Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan Atau Penurunan Sifat Berdasarkan Aturan Mendel 1 Dan 2

Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat, hereditas, aturan mendel, contoh pola hereditas, penurunan sifat, contoh hereditas, genetika mendel, pewarisan sifat berdasarkan mendel, contoh pewarisan sifat pada aturan mendel, percobaan mendel, aturan mendel 1, aturan mendel 2.

Pewarisan Sifat

Pada setiap proses perkawinan, tidak tiruana sifat yang ada pada induk atau orangtua diwariskan kepada anak-anaknya. 

Apabila salah satu orang tuamu mempunyai rambut keriting (keriting) maka tidak tiruana anak akan mempunyai rambut keriting. Hal ini lantaran sifat yang diwariskan berasal dari kedua orangtua, bukan spesialuntuk satu. 

Pada kasus rambut keriting, sifat rambut keriting ini bersifat lebih berkuasa dibandingkan dengan sifat rambut lurus sehingga anak akan lebih banyak mempunyai rambut keriting dibandingkan dengan rambut lurus. 

Sifat lebih berkuasa rambut keriting ini dinamakan dengan lebih banyak didominasi dan sifat rambut lurus dinamakan resesif. Rambut lurus disebabkan lantaran ada interaksi gen resesif dari ibu dan ayah. 

Dalam ilmu Genetika, bentuk rambut yang dihasilkan dari interaksi gen itu disebut dengan fenotipe (penampakan), sedangkan interaksi gen di dalam badan diartikan sebagai genotipe (penyebab penampakan sifat).

Genotipe biasanya dituliskan dalam suatu simbol-simbol yang mengambarkan suatu sifat. Sifat yang lebih banyak didominasi ditulis dengan abjad besar dan sifat resesif ditulis dalam abjad kecil.

Pada rambut keriting dan lurus, genotipe yang dituliskan ialah KK atau Kk untuk keriting dan kk untuk rambut lurus. Kk tetap menghasilkan fenotipe rambut keriting lantaran K lebih banyak didominasi terhadap k penyebab rambut lurus.

Apabila rambut kedua orangtua Anda ialah keriting, sedangkan Anda berambut lurus maka Anda tidakboleh berpikir bahwa Anda ialah bukan keturunan orang renta Anda lantaran tidak mempunyai kesamaan rambut dengan mereka. Hal ini dimungkinkan jikalau kedua orangtua mempunyai gen heterozigot. Perhatikan Gambar diberikut.
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
Pola distribusi gen-gen dari
kedua orangtua kepada keturunannya
Genotipe dari suatu sifat sanggup ditulis dalam dua bentuk. Apabila genotipe rambut keriting tersebut ialah KK maka genotipe ini disebut dengan homozigot (terdiri atas genotipe yang sama). 

Jika Kk disebut heterozigot, terdiri atas genotipe yang berlainan, namun masih memengaruhi satu sifat.

Dari gambar tersebut sanggup disimpulkan bahwa seorang anak yang dilahirkan dari keluarga tersebut mempunyai peluang 75% berambut keriting dan 25% berambut lurus.

Pola-Pola Hereditas

Pewarisan sifat dari induk kepada turunannya mengikuti suatu contoh hereditas (pewarisan sifat) tertentu. Pola pewarisan sifat pertama kali diamati oleh Mendel.

Sesudah diteliti lebih lanjut, para ilmuwan mendapati perbedaanperbedaan yang tidak sesuai dengan contoh yang dikemukakan Mendel, antara lain penyimpangan tiruan aturan Mendel, pautan dan pindahan silang, determinasi seks, dan gen letal.

Hukum Mendel

Pewarisan sifat dipelajari pertama kali oleh Gregor Johann Mendel (1822–1884). Mendel melaksanakan percobaan pewarisan sifat pada flora ercis (Pisum sativum) (perhatikanlah Gambar diberikut ini).
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
Percobaan yang dilakukan Mendel
pada flora ercis (Pisum sativum)
Ada beberapa alasan mengapa flora ercis dipilih oleh Mendel untuk memulai percobaannya ini, di antaranya sebagai diberikut.
  1. Tanaman ercis (Pisum sativum) mempunyai variasi yang cukup kontras, di antaranya: warna biji : kuning dan hijau; kulit biji : kisut dan halus; bentuk buah/polong : halus dan bergelombang; warna bunga : ungu dan putih; tinggi batang : panjang dan pendek; posisi bunga : aksial (ketiak daun) dan terminal (ujung batang)
  2. Dapat melaksanakan penyerbukan sendiri.
  3. Cepat menghasilkan keturunan.
  4. cepatdangampang dikawinsilangkan.
Dalam percobaannya, Mendel selalu menuliskan wacana data yang diperolehnya dan menemukan suatu keteraturan jumlah perbandingan pada setiap sifat yang dikawinkannya tersebut (perhatikan Gambar diberikut).
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
Perbedaan sifat yang mencolok
pada flora ercis (Pisum sativum)
Seluruh hasil pengamatan terhadap percobaannya itu menghasilkan perbandingan 3 : 1. Dari percobaan pertamanya ini, 

Mendel kemudian merumuskan suatu hipotesis bahwa sifat yang ada pada organisme akan diturunkan secara bebas atau dikenal dengan Hukum I Mendel.

a. Monohibrid

Persilangan monohibrid ialah persilangan yang spesialuntuk memakai satu macam gen yang tidak sama atau memakai satu tanda beda. 

