Pengertian, Jenis-Jenis, Faktor Penyebab Dan Imbas Dari Pengangguran Terhadap Pembangunan Ekonomi, Individu Dan Sosial Serta Solusi Dan Cara Mengatasinya
Berikut ini akan dijelaskan wacana pengangguran, pengertian pengangguran, arti pengangguran, jenis-jenis pengangguran, jenis pengangguran, pengangguran terbuka, pengangguran friksional, pengangguran terselubung, pengangguran musiman, cara mengatasi pengangguran, cara mengatasi pengangguran struktural, cara mengatasi pengangguran friksional, cara mengatasi pengangguran musiman, cara mengatasi pengangguran secara umum, solusi mengatasi pengangguran, penyebab pengangguran, penyebab terjadinya pengangguran, faktor penyebab pengangguran, lantaran terjadinya pengangguran, efek pengangguran, efek pengangguran terhadap pembangunan ekonomi, jawaban pengangguran, efek dari pengangguran.
PENGANGGURAN
1. PENGERTIAN PENGANGGURAN
Tenaga kerja dalam masyarakat ialah faktor yang potensial untuk pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
Adanya kebutuhan tenaga kerja oleh produsen di satu pihak, dan di lain pihak adanya persediaan tenaga kerja dalam masyarakat maka sanggup menyebabkan timbulnya pasar kerja, yang ialah tempat di mana ajakan dan penawaran tenaga kerja bertemu.
Apabila terjadi ketidakseimbangan di mana ajakan lebih tinggi dibanding dengan penawaran, maka akan terjadi apa yang dinamakan pengangguran.
Berdasarkan pada uraian di atas maka pengangguran sanggup didefinisikan sebagai kelompok angkatan kerja yang tidak bekerja atau yang belum mendapat pekerjaan lantaran adanya kelebihan ajakan pasar kerja.
2. JENIS PENGANGGURAN
Pada dasarnya pengangguran sanggup digolongkan menjadi tiga jenis:
a. Pengangguran yang Kelihatan (Terbuka)
b. Pengangguran Tak Kentara
c. Pengangguran Potensial
a. Pengangguran yang Kelihatan (Terbuka)
Pengangguran yang kelihatan yaitu pengangguran yang muncul apabila jumlah waktu kerja yang sungguh-sungguh dipakai lebih sedikit dibanding waktu kerja yang disediakan untuk bekerja.
Bentuk pengangguran ini terdapat di banyak sekali sektor termasuk sektor kerajinan maupun sektor industri. Pada dasarnya pengangguran yang kelihatan ini dibagi menjadi dua yaitu pengangguran kronis dan pengangguran musiman.
1. Pengangguran kronis
Pengangguran kronis yaitu pengangguran yang terjadi meskipun pada puncak aktivitas pekerjaan di mana jumlah waktu potensial yang tersedia melebihi jumlah kerja yang benar-benar digunakan.
melaluiataubersamaini demikian pengangguran kronis ini sanggup dikerahkan untuk bekerja di sektor-sektor lain tanpa mengurangi tenaga kerja yang sungguh diharapkan untuk melakukan kegiatannya.
2. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman yaitu pengangguran yang terjadi meskipun pada puncak aktivitas pekerjaan, di mana jumlah waktu potensial yang tersedia melebihi jumlah kerja yang benar-benar digunakan.
Perbedaannya dengan pengangguran kronis yaitu penganggur musiman tidak sanggup ditarik ke sektor lain tanpa memengaruhi produksi sektor pertanian itu, terkecuali kalau ada tindakan-tindakan yang mengubah cara produksi.
b. Pengangguran Tak Kentara
Pengangguran yang tak kentara yaitu pengangguran yang muncul apabila para pekerja sudah memakai waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dan sanggup ditarik ke sektor-sektor lain tanpa mengurangi output setelah ada perubahan-perubahan sederhana dalam metode produksi tetapi tanpa suatu pemanis yang besar.
misal :
Dalam pertanian pada dikala pguan atau tanam padi lantaran caranya lebih diorganisir, maka pengurangan beberapa tenaga kerja, pada dikala giat-giatnya perkerjaan tersebut tidak akan menurunkan output.
