Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor-Faktor Pendorong Dan Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Budaya

Berikut ini akan dijabarkan materi tentang perubahan sosial, faktor penyebab perubahan sosial budaya, faktor pendorong perubahan sosial, faktor pendorong perubahan sosial budaya, faktor penghambat perubahan sosial budaya, penghambat perubahan sosial.

a. Faktor-Faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan yaitu sebagai diberikut.

1) Kontak dengan Kebudayaan Lain

Kontak dengan kebudayaan lain akan mendorong terjadinya perubahan, lantaran unsur-unsur kebudayaan tersebut akan saling menyebar dari masyarakat satu ke masyarakat lainnya. 

Peristiwa itu disebut difusi, yaitu suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang perorangan kepada orang perorangan lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

Antara difusi dan akulturasi terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu bahwa kedua proses tersebut memerlukan adanya suatu kontak. 

Tanpa suatu kontak tersebut mustahil kedua proses tersebut berlangsung. Akan tetapi dalam proses difusi berlangsungnya kontak tersebut tidak perlu ada secara pribadi dan kontinu, sedangkan akulturasi memerlukan hubungan yang dekat, langsung, serta kontinu (ada kesinambungan). 

Proses difusi sanggup menyebabkan lancarnya proses perubahan, lantaran difusi tersebut memperkaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan, yang seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan atau bahkan penggantian lembaga-lembaga kemasyarakatan usang dengan yang baru.

2) Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pendidikan mengajarkan insan untuk sanggup berpikir secara adil, yang akan sanggup mempersembahkan kemampuan baginya untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak. 

Pendidikan mempersembahkan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta mendapatkan hal-hal yang gres dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah.

3) Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan-Keinginan untuk Maju

Masyarakat akan mempersembahkan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan penemuan-penemuan gres apabila mempunyai perilaku menghargai hasil karya orang lain dan mempunyai harapan untuk maju.

4) Toleransi terhadap Perbuatan-Perbuatan yang Menyimpang (Deviation) yang Bukan ialah Delik

Artinya apabila masyarakat mendapatkan suatu bentuk tindakan yang tidak sama dari kebiasaan masyarakat yang perbuatan tersebut bukan berupa kejahatan.

5) Sistem Terbuka dalam Lapisan-Lapisan Masyarakat (Open Stratification)

Sistem yang terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas yang berarti memdiberi peluang bagi orang-perorangan untuk maju atas dasar kemampuan-kemampuannya. 

Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan indentifikasi dengan masyarakat-masyarakat yang mempunyai status yang lebih tinggi.

6) Penduduk yang Heterogen

Masyarakat-masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang tidak sama, ras yang tidak sama, ideologi yang tidak sama dan seterusnya, mempergampang terjadinya perperihalan-perperihalan yang menyebabkan kegoncangan-kegoncangan. Keadaan tersebut ialah pendorong bagi terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakat.

7) Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu

Keadaan ini apabila sudah terjadi dalam waktu yang lama, serta masyarakat mengalami tekanan-tekanan dan kekecewaan, sanggup menyebabkan timbulnya suatu revolusi dalam masyarakat tersebut.

8) Orientasi ke Masa Depan

9) Nilai bahwa Manusia Harus Senantiasa Berusaha untuk Memperbaiki Hidupnya.

b. Faktor-faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan

Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan-perubahan (resistance to change) antara lain sebagai diberikut.

1) Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat-Masyarakat Lain

Kehidupan yang terasing dari masyarakat menyebabkan masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan-perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin akan memperkaya kebudayaannya sendiri. Hal itu juga menyebabkan para masyarakat masyarakat terkungkung pola-pola pemikirannya oleh tradisi.

2) Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Hal ini mungkin disebabkan oleh lantaran hidup masyarakat tersebut terasing dan tertutup atau mungkin lantaran usang dijajah oleh masyarakat lain.

3) Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional

Suatu perilaku yang mengagung-agungkan tradisi dari masa lampau serta anggapan bahwa tradisi tersebut secara mutlak tak sanggup diubah, menghambat jalannya proses perubahan. 

Keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila golongan konservatif yang berkuasa dalam masyarakat yang bersangkutan.

4) Adanya Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam Sangat Kuat (Vested Interests)

Dalam masyarakat terdapat kelompok sosial tertentu yang dianggap lebih tinggi. Mereka menikmati posisi itu dan berusaha mempertahankannya sehingga menutup diri dengan perubahan-perubahan.

5) Rasa Takut Akan Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi Kebudayaan

Unsur-unsur dari luar dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi kebudayaan dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek-aspek tertentu dari masyarakat.

6) Prasangka terhadap Hal-hal yang Baru atau Asing atau Sikap yang Tertutup.

Sikap yang demikian banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang pernah dijajah. Masyarakat-masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat, meragukan sesuatu yang berasal dari negara-negara Barat, oleh lantaran mereka tidak praktis lupa pada pengalaman-pengalaman pahit selama penjajahan. 

Karena kebetulan unsur-unsur gres kebanyakan berasal dari negara-negara Barat, maka prasangka tetap ada lantaran kekhawatiran bahwa melalui unsur-unsur tersebut penjajahan akan masuk lagi.

7) Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis.

Setiap perjuangan mengadakan perubahan-perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan sebagai perjuangan yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang ialah dasar integrasi masyarakat tersebut.

8) Adat atau Kebiasaan.

Adat istiadat yang dipegang teguh kadang akan menghambat adanya perubahan-perubahan.

9) Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya jelek dan mustahil diperbaiki.


Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Faktor-Faktor Pendorong Dan Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Budaya"