Anda sudah mengetahui bahwa ada pasangan gen pada kromosom homolognya yang kuat terhadap suatu sifat. 

Melalui percobaan yang dilakukan oleh Mendel maka Anda sanggup lebih mengerti terkena imbas alel yang mempersembahkan variasi pada bentuk atau fenotipe makhluk hidup. 

Mendel mengawinkan bunga ercis berwana ungu dengan bunga ercis berwarna putih. Perkawinan induk ini dinamakan dengan parental (P). 

Hasil perbandingan anakan yang diperoleh disebut dengan filial (F). Hasil perkawinan pertama ialah seluruhnya mempunyai warna bunga ungu. 

Tumbuhan kacang ercis sesama bunga ungu ini kemudian dikawinkan sesamanya dan diperoleh hasil 3 bunga ungu berbanding satu bunga putih. Perhatikan Gambar diberikut ini.
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
Persilangan monohibrid menghasilkan rasio fenotipe 3 : 1

misal .1
Rambut lurus ialah sifat resesif. Dari perkawinan orangtua yang keduanya berambut keriting heterozigot, berapakah kemungkinan perbandingan anak-anaknya?
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
Pada beberapa kasus, terdapat gen sealel yang tidak lebih banyak didominasi terhadap lainnya. Keadaan ini disebut lebih banyak didominasi tidak penuh. 

Pada lebih banyak didominasi tidak penuh, individu heterozigot mempunyai fenotipe pencampuran dari kedua sifat gen sealel. Sifat ini disebut intermediet. Perhatikan diagram persilangan diberikut.
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2

b. Dihibrid

Persilangan dihibrid ialah persilangan yang memakai dua tanda beda atau dua pasangan kromosom yang tidak sama. 

Suatu sifat dari organisme tidak spesialuntuk diturunkan melalui satu jenis alel saja, tetapi beberapa sifat juga sanggup diturunkan oleh beberapa alel secara bersamaan. 

Sifat ini dipelajari oleh Mendel dalam percobaan kacang ercisnya. Mendel melihat adanya beberapa sifat kacang ercis yang disilangkan muncul dalam generasi selanjutnya. 

Ia mulai dengan menyilangkan dua sifat beda, menyerupai kacang ercis biji bundar warna kuning dengan biji kisut warna hijau.

Jika kacang ercis biji bundar ialah BB dan kacang ercis biji warna kuning ialah KK maka kacang ercis biji bundar warna kuning ialah BBKK dan kacang ercis biji kisut warna hijau ialah bbkk.

Dari persilangan parental kacang ercis biji bundar warna kuning (BBKK) dengan kacang ercis biji kisut warna hijau (bbkk), warna kuning seluruhnya (BbKk). Perkawinan antara F1 sanggup dilakukan dengan perhitungan sebagai diberikut.
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2

Dari metode di atas, diperoleh perbandingan fenotipe = 9/16 biji bundar kuning, 3/16 biji bundar hijau, 3/16 biji kisut kuning, dan 3/16 biji kisut hijau.

Dalam banyak persilangan antara organisme heterozigot dengan dua pasang gen, maka kombinasi perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 ialah jumlah yang sangat umum ditemukan. Perhatikanlah Gambar diberikut.
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
Persilangan dihibrid yang dilakukan Mendel
menghasilkan rasio fenotipe 9 : 3 : 3 : 1
Dari percobaan ini, Mendel menemukan bahwa setiap sifat dari kedua induk diturunkan secara bebas dan tidak terikat dengan sifat yang lainnya sehingga Mendel menamakannya aturan pemisahan secara bebas atau disebut Hukum II Mendel

Jika terdapat dua individu tidak sama dalam dua sifat atau lebih maka sifat yang satu akan diturunkan tidak bergantung pada pasangan sifat lainnya.

misal .2
Pada percobaan yang lainnya, Mendel mencoba mengawinkan antara flora ercis batang tinggi biji bundar dan flora ercis batang pendek biji kisut.

Hasil keturunan F1, tiruananya berbatang tinggi dengan biji bulat. Jika flora ercis keturunan F1 tersebut dikawinkan dengan flora ercis batang pendek biji kisut, berapa keturunannya yang mempunyai batang panjang biji bulat?
 Berikut ini akan kita pelajari wacana pewarisan sifat Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan atau Penurunan Sifat Menurut Hukum Mendel 1 dan 2
Pada banyak kejadian, para ilmuwan mendapat jumlah perbandingan anakan F2 yang tidak sama perbandingan jumlah umum yang ditemukan oleh Mendel dalam percobaannya. 

Perbandingan tersebut ialah contohnya (15 : 1), (12 : 3 : 1 ), (9 : 3 : 4), atau (9 : 6 : 1). Namun, jikalau diperhatikan dengan saksama, perbandingan-perbandingan tersebut ialah kombinasi dari perbandingan genotipe yang ditemukan oleh Mendel 9 : 3 : 3 : 1. 

Karenanya, beberapa perbandingan lain yang ditemukan sebagai hasil dari perkawinan organisme dengan dua sifat beda dinamakan dengan penyimpangan tiruan aturan Mendel. 

Selain itu, terdapat juga beberapa pengembangan dari dasar-dasar pengetahuan genetika Mendel yang dipakai untuk mengetahui aneka macam macam contoh pewarisan sifat yang akan Anda pelajari selanjutnya.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pola-Pola Hereditas Serta Pewarisan Atau Penurunan Sifat Berdasarkan Aturan Mendel 1 Dan 2"