Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi
Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Ketika haus, kita minum. Ketika lapar, kita makan. Kita akan berusaha memenuhi tiruana kebutuhan kita. Namun, dalam memenuhi kebutuhan itu, kita harus memerhatikan kemampuan kita. Misalnya, jikalau lapar dan uang kita pas-pasan, kita harus sanggup mengaturnya sehingga menerima makanan yang bergizi. Di sisi lain, jikalau kita punya banyak uang, belum tentu apa yang kita butuhkan tersedia di pamasukan.

Misalnya, jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. Sebagian besar memakai minyak tanah untuk keperluan rumah tangga. Ingat bahwa minyak tanah yaitu sumber daya alam yang tidak sanggup diperbaharui. Artinya, pada suatu saat, minyak tanah akan habis. Walaupun kita punya uang untuk membeli, tapi di pamasukan tidak ada minyak tanah. Kebutuhan kita akan minyak tanah
tidak terpenuhi. Kita harus mencari alternatif materi bakar lainnya. Oleh alasannya itu, kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan.


Untuk memenuhi kebutuhannya, insan melaksanakan banyak sekali kegiatan. Kegiatan insan dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang mengatakan kedudukan insan sebagai makhluk ekonomi (homo economicus). Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, insan berusaha menentukan dan memakai sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak
merugikan orang lain, memakai sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi"