Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Pertumbuhan Dan Perkembangan Serta Perbedaan Antara Pertumbuhan Primer Dan Sekunder Pada Tumbuhan

Berikut ini akan dibahas materi tentang macam macam pertumbuhan pada tumbuhan, pertumbuhan pada tumbuhan, pertumbuhan tanaman, macam macam pertumbuhan, pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, jaenteng meristem, perkembangan tumbuhan.

Macam-Macam Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan pada tumbuhan ada yang berupa pertumbuhan primer, ada pula yang berupa pertumbuhan sekunder. 

Kedua pertumbuhan ini bahu-membahu berasal dari jaenteng yang sama, yakni meristem. Meristem ialah suatu jaenteng yang mempunyai sifat aktif membelah. 

Pertumbuhan primer berasal dari meristem primer, sedangkan pertumbuhan sekunder berasal dari meristem sekunder. Adakah perbedaan lain di antara kedua macam pertumbuhan tersebut?

a. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan yang terjadi selama fase embrio hingga perkecambahan ialah referensi pertumbuhan primer. 

Struktur embrio terdiri atas tunas embrionik yang akan membentuk batang dan daun, akar embrionik yang akan tumbuh menjadi akar, serta kotiledon yang berperan sebagai penyedia masakan selama belum tumbuh daun.

Jika biji berkecambah, struktur yang pertama muncul yaitu radikula yang ialah bakal akar primer. 

Radikula yaitu kepingan dari hipokotil dan ialah struktur yang berasal dari akar embrionik. Pada kepingan ujung atas, terdapat epikotil, yakni bakal batang yang berasal dari tunas embrionik. 

Tahap awal pertumbuhan pada tumbuhan monokotil tidak sama dengan dikotil. Pada monokotil, akan tumbuh koleoptil sebagai pelindung ujung bakal batang. 

Begitu koleoptil muncul di atas permukaan tanah, pucuk daun pertama akan muncul menerobos koleoptil. 

Biji masih tetap berada di dalam tanah dan memdiberi suplai masakan kepada kecambah yang sedang tumbuh. Perkecambahan menyerupai ini dinamakan perkecambahan hipogeal.

Bagaimanakah perkecambahan pada tumbuhan dikotil? Pada dikotil tidak muncul koleoptil. Dari dalam tanah, kotiledonnya akan muncul ke atas permukaan tanah bersamaan dengan munculnya daun pertama.

Kotiledon akan memdiberi makan bakal daun dan bakal akar hingga keduanya sanggup mengadakan fotosintesis. Itulah sebabnya, lama-kelabuaan kotiledon menjadi kecil dan kisut. 

Perkecambahan yang kotiledonnya terangkat ke permukaan tanah dinamakan perkecambahan epigeal. (Moore, et al, 1995: 404).

Pada ujung pucuk dan ujung akar, terdapat jaenteng yang bersifat meristematik. Jaenteng meristem yang terletak di ujung akar mengakibatkan pemantidakboleh akar. 

Pertambahan panjang akar pada jagung mencapai 1 cm per hari. Ujung akar akan menghasilkan tudung akar. Tudung akar akan menghasilkan lendir yang sanggup mempergampang akar menembus tanah. 

Menurut Hopson (1990: 475), pada ujung akar terdapat tiga tempat pertumbuhan berturut-turut dari ujung ke awal, yakni tempat pembelahan, tempat pemantidakboleh, dan tempat diferensiasi. 

Sel-sel di tempat pembelahan akan membelah secara mitosis sehingga selnya bertambah banyak. Daerah pemantidakboleh akan membentuk bakal epidermis ke arah luar. 

Pada tempat diferensiasi, sel-selnya akan berdiferensiasi membentuk komponen pembuluh angkut, epidermis, dan bulu-bulu akar. Ujung pucuk juga ialah jaenteng meristematik. 

Jaenteng ini akan berdiferensiasi menjadi epidermis, floem, xilem, korteks, dan empulur. Meristem ini dilindungi oleh primordium daun. 

Letak primordium daun pada batang mengikuti pola berhadapan atau pola bergantian yang nantinya akan membentuk rangkaian daun sesuai dengan pola tersebut.

b. Pertumbuhan Sekunder

Semakin tua, batang tumbuhan dikotil akan semakin membesar. Hal ini disebabkan adanya proses pertumbuhan sekunder. 

Pertumbuhan sekunder ini tidak terjadi pada tumbuhan monokotil. Bagian yang paling berperan dalam pertumbuhan sekunder ini yaitu kambium dan kambium gabus atau felogen. 

Ke arah dalam, kambium akan membentuk pembuluh kayu (xilem), sedangkan ke arah luar kambium akan membentuk pembuluh tapis (floem). 

Kambium pada posisi menyerupai ini dinamakan kambium intravaskular. Sel-sel parenkim yang terdapat di antara pembuluh, lama-kelabuaan menjelma kambium. 

Kambium ini dinamakan kambium intervaskular. Kedua macam kambium tersebut lama-kelabuaan akan bersambungan. 

Posisi kambium yang tiruanla terpisah-pisah, lalu akan berbentuk lingkaran. Kedua macam kambium ini akan terus berkembang membentuk xilem sekunder dan floem sekunder sehingga batang menjadi semakin besar. 

Akibat semakin besarnya batang, diharapkan jalan untuk mengangkut masakan ke arah samping (lateral). Untuk keperluan tersebut, dibentuklah jari-jari empulur.

Aktivitas kambium bergantung pada keadaan lingkungan. Pada trend kemarau, kambium tidak aktif. Walaupun aktif, kambium spesialuntuk akan membentuk sel-sel xilem berdiameter sempit. Ketika air berlimpah, kambium akan membentuk sel-sel xilem dengan diameter besar. 

Perbedaan ukuran diameter ini akan mengakibatkan terbentuknya lingkaran-lingkaran pada penampang melintang batang. Lingkaran ini dikenal dengan bulat tahun, yang sanggup dipakai untuk memperkirakan umur tumbuhan. 

Sementara itu, kambium gabus atau felogen juga melaksanakan aktivitasnya. Felogen ini akan membentuk lapisan gabus. Ke arah dalam, felogen membentuk feloderm yang ialah sel-sel hidup dan ke arah luar membentuk felem (jaenteng gabus) yang ialah sel-sel mati. 

Lapisan gabus perlu dibuat lantaran fungsi epidermis sebagai pelindung tidak memadai lagi. Hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan sekunder yang dilakukan kambium mendesak pertumbuhan ke arah luar. Hal tersebut mengakibatkan rusaknya epidermis sehingga kulit batang menjadi pecah-pecah. 

Adanya lapisan gabus mengakibatkan batang menjadi lebih terlindungi dari perubahan cuaca. Zat sudiberin pada sel-sel gabus sanggup mencegah penguapan air dari batang. Agar pertukaran gas tetap berjalan lancar, di beberapa kepingan dari permukaan batang terdapat lentisel. 

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Macam-Macam Pertumbuhan Dan Perkembangan Serta Perbedaan Antara Pertumbuhan Primer Dan Sekunder Pada Tumbuhan"