Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Corak Kegiatan Penduduk Di Kawasan Pantai, Dataran Rendah, Dataran Tinggi Dan Pegunungan

Berikut ini akan dibahas terkena acara penduduk di dataran rendah, acara penduduk di dataran tinggi, acara penduduk di daerah pantai, acara penduduk dataran rendah, acara penduduk di daerah dataran tinggi, kehidupan penduduk di daerah pepegununganan. 

Bentuk muka bumi memperlihatkan kenampakan (dataran pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pepegununganan) hal ini diakibatkan oleh acara tenaga eksogen dan endogen yang bekerja di bumi. 

Secara ringkas sanggup dikatakan bahwa seluruh acara kehidupan insan sangat dipengaruhi oleh bentu-bentuk muka bumi di mana mereka berada (bermukim) baik mencakup corak kehidupan dan kegiatan ekonomisnya.

Di bawah ini akan dijabarkan wacana beberapa corak kehidupan di aneka macam daerah yang bentuk-bentuk muka buminya tidak sama-beda.

Kaitan Corak Kehidupan Penduduk dengan Bentuk Muka Bumi

Keberadaan bentuk muka bumi yang bermacam-macam dapt mengakibatkan keragaman corak kehidupan penduduk yang ada. 

Namun juga sanggup terjadi pada suatu bentuk muka bumi yang sama, namun faktor-faktor fisik yang lain tidak sama, corak kehidupan penduduknya pun jadi tidak sama pula. 

Sebagai citra adanya keragaman corak kehidupan yang timbul akhir adanya imbas bentuk muka bumi yang tidak sama, yaitu sebagai diberikut.

1) Corak Kehidupan Penduduk di Dataran Pantai

Kehidupan penduduk di daerah dataran pantai meskipun sama-sama tinggal di tepi pantai pun akan tidak sama-beda. 

Sebagai contoh, corak kehidupan penduduk yang tinggal di tepi pantai yang curam dan berombak besar akan tidak sama dengan corak kehidupan penduduk di tepi pantai yang landai dan ombak lautnya yang tenang. 

Oleh alasannya itu daerah pantai utara Jawa yang relatif landai dan ombaknya damai relatif dikembangkan sebagai sawah pasang surut, tambak ikan dan udang, juga berkembang dermaga-dermaga baik kecil dan sedang, bahkan berkembang pelabuhan-pelabuhan besar (Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Mas). 

Sedangkan di daerah Pantai Selatan Jawa dengan kondisi ombak yang besar dan daerah pantai yang berdinding terjal susah dikembangkan sebagai daerah pelabuahn atau dermaga. 

Kondisi maritim dan perairan yang relatif lebih menantang di daerah pantai Jawa pecahan utara juga membawa konsekuensi sebagai diberikut.

  • Rata-rata para nelayan di Jawa selatan mempunyai keberanian yang tinggi dalam mengarungi samudra yang lebih berbahaya daripada maritim Jawa yang relatif damai di Jawa pecahan utara.
  • Perahu-perahu nelayan di daerah pantai selatan Jawa rata-rata baknya lebih lancip dan panjang, bercadik, dan dilengkapi dengan layar yang relatif lebih kecil. Sedangkan perahu-perahu nelayan di daerah pantai utara Jawa ukuranya relatif besar, tanpa cadik, dan ukuran layarnya juga besar.

2) Corak Kehidupan Penduduk di Dataran Rendah

Wilayah dataran rendah yaitu mencakup daerah pantai hingga pada ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan maritim ialah suatu daerah serius penduduk, hal ini diakibatkan masukana dan pramasukana yang menunjang kehidupan sanggup diterbaikkan untuk dikembangkan di wilayah dataran rendah. 

Bentuk wilayah yang relatif datar juga dimungkinkan untuk pengemban pramasukana transportasi berupa jalan raya dan jalan kereta api secara optimal, sehingga di daerah dataran rendah acara perekonomian penduduk sanggup berjalan lancar.

Oleh lantaran itu kota-kota yang ada di Indonesia lengkap dengan segala kemudahan sosial menyerupai sentra perbelanjaan, sentra pemerintahan masukana pendidikan yang lebih banyak di dataran rendah. 

Wilayah dataran rendah cukup potensial dilihat dari sektor pertanian, transportasi, pemukiman, dan perindustrian. Tentu saja potensi ini akan lebih baik kalau diikuti kondisi cuaca dan iklim serta kualitas tanah yang baik. Corak kehidupan penduduk (pemukiman) yaitu bercorak memusat.

3) Corak Kehidupan Penduduk di Dataran Tinggi

Dataran tinggi umumnya ialah wialayah yang diberiklim sejuk dengan cadangan air yang sudah banyak berkurang. Rumah-rumah terbuat dari kayu-kayu keras, bambu, ataupun batu-bata. 

Dipakai bahan-bahan tersebut yaitu untuk menghindari imbas iklim yang perbedaannya sangat menyolok terutama pada daerah pedalaman. 

Namun pada dataran tinggi tanaman budidayanya akan tidak sama-beda tergantung pada iklim, cuaca setempat, jenis tanaman setempat, dan ketersediaan transportasi. 

Corak pemukiman di dataran tinggi tidak lagi memusat menyerupai dataran rendah, tetapi sudah mulai terpencar mendekati lahan-lahan pertanian mereka. 

Metode terasering sering diterapkan oleh penduduk untuk menghindari kerusakan lahan pertanian akhir erosi, sehingga laju pemikiran air yang sanggup mengikis lapisan tanah sanggup dikurangi.

4) Corak Kehidupan Penduduk di Daerah Pepegununganan

Daerah pepegununganan mempunyai corak kehidupan penduduknya yang khas. Persediaan air yang relatif sedikit membuat terjadinya serius pemukiman penduduk pada lembah-lembah dan alur sungai. 

Hal ini terjadi lantaran penduduk berusaha supaya memperoleh sumber air yang relatif lebih simpel didapat di daerah tersebut. 

Ladang-ladang yang diusahakan penduduk biasanya terletak di daerah lembah pepegununganan. 

Sungai-sungai yang ada dipergunakan untuk keperluan sehari-hari (MCK) dan tidak dipergunakan untuk budidaya lantaran arusnya deras dan erosinya berkembang secara intensif. 

Kesusahan yang paling kuat di daerah ini yaitu dari segi transportasi, keadaan jalan yang tidak rata, naik turun, dan sempit yang mengakibatkan relasi antara dua buah desa jadi terhambat.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Corak Kegiatan Penduduk Di Kawasan Pantai, Dataran Rendah, Dataran Tinggi Dan Pegunungan"