Fungsi Dan Tugas Keluarga, Masyarakat, Forum Adat, Forum Keagamaan, Organisasi Sosial, Forum Pendidikan, Forum Pemerintahan Serta Media Massa Dalam Proses Pewarisan Kebudayaan Masyarakat Tradisional Dan Modern
Berikut ini akan dibahas terkena pewarisan budaya, forum pewarisan kebudayaan, banyak sekali forum pewarisan kebudayaan, forum pewarisan kebudayaan pada masyarakat tradisional, keluarga, masyarakat, forum adat, forum keagamaan, warisan budaya, warisan budaya tak benda, budaya warisan, langkah mengekalkan warisan budaya, pewarisan kebudayaan, warisan kesenian pelbagai kaum, warisan kesenian, warisan sosial, warisan bangsa, kebudayaan di indonesia, konsep pewarisan budaya, forum pewarisan kebudayaan dalam masyarakat modern, organisasi sosial, forum pendidikan, forum pemerintahan, media massa.
Berbagai Lembaga Pewarisan Kebudayaan
1. Lembaga Pewarisan Kebudayaan pada Masyarakat Tradisional
Proses pewarisan kebudayaan pada masyarakat tradisional berlangsung secara lebih sederhana dibandingkan dalam masyarakat modern sebab masyarakat tradisional mempunyai sistem sosial yang bersifat komunal.
Lembaga pewarisan kebudayaan pada masyarakat tradisional ialah keluarga, masyarakat, forum adat, dan forum keagamaan,
a. Keluarga
Keluarga ialah media pewarisan kebudayaan dalam masyarakat tradisional. Sesudah seorang bayi dilahirkan, ia segera bekerjasama dengan kedua orang tuanya dan anggota keluarganya yang lain.
Sebagai anggota keluarga baru, seorang anak sangat bergantung pada pemberian dan menolongan anggota-anggota keluarganya.
Proses pewarisan kebudayaan dimulai dengan proses berguru mengikuti keadaan dan mengikuti sikap anggota keluarganya, menyerupai berguru makan, berbicara, berjalan, dan bergaul dengan anggota keluarga lainnya.
Melalui interaksi dalam keluarga, seorang anak berguru untuk mengenal lingkungan sekitar dan pola-pola interaksi sosial dalam masyarakat.
Selanjutnya, proses pewarisan kebudayaan dalam keluarga pada masyarakat tradisional dilakukan dengan pertolongan kiprah dan tanggung tanggapan sesuai kemampuan anak.
Proses pewarisan kebudayaan dalam keluarga masyarakat tradisional di Indonesia mempunyai pola-pola yang tidak sama-beda.
Dalam masyarakat suku bangsa di Papua, seorang bayi akan diberinteraksi secara erat dengan para perempuan selain ibunya setelah dilahirkan.
Hal ini terjadi sebab ibunya bekerja sambil mengasuh bayinya di kebun ubi setelah melahirkan. Saat bekerja, sang bayi digendong di atas punggung ibunya.
Pada ketika istirahat, sang bayi akan selalu mendapat perhatian dari para perempuan lain yang bekerja di kebun ubi tersebut.
Di kalangan masyarakat suku bangsa Dayak Paju di Kalimantan Tengah, proses pewarisan kebudayaan dalam keluarga dimulai semenjak bawah umur bisa berjalan.
Sesudah bisa berjalan, biasanya seorang anak diasuh oleh abang atau sepupunya. Oleh sebab itu, sedini mungkin seorang anak diajarkan untuk memikul tanggung tanggapan serta pertolongan kiprah dalam keluarga.
Seorang anak yang berumur dua tahun mempunyai kewajiban untuk menjaga adiknya yang pulas dalam buaian selendang yang digantungkan di tiang rumah.
Seorang anak berumur 3 tahun bertugas menggendong adiknya sambil bermain bersama kawan-kawannya.
Selanjutnya, anakanak yang berusia 5 tahun lebih didiberi kiprah mencari kayu, memikul air, dan menumbuk padi.
Seorang anak yang berumur 7 tahun sudah bisa memmenolong orang tuanya berladang. Mereka bertugas menanam, menyiangi, dan menjaga tanaman sambil bermain.
