Seni Bangunan, Pakaian Dan Rumah Tabiat Kebudayaan Masyarakat Suku Minangkabau
Artikel ini akan mengulas wacana kebudayaan minangkabau, kebudayaan suku minangkabau, budaya minangkabau, rumah akhlak minangkabau, pakaian akhlak suku minangkabau, rumah akhlak suku minangkabau.
Seni Rupa Masyarakat Suku Minangkabau
Seni rupa yang berkembang pada masyarakat akhlak suku bangsa Minangkabau, mencakup beberapa aspek wacana seni bangunan dan seni pakaian adat.
Seni Bangunan
Bangunan rumah akhlak suku bangsa Minangkabau disebut sebagai rumah Gadang. Rumah gadang berbentuk rumah panggung yang dibangun memanjang dan di dalamnya terdapat sejumlah ruangan. Setiap ruang mempunyai fungsi tertentu, yaitu sebagai diberikut.
- Biliek ialah ruangan yang berfungsi sebagai ruang pulas.
- Didieh ialah ruangan yang berfungsi sebagai ruang tamu.
- Anjueng ialah ruangan yang berfungsi sebagai kawasan tamu terhormat (tidak setiap rumah mempunyai ruangan ini).
Pintu berada di tengah-tengah bangunan dinding depan. Tiang-tiang penyangga rumah ditopang dengan kayu-kayu besar yang berjumlah sesuai dengan jumlah ruangan yang ada. Atap rumah pada umumnya terbuat dari ijuk, namun ada pula yang menggunakan materi seng.
Rumah Gadang |
Ciri khas rumah gadang terletak pada bentuk lengkung atapnya yang disebut gonjong yang artinya tanduk, berbentuk rebung (tunas bambu).
Gonjong rumah gadang berjumlah enam dan tersusun secara simetris, tiga di sebelah kanan dan tiga di sebelah kiri.
Di antara atap dan lantai terdapat pagu, yaitu semacam loteng untuk menyimpan barang-barang yang jarang dipergunakan.
Seni Pakaian Adat
Pakaian akhlak masyarakat suku bangsa Minangkabau yang biasa dipergunakan sebagai pakaian pengantin, yaitu sebagai diberikut.
Pakaian Adat Minangkabau |
- Untuk pengantin laki-laki mengenakan roki, yaitu seperangkat pakaian yang terdiri atas celana sebatas lutut dan sarungnya bersuji emas. Mengenakan kemeja yang ditutup dengan rompi dan di bab luarnya mengenakan baju jas bersulam emas tanpa kancing. Penutup kepalanya mengenakan saluak atau deta (destar). Sebagai perlengkapan mengenakan pending emas dengan sebilah keris terselip di bab depan.
- Untuk pengantin perempuan, mengenakan baju kurung bersulam emas, berkain sarung suji, kain tokan untuk bantalan kalung susun, mengenakan anting- anting dan gelang di kedua lengannya. Bagian kepala mengenakan hiasan kembang goyang atau sunting tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari pakaian masyarakat akhlak suku bangsa Minangkabau untuk laki-laki mengenakan celana panjang kain sutra dengan berlilitkan kain sarung dan kemeja lengan panjang yang di bab lehernya tanpa menggunakan kerah. Adapun kaum wanita mengenakan baju kurung, berkain sarung, dan berkerudung.
Post a Comment for "Seni Bangunan, Pakaian Dan Rumah Tabiat Kebudayaan Masyarakat Suku Minangkabau"