Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penegertian Acara Pada Matahari

Aktivitas Matahari
Penemuan spectroheliograph dengan daya amat yang besar lengan berkuasa pada tahun 1892, membuat apa yang
terjadi pada Matahari sanggup diamati. Reaksi fusi di Matahari mengakibatkan energi pancaran Matahari
bergerak lebih jago dan mengakibatkan aneka macam acara Matahari. Aktivitas Matahari sanggup berupa
granula, sunspots, dan prominences. Gas gerah Matahari selalu aktif dan bergerak. Gas tersebut bergerak dengan jago berupa gumpalan gumpalan nyala-nyala api besar pada fotosfer. Gumpalan
atau granula ini membuat permukaan fotosfer menyerupai golakan api yang meletup-letup.

Suhu dan tekanan yang tinggi pada fotosfer mengakibatkan nyala api itu berlompatan jatuh ke dalam korona yang suhu dan tekanannya lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan antara loncatan api dan tempat sekitarnya, membuat loncatan api yang jatuh dalam korona menjadi lebih cuek dan mengendap. Pendinginan ini mengakibatkan cahaya kemilaunya menghilang, sehingga terdapat perbedaan menyolok antara gerah loncatan api dan tempat sekitarnya. Perbedaan tersebut tampak menyerupai tempat yang petang. Daerah petang pada Matahari berbentuk titik atau bulatan yang disebut noda hitam atau sunspot . Kaprikornus intinya sunspot yaitu tempat yang lebih cuek dalam Matahari. Diameter sunspots antara 800 hingga dengan 80.000 km.

Saat terjadi ledakan gumpalan api yang dihasilkan sanggup menjulur dari fotosfer keluar dan jatuh lagi
dalam Matahari. Loncatan api yang berupa juluran tersebut disebut dengan pengecap api atau prominences. Bagian ini jelas sekali. Bahannya terdiri dari proton dan elektron yang berasal dari atom hidrogen. Bentuk pengecap api berubah-ubah, demikian juga warnanya dari kehijau-hijauan hingga merah tua. Panjang pengecap api sanggup mencapai ribuan kilometer. Di dalam noda hitam terdapat pula gas-gas gerah yang bergerak sangat cepat. Partikel-partikel gas tersebut akan dilontarkan dari noda hitam keluar Matahari dan menghasilkan angin Matahari. Hentakan angin Matahari sanggup mencapai Bumi dalam waktu beberapa jam, sedangkan partikel-partikelnya hingga dalam beberapa hari.'

Partikel dalam angin matahari yang hingga ke Bumi akan terhambat oleh Sabuk Radiasi Van Allen.
. Sabuk ini mengakibatkan kecepatan partikel-partikel yang hingga ke Bumi menjadi sangat berkurang. Namun tetap saja partikel ini sanggup mengakibatkan angin puting-beliung geomagnetik yang sanggup merusak peralatan elektronik dan memadam-kan ajaran listrik. Sabuk radiasi Van Allen terdiri dari partikel partikel berupa elektron, proton dan ion-ion dari atom yang lebih berat. Partikel terebut terjebak
dalam bentuk sabuk alasannya yaitu adanya medan magnet Bumi. Partikel dalam sabuk ini sangat berbahaya bagi manusia, hewan tumbuhan juga menganggu peralatan elektronik.

Masuknya partikel-partikel Matahari ke dalam atmosfer Bumi akan diarahkan ke kutub Bumi sehingga mengakibatkan cahaya yang disebut aurora. Kecepatan aurora mencapai ratusan kilometer tiap detik. Sebagian proton dan elektron mencapai Bumi dalam waktu 13 - 16 jam. Hamburan pengecap api sanggup mengganggu ionosfer dan sanggup mengganggu komunikasi radio. Hal ini menyebabkan
fungsi ionosfer sebagai pemantul gelombang pendek pada gelombang radio berkurang. Akibatnya pada radio terdengar bunyi bergemericik.


Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Penegertian Acara Pada Matahari"