Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Alam Di Lingkungan Persebaran Tanaman Dan Fauna Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Berikut Dengan Upaya Pelestarian Dan Konservasi Keanekaragaman Makhluk Hidup Oleh Forum Biologi

Berikut ini akan dibahas wacana kerusakan tumbuhan dan fauna, kerusakan tumbuhan dan fauna serta dampaknya terhadap kehidupan, persebaran tumbuhan dan fauna di indonesia, kerusakan flora, kerusakan fauna, keguakaragaman makhluk hidup, persebaran tumbuhan di indonesia, persebaran fauna di indonesia, kerusakan alam, kerusakan alam akhir ulah manusia, kerusakan lingkungan hidup, kerusakan lingkungan akhir ulah manusia, penyebab kerusakan lingkungan, faktor penyebab kerusakan lingkungan, pelestarian flora, pelestarian tumbuhan dan fauna, upaya pelestarian tumbuhan dan fauna, konservasi tumbuhan dan fauna, upaya pelestarian hutan, upaya pelestarian laut, forum biologi.

KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

1. Persebaran Makhluk Hidup dan Keguakaragamannya

Secara alamiah di alam ini terdapat berguaka ragam jenis kehidupan. Kehidupan tersebut tersebar di aneka macam lapisan biosfer, menyerupai di permukaan bumi, di dalam tanah, air, dan udara. 

Masing-masing kehidupan tidak sama satu sama lain, bahkan makhluk hidup yang terdapat pada satu lapisan pun masih terdiri atas bermacam jenis. Terjadinya keguakaragaman makhluk hidup ditentukan oleh aneka macam hal, antara lain sebagai diberikut.

a. Proses Perkembangan Makhluk Hidup (Evolusi)

Dalam masa kehidupan suatu jenis makhluk hidup terjadi proses perkembangan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Perubahan tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan dalam waktu yang usang sekali.

b. Seleksi Alam

Seleksi alam yaitu penyaenteng suatu lingkungan hidup oleh alam sehingga yang tetap tinggal spesialuntuklah makhluk hidup yang bisa menyesuaikan diri.

c. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)

Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka beliau harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. 

Sebagai contoh, kucing di kawasan tropis mempunyai bulu yang lebih tipis diban ding kucing yang hidup di kawasan diberiklim dingin. 

Makhluk tersebut sanggup dikatakan sudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya masing-masing. Dalam hal penyebaran makhluk hidup, pada masing-masing lapisan biosfer pun terdapat perbedaan. 

Bagi kehidupan di darat penyebaran makhluk hidup dipengaruhi oleh iklim, kerindangan tanah, bentuk permukaan bumi, ketersediaan air, dan lain-lain. 

Sebagai contoh, insan mempunyai kecenderungan untuk menempati suatu kawasan yang mempunyai kondisi alam yang menguntungkan baginya sehingga terjadilah pengelompokan penduduk di daerah-daerah yang rindang dengan persediaan air yang cukup. 

Bagi kehidupan perairan, di bahari contohnya lebih dipengaruhi oleh suhu, kadar mineral, kedalaman, dan lain sebagainya. 

Kita akan mendapati bahwa kawasan yang kaya dengan jenis ikan terdapat pada lapisan atas hingga kedalaman tertentu yang sanggup dicapai sinar matahari. 

Hal ini terjadi lantaran adanya proses fotosintesis yang menyediakan materi kuliner bagi kehidupan di dalamnya, sedangkan pada dasar bahari yang dalam proses fotosintesis sangat sedikit terjadinya sehingga makhluk hidup yang ada pun mempunyai bentuk yang khas.

Beruntunglah kita sebagai bangsa Indonesia dengan kondisi alam yang rindang dan iklim yang memungkinkan segala kehidupan tumbuh dan berkembang. 