Proses berguru nilai-nilai budaya dalam keluarga tersebut akan terus berlanjut ketika seseorang beranjak dewasa. Misalnya, dalam banyak sekali kejadian siklus hidup dalam keluarga menyerupai kelahiran, perkawinan, dan kematian.
b. Masyarakat
Dalam masyarakat tradisional proses pewarisan kebudayaan terjadi melalui proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi seeseorang sanggup mempelajari watak istiadat, nilai-nilai, dan norma yang berlaku sehingga sanggup membentuk sikap sesuai dengan sikap anggota masyarakat lainnya.
Misalnya, berperilaku sopan terhadap orang tua, sikap tolong menolong dalam kegiatan gotong royong, dan memdiberi buah tangan kepada kerabat akrab dan tetangga setelah bepergian jauh yang ditanamkan sedini mungkin.
Tujuan tindakan tersebut ialah menjalin hubungan baik dengan anggota masyarakat lainnya dan menanamkan nilai-nilai gotong royong.
c. Lembaga Adat
Dalam masyarakat tradisional, proses pewarisan kebudayaan dilakukan melalui forum adat. Apabila forum watak berfungsi dengan baik, maka para sesepuh watak sebagai pemimpin masyarakat mempunyai kewenangan dalam menyosialisasikan norma dan nilai-nilai watak yang berlaku.
Oleh sebab itu, seseorang yang melaksanakan pelanggaran nilai-nilai watak akan mendapat hukuman sosial. misal penerapan hukuman watak untuk mengendalikan sikap anggota masyarakat diterapkan masyarakat suku Wana di Sulawesi Tengah.
Apabila terjadi suatu pelanggaran terhadap suatu aturan adat, maka para sesepuh watak akan tetapkan bentuk hukuman sosial terhadap masyarakat masyarakat tersebut.
Warga masyarakat yang melanggar tersebut harus mematuhi hukuman dengan membayar ganti rugi berupa benda-benda tertentu. Oleh sebab itu, seseorang yang tidak mau memenuhi hukuman watak akan dikucilkan dalam masyarakat.
misal pewarisan nilai-nilai kegotongroyongan terjadi dalam masyarakat Bali. Dalam sistem banjar di Bali, nilai budaya kegotongroyongan (pasukadukaan) ialah bentuk ikatan sosial dan wujud solidaritas antarmasyarakat masyarakat.
Oleh sebab itu, setiap masyarakat masyarakat diwajibkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong, menyerupai merawat pura atau membangun masukana umum.
Aturan watak tersebut mempunyai hukuman sosial yang bersifat mengikat setiap anggota masyarakat semoga mematuhi watak istiadat tersebut. Misalnya, anggota masyarakat yang tidak mau terlibat dalam kegiatan bahu-membahu akan dikucilkan dalam pergaulan sehari-hari.
d. Lembaga Keagamaan
Lembaga agama ialah salah satu masukana pewarisan kebudayaan dalam masyarakat tradisional. Pesantren ialah teladan forum pewarisan kebudayaan masyarakat tradisional.
Dalam pendidikan pesantren diajarkan nilai-nilai agama dan para santri diwajibkan untuk mengamalkan nilai-nilai dan pemikiran agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, pendidikan pesantren juga menanamkan nilai-nilai akal pekerti seperi sopan santun dan menghormati orang renta dan guru.
Pengamalan nilai-nilai tersebut dilakukan secara eksklusif di lingkungan pesantren. Misalnya, kebiasaan santri untuk mencium tangan sang kiai sebagai bentuk penghormatan kepada guru atau orang tua. Pewarisan kebudayaan juga dilakukan masyarakat tradisional yang memeluk agama Kristen.
Bagi masyarakat Batak Toba di Sumatra Utara, perayaan Natal ialah masukana upacara untuk menegaskan posisi anak menjadi seorang pemeluk Katolik yang mendapat berkat istimewa (sahala) yang didiberikan leluhur.
Upacara tersebut dilakukan dengan mengajak bawah umur melaksanakan upacara marayat-rayat, yaitu mengucapkan dan menghafal ayat-ayat pilihan dalam kitab Bibel di depan sesepuh watak dan anggota keluarga di gereja.
2. Lembaga Pewarisan Kebudayaan dalam Masyarakat Modern
Proses pewarisan kebudayaan pada masyarakat modern bersifat lebih kompleks dan lebih luas dibandingkan dalam masyarakat tradisional sebab melibatkan beberapa elemen dalam masyarakat.