Pengurangan tenaga kerja ini ditarik untuk aktivitas jasa perdagangan. melaluiataubersamaini demikian pekerja yang bekerjsama menganggur menjadi tidak mengganggur lagi.
c. Pengangguran Potensial
Penganggauran potensial ialah ekspansi dari pengangguran tak kentara, dalam arti bahwa para pekerja dalam suatu sektor ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output.
Perbedaannya penarikan pekerja ini harus dibarengi dengan perubahan-perubahan pada mental pada metode-metode produksi yang memerlukan pembentukan kapital cukup besar. Misalnya : Industri-industri rumah tangga dengan industri-industri sedang atau ke industri besar.
3. CARA MENGATASI MASALAH PENGANGGURAN
Tenaga kerja yang mengganggur ialah persediaan produksi yang sanggup dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain untuk meningkatkan output.
Faktor-faktor produksi lain tersebut di antaranya yaitu faktor produksi alam, dan faktor produksi modal. Pada umumnya persediaan tenaga kerja ini banyak terdapat di daerah-daerah yang padat penduduknya.
Masalah memanfaatkan tenaga menganggur ini menyangkut duduk masalah segi penawaran dan segi permintaan. Dan untuk memperluas ajakan akan tenaga kerja diharapkan adanya pengorganisasian tenaga kerja ibarat halnya dengan modal atau kapital.
Pembangunan masyarakat desa mungkin ialah jalan yang baik, lantaran spesialuntuk diharapkan kapital yang relatif tidak besar.
Suatu laba penerapan tenaga-tenaga yang menganggur secara musiman yakni tidak mengurangi tenaga-tenaga yang diharapkan untuk mengadakan pguanan maupun penanaman.
Industri-industri kecil juga mungkin sekali akan menyerap tenaga-tenaga yang menganggur lantaran trend atau memang secara kronis. Kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak tergantung pada kalori yang dimiliki tenaga kerja itu.
4. PENYEBAB PENGANGGURAN
Pada dasarnya siapapun orangnya akan selalu menghindari predikat menganggur, namun pada kenyataannya di negara berkembang khususnya negara Indonesia pengangguran selalu ada dan jumlahnya cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Sebagai penyebabnya yaitu :
a. Tingginya Tingkat Kemajuan Teknologi dan Informasi
Adanya kemajuan teknologi di satu sisi memang kerja semakin efisien tetapi di sisi lain tenaga kerja akan banyak kehilangan pekerjaannya.
Sebagai tumpuan untuk mengetik sebuah majalah dengan adanya pembatasan waktu dibutuhkan banyak orang, tetapi dengan munculnya komputer, maka pengetikan tersebut cukup dengan satu orang, yang berarti sebagian tenaga kerja tersebut terpaksa tidak bisa melanjutkan pekerjaannya lantaran sudah digantikan mesin.
b. Menurunnya ajakan tenaga kerja
Semenjak krisis moneter yang terjadi selesai tahun 1997 yang lalu, tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi, salah satu penyebabnya yaitu banyaknya perusahaan/pabrik tutup.
Tutupnya perusahaan ini memang lantaran situasi dan kondisi terutama bagi perusahaan yang materi bakunya mengimpor dari luar.
Pengangguran besarbemasukan sanggup terjadi kalau tingkat pembelanjaan dalam suatu perekonomian turun drastis. Oleh lantaran itu salah satu cara untuk mengatasinya supaya jumlah pengangguran ini terkendali yaitu membeli barang-barang buatan sendiri.
c. Adanya kelemahan dalam pasar tenaga kerja
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa motif tenaga kerja di dalam bekerja yaitu untuk mendapat upah atau penghasilan. Sampai sejauh mana pekerjaan itu dilakukan tergantung pada hingga seberapa besar tingkat upah yang diterima.
Hal ini berarti harus ada kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Namun pada kenyataannya posisi tawar pekerja sangat lemah sehingga muncul apa yang dinamakan ketidakadilan.
Untuk mengantisipasi ketidakadilan tersebut dibentuklah serikat pekerja yang tujuannya melindungi hak-hak para pekerja. Di pihak lain pemerintah sebagai penentu kebijakan seringkali dianggap terlalu ikut campur tangan dalam pasar tenaga kerja.
melaluiataubersamaini demikian serikat pekerja dan pemerintah lantaran kiprahnya tersebut secara tidak pribadi menyebabkan munculnya pengangguran.
d. Kurangnya warta wacana lowongan pekerjaan
Pemerintah beserta pihak swasta setuju untuk membuka luas warta wacana lowongan pekerjaan yang tersedia. Jika kita pergi ke kantor-kantor atau ke tempat-tempat umum yang strategis, di sana terdapat papan pengumuman yang meliputi di antaranya yaitu warta terkena lowongan pekerjaan.