Keguakaragaman sumber daya hayati Indonesia termasuk golongan yang tertinggi di dunia. Lebih dari 10% atau 25.000 jenis tumbuhan dan 220.000 jenis fauna dari seluruh dunia hidup di Indonesia. Di samping itu terdapat pula jenis-jenis sumber daya hayati yang spesialuntuk ada di Indonesia. 

Berguakaragamnya makhluk hidup beserta penyebarannya masingmasing bahwasanya bersifat saling melengkapi, membentuk suatu rangkaian ekosistem yang luas sehingga bila salah satu unsurnya terganggu maka terganggulah keseluruhannya. 

Sifat gangguan tersebut sanggup berupa musibah dan berupa perusakan oleh manusia. Bencana alam yang sanggup merusak lingkungan antara lain banjir, letusan pegunungan api, gempa, topan, kemarau, dan lain-lain. 

Pada kenyataannya kerusakan terbesar sering hadir dari ulah manusia, baik disadari maupun tak di sadari menyerupai perusakan hutan, terusirnya suatu kelompok binatang lantaran tempatnya tiruanla dihuni manusia, dan lain sebagainya sehingga lantaran ulah insan pula timbul musibah yang pada hasilnya spesialuntuk menhadirkan kerugian bagi insan sendiri. 

Kita sebagai insan yang mempunyai kelebihan dari makhluk hidup yang lain wajib ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup kita sendiri.

2. Perusakan Hutan dan Binatang (Flora dan Fauna)

Hutan ialah cuilan sumber daya alam yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi bagi suatu negara. Manfaatnya antara lain: terutama kayunya sanggup digunakan sebagai materi bakar, materi bangunan, materi baku industri, dan sebagai perabot rumah tangga. 

Di samping itu hutan mempunyai banyak fungsi, antara lain: dengan keindahan dan keunikan kehidupan di dalamnya, hutan ialah objek wisata dan ilmu pengetahuan yang perlu untuk tetap dijaga kelestariannya. 

Hutan berperan sebagai penyaring udara dan penyimpan air, serta sebagai pelindung kerindangan tanah yang paling baik. Hutan ialah tempat tinggal bagi berguaka jenis hewan. 

Karena keperluan kayu tiap hari semakin bertambah banyak maka terjadilah penebangan kayu secara liar dan tidak bersiklus yang membuat makin menyusutnya areal hutan dengan akhir timbulnya ancaman belum sempurnanya air di ekspresi dominan kemarau dan ancaman banjir di ekspresi dominan hujan. 

Apalagi kalau cara membuka hutan itu dengan cara membakarnya maka untuk mengembalikannya menjadi hutan lagi, memerlukan waktu yang sangat lama. 

Menurut catatan dari 113,4 juta hektar hutan di Indonesia pada awal Pelita V 30 juta hektar di antaranya berada dalam keadaan rusak. 

Dari 30 juta hektar tersebut hampir 6 juta hektar berupa lahan kritis. Apabila habitat hutan rusak binatang pun juga akan terganggu. 

Gajah, harimau contohnya akan mencari mangsa ke areal pertanian dan pemukiman penduduk. Akhirnya yang terganggu juga manusia. Demikian pula adanya perburuan liar terhadap binatang, juga akan menyebabkan kepunahan.

3. Perusakan Dalam Usaha Pertanian

Perusakan dalam perjuangan pertanian sering terjadi dalam sistem perladangan maupun usaha-usaha untuk meningkatkan produksi pertanian sendiri, misalnya: pembasmian hama, pemupukan, pemilihan bibit unggul, pembangunan bendungan, dan lain-lainnya.

a. Berladang

Sistem berladang, yaitu cara bercocok tanam dengan membuka hutan. Apabila tanah tersebut sudah ditanam 2 hingga 3 kali maka biasanya sudah tidak memuaskan lagi sehingga tanah ladang itu ditinggalkan dan membuka kawasan gres lagi. 

