Mengidentifikasi Struktur Dan Ciri-Ciri Dari Filum Ascomycota/Ascomycotiana
Anda pernah makan tape singkong atau tape ketan? Tape singkong atau tape ketan yang dibuat dari materi dasar singkong atau beras ketan yakni hasil fermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae.
Cendawan Ascomycota hidup sebagai saprotrof, simbiotik antagonistik, dan simbiotik mutualistik.
Struktur somatik cendawan Ascomycota ada yang bersel satu contohnya Saccharomyces sp. yang disebut khamir, dan ada yang bersel banyak dengan hifa bersekat.
Cendawan yang mempunyai sel banyak yang bersekat ada yang membentuk badan buah mikroskopis contohnya Talaromyce, dan ada yang membentuk badan buah makroskopis contohnya Morchella dan Nectria. Morchella yakni cendawan pangan dari Ascomycota.
Ascomycota |
Cendawan kelompok ini melaksanakan reproduksi secara aseksual degan cara membentuk konidium.
Konidium yakni spora tunggal yang dihasilkan dalam kantung (sporangium). Selain itu, beberapa Ascomycota berkembang biak dengan tunas.
Tunas terbentuk dari percabangan sel. Sesudah tiruana bab sel terbentuk, tunas melepaskan diri dari induknya.
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk askokarp. Prosesnya diawali dengan plasmogami antara elemen jantan (antheridium) dengan gametangium betina (askogonium).
Sesudah terjadi fertilisasi akan terbentuk askus yang mengandung inti diploid.
Inti diploid pada askus muda akan mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid yang sesudahnya sanggup mengalami proses mitosis berkali-kali.
Inti tersebut akan diselubungi dinding dan berubah menjadi askospora matang. Askus sanggup dibuat dalam suatu wadah yang disebut askokarp.
Askospora yang matang akan keluar dari askus dan askokarp Saccharomyces (khamir) yakni cendawan bersel satu yang tidak mempunyai hifa dan badan buah makroskopis.
Reproduksi khamir secara seksual dilakukan dengan cara persatuan dua sel yang akan membentuk askus menjadi askospora. Saccharomyces dimanfaatkan untuk membuat tape, bir dan roti.
Dalam proses pembuatan bir, khamir akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Kemudian mengubah glukosa tersebut menjadi alkohol.
Saccharomyces juga dimanfaatkan untuk menyebarkan gabungan roti, contohnya masakan ringan anggun apem atau roti tawar. Adonan yang sudah jadi tidak eksklusif diolah, tetapi dibiarkan beberapa saat.
Hal ini berfungsi untuk mempersembahkan peluang pada khamir untuk melaksanakan proses fermentasi yang menghasilkan gas CO2.
Gas CO2 yang terperangkap dalam gabungan membuat teksturnya menjadi berongga dan mengembang.
Khamir juga dipakai dalam industri alkohol. Proses selesai untuk mendapat alkohol yakni dengan cara penyulingan.
Post a Comment for "Mengidentifikasi Struktur Dan Ciri-Ciri Dari Filum Ascomycota/Ascomycotiana"