | 1 | + | 1 |
f | s | s' |
1 | = | 1 | + | 1 |
10 | s | −25 |
1 | = | 1 | + | 1 |
s | 10 | 25 |
1 | = | 5 + 2 |
s | 50 |
1 | = | 7 |
s | 50 |
s | = | 50 | = 71/7 |
7 |
Jadi jarak benda ke lup yaitu 71/7 cm.
■ Menentukan perbemasukan anguler lup
Perbemasukan sudut lup untuk penerapan dengan mata berakomodasi maksimum sanggup dihitung dengan memakai rumus diberikut.
M | = | sn | + 1 |
f |
M | = | 25 cm | + 1 |
10 cm |
M = 2,5 + 1 = 3,5
Jadi, perbemasukan anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum yaitu 3,5 kali.
misal Soal 6:
Berapakah perbemasukan anguler lup yang mempunyai serius 8 cm dengan mata tak berakomodasi?
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 8 cm
sn = 25 cm
Ditanyakan: M
Jawab:
M | = | sn |
f |
M | = | 25 |
8 |
M = 3,125
Jadi, perbemasukan anguler lup tersebut yaitu 3,125 kali.
misal Soal 7:
Seorang polisi bermata normal memakai lup yang berkekuatan 10 dioptri. Tentukanlah jarak benda ke lup dan perbemasukan anguler lup bila mata polisi tidak berakomodasi!
Penyelesaian:
Diketahui:
s’ = −sn = −25 cm (mata normal)
P = 10 dioptri → f = 1/P = 1/10 = 0,1 m = 10 cm
Ditanyakan: s dan M untuk mata tidak berakomodasi
Jawab:
■ Menentukan jarak benda (s) ke lup
Untuk memilih jarak bayangan benda dari lup, maka kita gunakan persamaan yang berlaku pada lensa cembung, yaitu sebagai diberikut.
1 | = | 1 | + | 1 |
f | s | s' |
1 | = | 1 | + | 1 |
10 | s | −25 |
1 | = | 1 | + | 1 |
s | 10 | 25 |
1 | = | 5 + 2 |
s | 50 |
1 | = | 7 |
s | 50 |
s | = | 50 | = 71/7 |
7 |
Jadi jarak benda ke lup yaitu 71/7 cm.
■ Menentukan perbemasukan anguler lup
Perbemasukan sudut lup untuk penerapan dengan tidak berakomodasi sanggup dihitung dengan memakai rumus diberikut.
M | = | sn |
f |
M | = | 25 cm |
10 cm |
M = 2,5
Jadi, perbemasukan anguler lup untuk mata tidak berakomodasi yaitu 2,5 kali.
misal Soal 8:
Sebuah lup berserius 5 cm dipakai untuk mengamati benda yang panjangnya 4 mm. tentukanlah panjang bayangan benda apabila mata tidak berakomodasi!
Penyelesaian:
Diketahui:
sn = 25 cm
f = 5 cm
h = 4 mm = 0,4 cm
Ditanyakan: h’ untuk mata tidak berakomodasi
Jawab:
Untuk memilih panjang bayangan (h’), pertama kita hitung lampau perbemasukan anguler lup untuk mata tidak berakomodasi yaitu sebagai diberikut.
M | = | sn |
f |
M | = | 25 cm |
5 cm |
M = 5 kali
Selanjutnya, panjang bayangan kita tentukan dengan memakai rumus perbemasukan bayangan pada lensa cembung, yaitu sebagai diberikut.
M | = | h' |
h |
h' = M × h
h’ = 5 × 0,4
h’ = 2
Jadi, panjang bayangan ketika memakai lup untuk keadaan mata berakomodasi maksimum yaitu 2 cm.
misal Soal 9:
Sebuah lup mempunyai jarak serius 6 cm. Hitunglah perbemasukan lup bila mata melihat benda dengan berakomodasi pada jarak 25 cm.
Penyelesaian:
Diketahui:
sn = 25 cm (untuk mata normal)
f = 6 cm
x = 25 cm
Ditanyakan: M
Jawab:
Perbemasukan anguler lup dihitung untuk mata berakomodasi pada jarak 25 cm dihitung dengan memakai persamaan diberikut.
M | = | sn | + | sn |
f | x |
M | = | 25 | + | 25 |
6 | 25 |
M = 4,17 + 1 = 5,17
Jadi, perbemasukan anguler lup untuk penerapan mata berakomodasi pada jarak 25 cm yaitu 5,17 kali.
misal Soal 10:
Seseorang mengamati sebuah benda dengan memakai lup berkekuatan 10 dioptri. Apabila titik bersahabat mata orang tersebut yaitu 25 cm, berapakah perbemasukan lup itu bila mata berakomodasi pada jarak 50 cm?
Penyelesaian:
Diketahui:
sn = 25 cm
P = 10 dioptri → 1/f = 10, maka f = 0,1 m = 10 cm
x = 50 cm
Ditanyakan: M ketika mata berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab:
Perbemasukan anguler lup dihitung untuk mata berakomodasi pada jarak 50 cm dihitung dengan memakai persamaan diberikut.
M | = | sn | + | sn |
f | x |
M | = | 25 | + | 25 |
10 | 50 |
M = 2,5 + 0,5 = 3
Jadi, perbemasukan anguler lup untuk penerapan mata berakomodasi pada jarak 50 cm yaitu 3 kali.
Sumber https://www.fisikabc.com/
Post a Comment for "10 Pola Soal Ihwal Lup (Kaca Pembesar) Dan Pembahasannya Lengkap"