Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Akibat Serta Imbas Negatif Dari Perubahan Sosial Bagi Kehidupan Masyarakat

Berikut ini akan dijabarkan wacana dampak perubahan sosial, perubahan sosial, dampak negatif perubahan sosial, dampak perubahan sosial budaya, tanggapan perubahan sosial, efek perubahan sosial, dampak dari perubahan sosial, dampak perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat.


Dampak Perubahan Sosial

Adanya suatu perubahan dalam masyarakat tanggapan perubahan sosial bergantung pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan. 

melaluiataubersamaini kata lain, perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, sanggup pula sebagai suatu kemunduran (regress) masyarakat.

Kecepatan perubahan tiap kawasan tidak sama-beda bergantung pada pemberian dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut sanggup menimbulkan munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari.

Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai tanggapan dari perubahan sosial yang menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai diberikut.
  1. Perubahan yang diterima masyarakat adakala tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini lantaran setiap orang mempunyai gagasan terkena perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi sanggup ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
  2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan menggoncangkan banyak sekali aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan diperihal lantaran tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
  3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Perubahan juga dianggap membawa nilai-nilai gres yang modern.
  4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengabakan seseorang ketinggalan info wacana perkem bangan dunia.
  5. Masa ndeso terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbul kan efek bagi dirinya.
  6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, akhirnya ia tidak mempunyai peluang untuk mengikuti keadaan dengan perubahan yang terjadi.

Perubahan sosial menimbulkan terjadinya masalah-masalah sosial, ibarat kejahatan, atau kebadungan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap problem yang terjadi pada masyarakat disebut problem sosial. 

Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu problem disebut problem sosial kalau memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai diberikut.
  1. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
  2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa problem sosial bersumber secara eksklusif pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan sudah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan tanggapan dari tanda-tanda tersebut (baik tanda-tanda sosial maupun tanda-tanda bukan sosial) yang mengakibatkan terjadinya problem sosial.
  3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan ialah problem sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.
  4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul tanggapan terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat lantaran tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.
  5. Adanya perhatian masyarakat terhadap masalah-masalah sosial.

Akibat-Akibat Perubahan Sosial

Masalah sosial ialah proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. 

melaluiataubersamaini kata lain, problem sosial mengakibatkan terjadinya kendala dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial. 

Proses disintegrasi sebagai tanggapan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat sanggup berbentuk antara lain sebagai diberikut.

1. Pergolakan dan Pemberontakan

Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia sanggup diterima di banyak sekali kawasan walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh lantaran itu, segera dibuat suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. 

Rangkaian insiden itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di banyak sekali kawasan pascakemerdekaan, bertujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada dikala itu, sekaligus menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.

2. Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi lantaran setiap orang mempunyai pendapat dan pandangan yang mungkin tidak sama. 

Protes sanggup terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara eksklusif sebagai tanggapan dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melaksanakan tindakan penyelesaian.

Protes ialah agresi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes sanggup pula terjadi secara tidak eksklusif sebagai rasa solidaritas antarsesama lantaran kesewenang-wenangan pihak tertentu yang menimbulkan kesengsaraan bagi orang lain.

3. Kriminalitas

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memdiberi peluang bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. 

Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial menurut kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. 

Perubahan sosial tersebut sanggup membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang lantaran dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya. 

Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai tanggapan terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesentidakboleh kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak tiruana orang mendapat kebahagiaan yang sama. 

Adanya perbedaan tersebut mengakibatkan setiap orang mempunyai penafsiran yang tidak sama-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak diadaptasi dengan kewajiban yang dilakukan.

Adakalanya orang ingin mendapat hak tetapi tidak sesuai dengan kewajiban yang harus dilakukan dan peluang untuk melaksanakan hal yang salah terbuka, sedangkan pengawasan terhadap perbuatan yang salah lemah. Akibatnya, terjadi penyelewengan dan pelanggaran.

Perbuatan demikian bisa terjadi lantaran melihat perubahan orang lain dianggap lebih baik daripada dirinya atau sebagian besar masyarakat mengalami perubahan sedangkan dirinya tidak. 

Oleh lantaran itu, timbul suatu dorongan untuk meningkatkan kemampuannya yang tidak sesuai dengan kebenaran atau norma yang berlaku dalam masyarakat.

4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu mempunyai sistem manajemen yang membersihkan dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. 

Masalah korupsi menyangkut banyak sekali aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) menyampaikan bahwa korupsi yakni problem budaya. 

Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi potongan dari kebudayaan bangsa akan susah untuk diberantas. Akibatnya, hal tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional. 

Untuk memberantas korupsi, tidak spesialuntuk satu atau beberapa forum pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.

5. Kebadungan Remaja

Kebadungan cukup umur ialah disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu lantaran tindakan yang mereka lakukan sanggup meresahkan masyarakat. Oleh lantaran itu, kebadungan cukup umur disebut sebagai problem sosial. 

Munculnya kebadungan cukup umur ialah gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, ibarat pergeseran fungsi keluarga lantaran kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang. 

Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibakan berkembangnya sifat individualisme. 

Juga pergeseran struktur masyarakat menimbulkan masyarakat lebih menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya sanggup menimbulkan disintegrasi.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Akibat Serta Imbas Negatif Dari Perubahan Sosial Bagi Kehidupan Masyarakat"