Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis Dan Eksositosis Dalam Proses Prosedur Transpor Pada Sel

Artikel ini akan mengulas secara singkat wacana prosedur transpor pada sel, prosedur transpor pada membran sel, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, eksositosis, pengertian difusi, pengertian osmosis, pengertian transpor aktif, pengertian endositosis, pengertian eksositosis.

Mekanisme Transpor pada Sel

Membran sel berfungsi membatasi sel dan lingkungan sekitar. Namun demikian, tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Tidak ada organisme yang bisa hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya. Begitu pula halnya dengan sel. Sel memperoleh bahan-bahan yang diharapkan untuk banyak sekali proses metabolismenya dari lingkungan di luar sel.

Beberapa prosedur sel dalam memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan, antara lain difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis. Simaklah klarifikasi diberikut ini.

1. Difusi

Difusi ialah proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara impulsif ketika ada perbedaan tekanan difusi, dari tekanan yang tinggi ke arah tekanan yang lebih rendah. 

Tekanan difusi berkorelasi faktual dengan serius zat tersebut. Artinya, semakin tinggi seriusnya, semakin tinggi pula tekanan difusi zat tersebut. Perhatikan gambar diberikut ini.
 Artikel ini akan mengulas secara singkat wacana prosedur transpor pada sel Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis dan Eksositosis Dalam Proses Mekanisme Transpor Pada Sel
Mekanisme difusi
(a) Dua ruang dengan serius zat yang tidak sama
(b) Terjadi perpindahan zat sehabis sekat dibuka
(c) Konsentrasi zat sudah seimbang, tidak ada perpindahan zat
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, di antaranya suhu dan zat yang berdifusi. melaluiataubersamaini naiknya suhu, energi kinetik yang dimiliki molekul suatu zat menjadi lebih tinggi sehingga pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat.

Zat yang mempunyai berat molekul kecil akan lebih cepat berdifusi dibandingkan zat dengan berat molekul besar. Oleh sebab itu, zat yang paling praktis berdifusi ialah gas. Cairan relatif lebih lambat berdifusi dibandingkan dengan gas.

Tidak seluruh molekul sanggup berdifusi masuk ke dalam sel. Membran sel terdiri atas molekul-molekul fosfolipid dengan pori-pori ultramikroskopik yang sanggup melewatkan molekul-molekul berukuran kecil dan ion. 

Molekul-molekul yang sanggup melewati membran sel di antaranya ialah oksigen, karbon dioksida, air, dan beberapa mineral yang larut dalam air. 

Molekul berukuran sedang, ibarat molekul gula dan asam amino, tidak sanggup berdifusi melewati membran sel. 

Pertukaran O2 dan CO2 pada proses respirasi binatang ialah salah satu pola difusi. Pada prinsipnya, pada difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tidak mengeluarkan energi untuk memindahkan molekul ke luar maupun ke dalam sel.

2. Osmosis

Secara luas, proses osmosis diartikan sebagai proses perpindahan pelarut melewati sebuah membran semipermeabel. Secara sederhana, osmosis sanggup diartikan sebagai proses difusi air sebagai pelarut, melewati sebuah membran semipermeabel.

Masuknya air ini sanggup menjadikan tekanan air yang disebut tekanan osmotik. Pada sel tumbuhan disebut tekanan turgor.

Terdapat tiga sifat larutan yang sanggup memilih pergerakan air pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik. Suatu larutan dikatakan hipertonik jikalau mempunyai serius zat terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya. 

Dalam hal ini, larutan pembanding akan bersifat hipotonik sebab mempunyai serius zat terlarut lebih kecil. Larutan isotonik, mempunyai serius zat terlarut yang sama dengan larutan pembanding.

Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu dari larutan hipotonis menuju ke larutan hipertonis sehingga perbandingan serius zat terlarut kedua larutan seimbang (isotonik). 

Misalnya, sebuah sel diletakkan di dalam air murni. Konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih besar (hipertonik) sebab adanya garam mineral, asam-asam organik, dan banyak sekali zat lain yang dikandung sel. 

melaluiataubersamaini demikian, air akan terus mengalir ke dalam sel sehingga serius larutan di dalam sel dan di luar sel sama. 

Namun, membran sel mempunyai kemampuan yang terbatas untuk mengembang sehingga sel tersebut tidak pecah. Pada sel darah merah, kejadian ini disebut hemolisis

Pada sel tumbuhan, kejadian ini sanggup teratasi sebab sel flora mempunyai dinding sel yang menahan sel mengembang lebih lanjut. Pada sel flora keadaan ini disebut turgid.

Keadaan sel turgid membuat tumbuhan kokoh dan tidak layu. Di alam, air jarang ditemukan dalam keadaan murni, air selalu mengandung garam-garam dan mineral-mineral tertentu. 

melaluiataubersamaini demikian, air aktif keluar atau masuk sel. Hal tersebut berkaitan dengan serius zat terlarut pada sitoplasma. 

Pada ketika air di dalam sitoplasma maksimum, sel akan mengurangi kandungan mineral garam dan zat-zat yang terdapat di dalam sitoplasma. Hal ini membuat serius zat terlarut di luar sel sama besar dibandingkan serius air di dalam sel.
 Artikel ini akan mengulas secara singkat wacana prosedur transpor pada sel Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis dan Eksositosis Dalam Proses Mekanisme Transpor Pada Sel
Reaksi sel terhadap beberapa sifat larutan
Jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, air akan terus-menerus keluar dari sel. Sel akan mengerut, mengalami dehidrasi, dan bahkan sanggup mati. 