Selain dalam keluarga dan masyarakat, proses pewarisan kebudayaan dalam masyarakat modern dilakukan melalui jalan masuk organisasi sosial dan media massa.
a. Organisasi Sosial
Organisasi sosial ialah suatu kelompok yang dibuat secara sadar untuk mencapai kepentingan bersama. Terbentuknya organisasi sosial didasari oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan, pendidikan, keagamaan, profesi, politik, dan pemerintahan.
Pewarisan budaya pada organisasi sosial dilakukan dalam forum pendidikan, forum keagamaan, forum ekonomi, dan forum pemerintahan.
1) Lembaga Pendidikan
Pendidikan di sekolah ialah tuntutan kemajuan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Pada masyarakat tradisional, fungsi pendidikan dijalankan oleh keluarga. Pada masyarakat modern, fungsi pendidikan dijalankan oleh sekolah.
Begitu pentingnya pewarisan kebudayaan dalam forum pendidikan sehingga banyak sekali profesi dalam masyarakat, menyerupai dokter, insinyur, arsitek, antropolog, dan jago aturan ditentukan oleh keberhasilan seseorang dalam menjalani pendidikan di forum pendidikan.
Lembaga pendidikan, menyerupai sekolah atau universitas ialah masukana pembelajaran yang sistematis dan terstruktur terhadap seseorang.
Di dalam forum pendidikan terdapat serangkaian budaya, nilai, dan norma yang berlaku khusus dan umum untuk ditaati oleh setiap siswa.
Oleh sebab itu, forum pendidikan mempunyai kiprah untuk melaksanakan sosialisasi budaya, nilai, dan norma khusus maupun umum semoga ditaati oleh siswa.
Dalam proses pewarisan budaya, forum pendidikan mempunyai fungsi, antara lain
a) memperkenalkan, memelihara, dan menyebarkan unsur-unsur seni dan budaya;
b) menyebarkan kemampuan daypikir siswa;
c) wahana alih teknologi dan ilmu pengetahuan;
d) melatih kepribadian dan memperkuat akal pekerti siswa;
e) menanamkan rasa persaudaraan, solidaritas, dan kesetiakawanan sosial;
f) menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air.
2) Lembaga Keagamaan
Meskipun fungsinya sebagai forum pendidikan dalam masyarakat modern sudah diambil oleh forum pendidikan, namun forum keagamaan masih berperanan penting dalam proses pewarisan kebudayaan.
Salah satu fungsi forum agama ialah menanamkan nilai-nilai moral dalam pengajaran agama yang disampaikan para pemuka agama.
Lembaga keagamaan dalam masyarakat modern mempunyai fungsi sebagai forum pendidikan dan pembimbingan agama.
Fungsi pembimbingan agama dilaksanakan para pemuka agama kepada para pemeluk agama dalam upacara keagamaan, menyerupai khotbah, renungan (meditasi), pendalaman rohani, kebaktian, dan misa.
Fungsi pendidikan agama dijalankan oleh forum pendidikan keagamaan informal, menyerupai Taman Pendidikan Quran (TPA) di masjid-masjid dan sekolah ahad di gereja.
Pada ketika ini, fungsi pendidikan keagamaan formal dijalankan oleh forum pendidikan keagamaan modern, menyerupai madrasah, perguruan tinggi agama, dan institut agama.
Dalam forum pendidikan tersebut diajarkan bahan pendidikan keagamaan dan umum. Melalui pendidikan dan pembimbingan agama, nilai-nilai pemikiran agama sanggup ditanamkan para pemuka agama pada umat beragama.
Selanjutnya, nilai-nilai pemikiran agama tersebut sanggup dipraktikkan oleh umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat.
Misalnya, pewarisan nilai-nilai persaudaraan, kesetiakawanan, solidaritas, dan tenggang rasa sosial dalam agama Islam ditanamkan melalui perayaan hari raya Idulfitri dan Idul Adha.
Melalui perayaan hari raya Idulfitri dan Idul Adha, umat Islam ditanamkan nilai-nilai kesetiakawanan dan tenggang rasa sosial dengan cara mempersembahkan zakat berupa harta benda dan ternak kepada masyarakat yang kurang mampu.
