Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial Dalam Masyarakat
Dibawah ini ialah artikel yang akan mengulas materi wacana perubahan sosial, faktor pendorong perubahan sosial, faktor perubahan sosial, faktor pendorong perubahan sosial budaya, pendorong perubahan sosial, faktor faktor penyebab perubahan sosial, perubahan sosial dalam masyarakat.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Proses Perubahan Sosial
Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya proses perubahan sosial, antara lain sebagai diberikut.
a. Kontak dengan Masyarakat Lain
Adanya interaksi dengan masyarakat di luar masyarakatnya sendiri akan menimbulkan komunikasi yang saling memengaruhi.
Hal tersebut berakibat terjadinya penyebaran atau difusi suatu gagasan atau teknologi, dari masyarakat satu ke masyarakat lain yang dilakukan secara perorangan ataupun kelompok.
Penyebaran unsur-unsur kebudayaan ialah difusi dari inovasi gres atau sanggup juga dalam bentuk penyebaran informasi, teknologi, atau manfaat dari suatu forum masyarakat ibarat KUD.
b. Difusi dalam Masyarakat
Proses penyebaran suatu gagasan atau hasil dari proses (produksi) dari dalam masyarakat itu sendiri, kemudian diman faatkan oleh masyarakat yang bersangkutan.
c. Difusi Antarmasyarakat
Penyebaran unsur-unsur gres di masyarakat sanggup berasal dari dampak masyarakat yang lain. Misalnya, adanya proyek percontohan di masyarakat petani dengan menerapkan sistem diversifikasi tanaman.
Adanya sistem rotasi tumbuhan dengan bermacam-macam tumbuhan pada setiap trend kuat terhadap kondisi kerindangan tanah dan hasil yang dicapai sanggup melebihi hasil sebelumnya.
melaluiataubersamaini adanya diversifikasi tanaman, harga sanggup dipertahankan sehingga memdiberi laba bagi petani. Difusi antarmasyarakat sanggup terjadi apabila proyek diversifikasi tumbuhan ini dicontoh oleh petani-petani dari tempat lain.
d. Sistem Pendidikan yang Maju
Kemajuan suatu bangsa atau masyarakat sanggup dilihat dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Perkembangan zaman akan membutuhkan sumber daya insan yang berkarakter yang tidak lain dipenuhi melalui bidang pendidikan.
Berkembangnya pendidikan akan mendorong terjadi perubahan sosial. Pendidikan membuat seorang individu mengetahui banyak hal dan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada kehidupan masyarakat lain, melalui pola pikir yang maju dan terpelajar. Pendidikan sanggup menyejajarkan masyarakat yang sedang berkembang dengan masyarakat yang maju.
e. Sikap
Masyarakat atau seorang in dividu yang mempunyai keinginan untuk maju akan menghargai karya yang dihasilkan oleh masyarakat atau orang lain.
Jika sikap tersebut sudah tertanam dengan baik, akan mendorong munculnya penemuan-penemuan gres atau berusaha untuk membuat karya yang bermanfaa bagi masyarakat.
Misalnya, pemerintah mempersembahkan penghargaan Kalpataru terhadap orang yang berjasa dalam bidang lingkungan hidup, LIPI menyelenggarakan lomba karya ilmiah sampaumur sebagai awal dari perjuangan inovasi gres di kalangan remaja, setiap pengajar di perguruan tinggi tinggi wajib melaksanakan penelitian sebagai perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi (Penelitian, Pengabdian, dan Pengajaran).
Adanya penelitian dan inovasi unsur-unsur gres ialah sikap kepedulian terhadap masyarakat dan sebagai perjuangan mempersiapkan dan mengisi pembangunan nasional.
f. Toleransi
Masyarakat tidak kaku dalam menghadapi norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri, terutama norma yang tidak tertulis.