Begitu juga media-media baik itu media cetak maupun media radio dan televisi ataupun media yang lainnya, di sana juga seringkali memampangkan warta lowongan pekerjaan.
e. Ketidakmampuan pekerja untuk mencari pekerjaan
Sebab-sebab ketidakmampuan pekerja dalam mencari pekerjaan antara lain :
- Pekerja sibuk dengan kegiatannya sehingga untuk mencari pekerjaan di tempat yang gres merasa kesusahan. Karena di tempat kerja usang merasa tidak layak lantaran imbalan yang diterima, sedang di tempat yang gres belum didapat, maka mereka tetapkan untuk menganggur sementara.
- Keterampilan yang dimiliki pekerja sangat rendah sedang tempat pekerjaannya membutuhkan keahlian tingkat tinggi. Sehingga mereka merasa tidak sanggup untuk menjalankan pekerjaaannya.
- Persaingan dalam dunia kerja begitu kompetitif sementara itu mereka tidak memiliki bekal baik keahlian maupun pendidikan sehingga kalah bersaing.
5. DAMPAK PENGANGGURAN
Suatu predikat yang paling tidak disenangi orang yaitu predikat pengangguran, lantaran efek yang timbulkannya bukan spesialuntuk pada dirinya sendiri, tetapi juga terhadap keluarga bahkan hingga kepada masyarakat dan negara.
Namun pada kenyataannya pengangguran selalu saja terjadi terutama di negara berkembang termasuk negara Indonesia. Hal ini disebabkan lantaran adanya ketidakseimbangan antara lapangan kerja yang tersedia dengan jumlah pekerja.
Sebenarnya lapangan kerja sudah cukup luas terbuka tetapi lantaran jumlah pekerja dan kualitas pekerja yang sangat heterogen membuat pengangguran semakin banyak.
Bila duduk masalah pengangguran ini tidak segera diatasi dan dicari solusi yang terbaik, maka cepat atau lambat akan membawa efek negatif sebagai diberikut :
a. Dampak Ekonomi
Pengangguran akan menurunkan hasil produksi dan menghilangkan peluang untuk menambah pendapatan. Pengangguran juga akan menurunkan nilai Gross National Product, pendapatan nasional hingga akhirnya standar hidup tidak terpenuhi.
b. Dampak Sosial
Dampak sosial intinya relatif susah untuk sanggup diukur tetapi dengan banyaknya pengangguran dalam masyarakat kuat sekali terhadap tingkat kejahatan (pencurian, perampokan, dan lain-lain).
Pengangguran juga memiliki jawaban pada lemahnya mental, naiknya angka bunuh diri dan meningkatnya perbuatan asusila.
Secara keseluruhan tingkat keamanan dalam masyarakat menjadi terganggu, ketertiban umum mulai terusik sehingga kehidupan menjadi tidak nyaman.
c. Dampak Individu dan Keluarga
melaluiataubersamaini tidak termanfaatkannya keahlian dan pendidikan lantaran menganggur, maka secara tidak pribadi tingkat profesionalisme yang sudah menempel pada diri pekerja semakin usang menjadi semakin pudar dan akhirnya akan hilang.
Sehingga pada suatu dikala kalau memulai bekerja di tempat pekerjaannya yang gres diharapkan petes kembali. Selain itu pengangguran akan menghilangkan pendapatan dan menghilangkan pula peluang untuk memperoleh peluang yang lebih baik lagi.
Akibatnya penghasilan sebagai sumber penopang hidup dirinya sendiri dan keluarga akan berhenti. Sebagai kesannya gesekan-gesekan yang mengarah pada munculnya keretakan-keretakan rumah tangga sanggup muncul sewaktu-sewaktu. Di samping itu harga diri di mata keluarga menjadi menurun (tidak dihormati).
Post a Comment for "Pengertian, Jenis-Jenis, Faktor Penyebab Dan Imbas Dari Pengangguran Terhadap Pembangunan Ekonomi, Individu Dan Sosial Serta Solusi Dan Cara Mengatasinya"