Di kalangan masyarakat Katolik Batak Karo yang tinggal di Medan, perayaan Natal ialah masukana integrasi sosial yang melibatkan seluruh anggota masyarakat.
Sesudah aktivitas perayaan Natal di gereja, diadakan aktivitas makan bersama sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan masukana untuk memperkuat ikatan emosional jemaah gereja.
3) Lembaga Pemerintahan
Sarana pewarisan budaya dalam masyarakat modern ialah forum politik dan pemerintahan. Lembaga pemerintahan ialah masukana sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai dan norma sosial dalam bentuk aturan aturan dan perundang-undangan bagi masyarakat masyarakat.
Lembaga pemerintahan dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten, hingga pemerintah sentra berfungsi untuk mensosialisasikan banyak sekali aturan aturan dan perundang-undangan kepada masyarakat.
Salah satu kiprah forum pemerintah ialah menyusun serangkaian peraturan semoga segenap anggota masyarakat tidak melaksanakan tindakan yang sanggup merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Aturan tersebut perlu disosialisasikan semoga para anggota masyarakat mengetahui dan melaksanakan aturan yang berlaku.
Selain berkedudukan sebagai forum perumus peraturan dan sosialisasi nilai, forum pemerintah juga menjadi pengendalian sosial terhadap pelanggaran atas peraturan yang ada.
melaluiataubersamaini demikian, secara otomatis forum pemerintah sudah mempunyai kiprah dan kewajiban sebagai forum pengendali kehidupan sosial.
Tujuan penerapan norma dan nilai-nilai aturan tersebut ialah tercapainya tujuan bernegara dan berbangsa, yaitu masyarakat yang tertib, adil, dan makmur.
Oleh sebab itu, setiap masyarakat negara harus mematuhi tiruana aturan aturan dan perundang-undangan demi mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Fungsi penerapan hukuman aturan ialah mengendalikan sikap setiap anggota masyarakat semoga sesuai dengan norma dan nilai-nilai aturan yang berlaku.
Apabila ada masyarakat yang melaksanakan pelanggaran aturan aturan dan perundang-undangan, maka mereka akan mendapat hukuman aturan dari forum pemerintahan.
Setiap masyarakat masyarakat sanggup bekerjasama dengan forum pemerintahan apabila membutuhkan pelayanan publik.
Misalnya, mengurus surat izin mendirikan perusahaan dan mendapat pelayanan kesehatan. Fungsi forum pemerintahan, antara lain:
- mempersembahkan pelayanan publik pada masyarakat, menyerupai bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat;
- menyelesaikan setiap konflik dalam masyarakat;
- mengawasi pelaksanaan undang-undang yang sudah diputuskan.
b. Media Massa
Agen atau forum utama dalam proses pewarisan kebudayaan masyarakat modern ialah media massa, menyerupai televisi, radio, surat kabar, majalah, tabloid, film, dan internet.
Media massa ialah masukana pewarisan budaya yang kuat dalam masyarakat modern sebab bersifat intensif dan dikemas dalam bentuk audio visual yang menarikdanunik bagi masyarakat.
Sebagai masukana pewarisan budaya, media massa mempunyai kiprah yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian individu.
Misalnya, penayangan film dan aktivitas acara yang menonjolkan kekerasan yang mendorong sikap negatif di kalangan anak-anak.
Selain itu, iklan yang ditayangkan televisi mempunyai potensi untuk mengubah sikap atau gaya hidup masyarakat. Misalnya, banyak sekali gaya para artis cilik dalam iklan yang ditiru anak-anak.
Dampak faktual media massa antara lain, penayangan program-program siaran televisi yang bisa merangsang cakrawala berpikir dan kreatifitas masyarakat masyarakat dalam program-program seni budaya dan iptek, penayangan program-program yang menanamkan rasa cinta tanah air, dan acara-acara sinetron yang menayangkan kisah-kisah kesetiakawanan dan solidaritas sosial masyarakat masyarakat.
Post a Comment for "Fungsi Dan Tugas Keluarga, Masyarakat, Forum Adat, Forum Keagamaan, Organisasi Sosial, Forum Pendidikan, Forum Pemerintahan Serta Media Massa Dalam Proses Pewarisan Kebudayaan Masyarakat Tradisional Dan Modern"