Pada sel tumbuhan, hal ini menjadikan sitoplasma mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis. 

melaluiataubersamaini demikian, pada ketika tertentu, sel perlu meningkatkan kembali kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk menaikkan tekanan osmotik di dalam sel. Teknik sel mempertahankan tekanan osmotiknya ini disebut osmoregulasi (Campbell, et al, 2006 : 83).

Demikian seterusnya, sel selalu aktif dan hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan kondisi setimbang antara sel dan lingkungannya. 

Proses metabolisme membutuhkan air dan mineral atau garam dan banyak sekali zat yang terkandung dalam sitoplasma. 

Akibatnya, tekanan osmotik dan serius molekul-molekul lain berubah sehingga terjadi pedoman difusi dan osmosis yang terus-menerus dari sel ke luar atau dari luar ke dalam sel.

3. Transpor Aktif

Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis, dan difusi ialah energi yang dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi apapun untuk memindahkan zat melewati membran sel sebab zat berpindah sesuai dengan gradien serius. 

melaluiataubersamaini kata lain, difusi dan osmosis terjadi secara spontan. Transpor aktif ialah prosedur pemindahan molekul atau zat tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien serius. 

Oleh sebab itu, harus ada energi komplemen dari sel yang dipakai untuk memmenolong perpindahan tersebut. Energi komplemen yang dipakai dalam proses transpor aktif berasal dari ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. 

Selain itu, pada membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yang terdapat di membran sel tersebut ialah protein transpor. Protein transpor mengenali zat tertentu yang masuk atau keluar sel.

Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya ialah zat yang mempunyai ukuran molekul cukup besar sehingga tidak bisa melewati membran sel. 

Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. 

melaluiataubersamaini demikian, terjadi pedoman air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dengan transpor aktif menjadi sangat penting untuk bertahan hidup.

Pompa natrium kalium ialah pola transpor aktif yang banyak ditemukan pada membran sel. Perpindahan molekul ini memakai energi ATP untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu memasukkan kalium (K+) ke dalam sel.
 Artikel ini akan mengulas secara singkat wacana prosedur transpor pada sel Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis dan Eksositosis Dalam Proses Mekanisme Transpor Pada Sel
Proses transpor aktif Na+ dan K+
Ion Na+ dan K+ dengan transpor aktif sanggup melewati membran sel. (1) Ion Na+ terikat pada suatu daerah di protein membran. 

(2) Ion Na+ tersusun dengan deretan tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K+ dari luar diikat. (4) Hal ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk tiruanla. (5) Ion K+ dilepaskan protein membran dan masuk ke dalam sel.

4. Endositosis

Endositosis ialah prosedur pemindahan benda dari luar ke dalam sel. Istilah endositosis berasal dari bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel. 

Membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan “memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel.

Di dalam sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas membentuk selubung. Proses makan pada Amoeba ialah pola praktis untuk menggambarkan proses endositosis. 

Endositosis membran sel pada Amoeba, akan membentuk vakuola. Pada vakuola ini, daerah masakan dicerna, diserap, dan dikeluarkan sisa-sisa. Bagaimanakah tahapan endositos pada Amoeba itu?
 Artikel ini akan mengulas secara singkat wacana prosedur transpor pada sel Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis dan Eksositosis Dalam Proses Mekanisme Transpor Pada Sel
Proses fagositosis pada Amoeba
Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis dengan menolongan reseptor. Proses makan pada Amoeba ialah pola fagositosis. 

Pada proses fagositosis, benda yang dimasukkan ke dalam sel berupa zat atau molekul padat. Adapun pada pinositosis berupa zat cair. 

Berbeda dengan fagositosis dan pinositosis, pada endositosis dengan menolongan reseptor spesialuntuk mendapatkan molekul yang sangat spesifik. 

Di dalam lekukan membran plasma terdapat reseptor protein yang akan diberikatan dengan protein molekul yang akan diterima sel.
 Artikel ini akan mengulas secara singkat wacana prosedur transpor pada sel Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis dan Eksositosis Dalam Proses Mekanisme Transpor Pada Sel
Proses endositosis dengan menolongan reseptor


5. Eksositosis

Proses Amoeba mengeluarkan sisa-sisa masakan melalui vakuolanya ialah satu pola eksositosis. Istilah eksositosis berasal dari bahasa Yunani, exo artinya keluar dan cytos artinya sel. 

Vakuola atau selubung membran melingkupi sisa zat masakan yang sudah dicerna. Kemudian, bergabung kembali dengan membran sel dan sisa zat masakan untuk di membuang keluar sel. 

Jadi, eksositosis ialah proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar sel. Membran yang menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi dengan membran sel. 

Teknik ini ialah salah satu prosedur yang dipakai sel-sel kelenjar untuk menyekresikan hasil metabolisme. 

Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke jalan masuk pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut mengeluarkan enzim dari dalam sel memakai prosedur eksositosis.
 Artikel ini akan mengulas secara singkat wacana prosedur transpor pada sel Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis dan Eksositosis Dalam Proses Mekanisme Transpor Pada Sel
Proses pengeluaran sekret sanggup dilakukan dengan cara eksositosis
Pada umumnya, eksosistosis dan endositosis dipakai untuk memindahkan benda-benda yang berukuran besar. Kedua proses tersebut, saling menyeimbangkan luas permukaan plasma membran sehingga volume sel tidak harus menjadi lebih kecil dari tiruanla.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengertian Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis Dan Eksositosis Dalam Proses Prosedur Transpor Pada Sel"