Sementara tanah yang ditinggalkan sudah menjadi tanah kritis dan gundul dan perlu waktu yang usang untuk sanggup kembali ke keadaan tiruanla.

b. Pemupukan

Penambahan pupuk juga harus diteliti lampau, tidak sanggup sembarang pupuk kita gunakan. Tanah yang ditaburi pupuk tidak tiruananya dimanfaatkan oleh tanaman. Sebagian ikut dalam fatwa air ke sungai. 

Pupuk yang tergenang dalam air lama-kelabuaan menyuburkan pertumbuhan ganggang dan enceng gondok sehingga sanggup merusakkan kehidupan ikan, merusak bendungan, dan mengganggu pembangkit tenaga listrik.

c. Pembasmian Hama

Dalam memakai pestisida dilakukan secara hati-hati lantaran pestisida ini sanggup juga mematikan tumbuhan atau binatang lain yang kita perlukan.

Akibat lain dari penerapan pestisida, yaitu timbulnya residu atau sisa pestisida dalam materi makanan. Residu tersebut sanggup membahayakan kehidupan manusia.

d. Pengolahan Tanah Miring

Tanah miring dan gundul simpel terkena erosi, apalagi kalau kawasan tersebut kemudian diolah. Hal tersebut akan memperbesar terjadinya ancaman tanah longsor yang akan membawa kerugian bagi kita.

4. Perusakan Kehidupan Laut

Keberadaan bahari sangat penting artinya bagi manusia. Di samping sebagai masukana kemudian lintas, bahari juga ialah sumber daya yang kaya akan protein hewani yang diharapkan oleh manusia.

Banyak acara penangkapan ikan yang dilakukan para nelayan sering justru ikut merusak kehidupan alam perairan kita sendiri, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Perusakan itu antara lain sebagai diberikut.
  • Penangkapan ikan jenis tertentu secara besar-bemasukan tanpa memperhatikan kelestarian jenis ikan tersebut.
  • Dalam penangkapan ikan nelayan memakai jaring yang sanggup menangkap ikan besar maupun kecil. melaluiataubersamaini demikian produksi ikan di masa yang akan hadir sanggup mengalami kemunduran.
  • Penangkapan ikan dengan memakai racun dan materi peledak. Hal ini juga sangat merugikan, alasannya yaitu sanggup mematikan ikan besar maupun kecil, yang berarti juga akan mengurangi produksi ikan di masa yang akan hadir.
  • Penghancuran karang-karang pantai dan hutan bakau membawa efek bagi kelestarian perkembangan ikan, alasannya yaitu kawasan tersebut ialah tempat bertelurnya ikan.

5. Pelestarian Flora

Pelestarian tumbuhan dititikberatkan pada pelestarian hutan lantaran hutan lebih berkaitan pada kehidupan makhluk hidup di bumi ini. 

Ingat saja hutan sanggup menghasilkan sumber air, hutan sanggup menghasilkan O2 (gas asam oksigen) yang penting untuk pernapasan makhluk hidup (paru-paru dunia), hutan ialah sumber penghasilan manusia, dan sebagainya.

a. Pelestarian Hutan di Indonesia

Menurut Sumadi Sutrijat yang dimaksud hutan yaitu bentang darat yang tertutup pohon-pohonan yang secara keseluruhan ialah komplotan hidup alam hayati dan lingkungannya.