Apabila terjadi suatu sikap yang tidak sama dalam suatu masyarakat, namun tidak keluar dari dilema yang sanggup mengarah pada aspek-aspek negatif, ibarat konflik sosial. Sikap tidak mempersoalkan sikap tersebut ialah penggalan dari sikap toleransi terhadap orang lain.
misalnya, di perkotaan secara umum dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen. Salah satu heterogenitasnya ialah dalam bahasa.
Terkadang bahasa yang dipakai antara anggota masyarakat mempunyai nilai yang tidak sama. Satu pihak menilainya sebagai bahasa halus dan sopan, namun pihak lain menilai sebaliknya. Di sinilah sangat diharapkan sikap toleransi.
g. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka
Masyarakat yang mempunyai stratifikasi (lapisan) sosial terbuka memungkinkan terjadinya mobilitas (perpindahan) sosial antarlapisan.
Seseorang yang berada pada lapisan yang paling bawah sanggup berpindah ke lapisan yang lebih atas apabila yang bersang kutan berusaha dan bekerja keras untuk mencapainya.
h. Penduduk yang Heterogen
Penduduk Indonesia yang terdiri atas banyak sekali suku bangsa, ras, agama, dan budaya ialah masyarakat heterogen atau disebut juga masyarakat majemuk.
Jika di antara mereka ada yang merasa lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain, hal ini praktis memicu konflik yang sanggup menimbulkan munculnya masalah sosial atau kegoncangan masyarakat.
Keadaan yang demikian berakibat terjadinya perubahanperubahan dalam masyarakat terutama dalam rangka mencapai suatu integrasi yang sanggup diterima oleh banyak sekali pihak.
i. Ketidakpuasan terhadap Kondisi Kehidupan
Masyarakat yang tidak puas dengan keadaan sosial, jawaban adanya tekanan dari pihak lain atau kekecewaan, maka masyarakat menginginkan ada perubahan semoga lepas dari penderitaan yang lama.
j. Orientasi ke Masa Depan
Masa depan ialah rujukan harapan, masa kini ialah masa berusaha. Masa kemudian sanggup menjadi pengalaman untuk memperbaiki masa kini sehingga balasannya sanggup dipetik dan dinikmati di kemudian hari.
k. Nilai yang Menyatakan bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki Nasibnya
Hidup ini tidak semata-mata ditentukan oleh yang Mahakuasa, tetapi hasil perjuangan yang dicapai insan itu sendiri.
Agar insan sanggup mengubah nasibnya, insan harus berusaha untuk men capainya. Setiap perubahan yang diinginkan sanggup dicapai dengan usaha, tetapi besar kecilnya hasil bergantung pada kemampuan insan itu sendiri.
l. Disorganisasi Keluarga
Kehidupan keluarga yang sering terjadi percekcokan atau konflik di antara anggotanya mengakibatkan berkurangnya keharmonisan dan keutuhan rumah tangga sehingga anak menjadi korban dan mencari pelarian di luar kehidupan keluarga.
Beberapa anak yang mempunyai sikap menyimpang berawal dari rasa kesal, kecewa, atau tidak puas tinggal di rumah yang kemudian melampiaskannya dalam pergaulan yang negatif.
Disorganisasi atau perpecahan dalam sebuah keluarga ialah jalan ke arah perubahan sebab di antara satu sama lain sudah tidak ada lagi kecocokan.
m. Sikap cepatdangampang Menerima Hal-Hal yang Baru
Penemuan gres ialah langkah menuju perubahan sebab yang bersangkutan harus beradaptasi dengan situasi, kondisi, atau barang yang diterimanya.
Keadaan tersebut ialah perubahan hasil pembiasaan terhadap lingkungan dan barang gres yang dimilikinya.
misalnya, seorang individu yang selalu mengikuti perkembangan dunia mode atau fashion, mengakibatkan yang bersangkutan harus selalu mengikuti perubahan mode dalam masyarakat.
Post a Comment for "Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial Dalam Masyarakat"