Usaha-usaha dalam pelestarian hutan di Indonesia antara lain sebagai diberikut.
  • Dibentuk polisi khusus (polsus) kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan biar hutan tidak dicuri kayunya. Oleh lantaran itu, polsus di Kalimantan Tengah sudah mulai dipersenjatai.
  • Penerangan-penerangan lewat media cetak dan media elektronika nika wacana pentingnya hutan.
  • Upaya merumahkan orang-orang perambah hutan biar tidak lagi merusak hutan. Pembangunan masyarakat sekitar hutan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya dengan cara dimenolong mendirikan koperasi peternakan, pendidikan, dan sekolah (bina sosial).
  • Peningkatan sistem babat pilih dengan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Ini berarti para pengusaha kehutanan yang memegang HPH (Hak Pengusaha Hutan) tidak spesialuntuk menentukan batang kayu yang besar-besar saja (minimal berdiameter 30 cm), tetapi berkewajiban membuat persemaian dan pembibitan untuk mereboisasi hutan yang sudah ditebangi. Selain itu penebangan dihentikan dihabiskan, meskipun pohon-pohonnya sudah lebih besar dari ketentuan 30 cm. Pelestarian hutan di Indonesia sangat mutlak perlu, mengingat luas hutan kita tinggal 143 juta ha, yang terdiri atas hutan lindung 30 juta ha, cagar alam 19 juta ha, hutan produksi 64 juta ha (hutan yang boleh ditebang), dan hutan konversi 30 juta ha (hutan cadangan). Perlu diketahui pula bahwa laju tingkat kerusakan hutan sudah sangat memprihatinkan.

b. Pelestarian Hutan Tingkat Dunia

Usaha-usaha dalam melestarikan hutan di tingkat dunia antara lain sebagai diberikut.
  • Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan diputuskan sebagai Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Centre for International Forestry Research = CIFOR).
  • KTT - Bumi di Rio de Jguairo (tanggal 3 Juni 1992) disebut United Nations Conference of Environment Development, mengulas pentingnya lingkungan hidup, khususnya hutan dan pengaruhnya terhadap lapisan ozon (O3). Dalam konferensi ini dihadiri oleh 178 anggota PBB, termasuk Indonesia. Indonesia mengusulkan biar negara-negara maju mau menyumbang sebesar 0,7% GNP negaranya untuk memperbaiki lingkungan hidup terutama hutan.
Menurut Sumadi Sutrijat hutan di Indonesia cenderung terjadi penciutan disebabkan penebangan kayu liar, peristiwa alam, konfersi lahan pertanian, dan berkembangnya proyek pembangunan.

6. Persebaran Lokasi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia Serta Jenis-jenis Satwanya

Tabel Suaka Margasatwa dan Jenis Satwa Indonesia
 Berikut ini akan dibahas wacana kerusakan tumbuhan dan fauna Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Alam di Lingkungan Persebaran Flora dan Fauna serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Berikut melaluiataubersamaini Upaya Pelestarian dan Konservasi Keguakaragaman Makhluk Hidup Oleh Lembaga Biologi

Tabel Cagar Alam dan Jenis Flora Indonesia
 Berikut ini akan dibahas wacana kerusakan tumbuhan dan fauna Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Alam di Lingkungan Persebaran Flora dan Fauna serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Berikut melaluiataubersamaini Upaya Pelestarian dan Konservasi Keguakaragaman Makhluk Hidup Oleh Lembaga Biologi

7. Lembaga Biologi

Untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, Indonesia mempunyai lembaga-lembaga biologi menyerupai diberikut.
  • Kebun Raya Bogor dengan cabang-cabangnya di Cibodas (Jawa Barat), Purwodadi (Jateng), Lawang (Jatim), Eka Karya (Bali), dan Sibolangit (Sumatera Utara). Di dalam Kebun Raya Bogor tumbuh tiruana jenis tumbuhan tropis sebanyak ± 16.000 pohon, mencakup ± 6.000 spesies.
  • Herbarium Bogoriense dengan koleksi ± 1 juta set.
  • Museum Zoologicum Bogoriense menyimpan ± 600.000 ujung binatang (dalam bentuk diawetkan).
  • Lembaga Penelitian Botani Bogor.
  • Lembaga Penelitian Laut di Jakarta.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Alam Di Lingkungan Persebaran Tanaman Dan Fauna Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Berikut Dengan Upaya Pelestarian Dan Konservasi Keanekaragaman Makhluk Hidup Oleh Forum Biologi"