Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Alat Dan Proses Ekskresi Pada Paru-Paru, Hati, Kulit Dan Ginjal Dalam Sistem Ekskresi Manusia

Berikut ini akan dijelaskan ihwal sistem ekskresi pada manusia, pengertian ekskresi, sistem ekskresi, ekskresi, sistem ekskresi manusia, alat ekskresi pada manusia, sistem ekresi pada manusia, alat ekskresi, ekskresi pada manusia, alat-alat ekskresi pada manusia, alat ekskresi manusia, sistem ekskresi kulit, sistem ekskresi pada kulit, sistem ekskresi hati, sistem ekskresi pada insan ginjal, alat-alat ekskresi, sistem ekskresi ginjal, organ ekskresi, sistem pengeluaran pada manusia, proses ekskresi pada kulit, sistem ekskresi pada hati, proses ekskresi pada hati, proses ekskresi pada paru-paru, ekskresi hati, proses pembentukan urine pada manusia, sistem ekskresi pada paru-paru.

Sistem Ekskresi pada Manusia

Pengertian Ekskresi 

Sel-sel badan makhluk hidup selalu melaksanakan proses oksidasi. Masih ingatkah engkau apa yang dimaksud dengan oksidasi? Oksidasi ialah salah satu metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. 

Metabolisme ini menghasilkan energi yang engkau butuhkan untuk melaksanakan banyak sekali kegiatan. Selain itu, menghasilkan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh badan sehingga harus dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran zat-zat sisa tersebut melalui alat-alat ekskresi yang membentuk suatu sistem ekskresi.

Ekskresi yaitu suatu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme badan yang sudah tidak diharapkan lagi.

Fungsi sistem ekskresi yaitu untuk menjaga kesetimbangan (homeostasis) badan secara osmoregulasi. 

Sesudah mempelajari artikel ini, engkau akan mengetahui ihwal struktur, fungsi, dan proses sistem eksresi pada insan dan hewan.

Alat-alat ekskresi apa saja yang menyusun sistem ekskresi pada manusia? Alat-alat ekskresi yang menyusun sistem ekskresi pada insan mencakup organ paru-paru, hati, kulit, dan ginjal.

1. Paru-Paru (pulmo

Pada materi sistem pernapasan, engkau sudah mempelajari proses pernapasan pada manusia. Sisa dari pernapasan yaitu karbondioksida dan uap air. Coba engkau pelajari bagaimana CO2 dikeluarkan dari badan melalui pernapasan.

2. Hati (hepar)

Hati yaitu kelenjar terbesar di dalam tubuh, dengan warna cokelat. Letak hati berada dalam rongga perut di sebelah kanan atas dan di bawah diafragma.

Hati berfungsi sebagai daerah metabolisme asimilasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan produksi energi; sebagai daerah detoksikasi racun; membentuk darah dan heparin; dan memproduksi empedu.

 Berikut ini akan dijelaskan ihwal sistem ekskresi pada insan Pengertian, Alat dan Proses Ekskresi pada Paru-Paru, Hati, Kulit dan Ginjal Dalam Sistem Ekskresi Manusia
Struktur Hati
Hati berfungsi memproduksi organ ekskresi. Empedu ialah suatu cairan yang mempunyai warna kuning kehijauan dengan komposisi garam-garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, lesitin, lemak, dan garam organik. 

Pigmen empedu terdiri atas biliverdin dan bilirubin. Dari manakah empedu terbentuk? Empedu berasal dari penghantar cairan dan penguraian hemoglobin eritrosit yang sudah tua. 

Empedu yang diproduksi oleh hati akan disimpan dalam kantung empedu (vesica fellen) yang terletak di permukaan bawah hati. Empedu yaitu salah satu zat yang memmenolong dalam proses pencernaan. 

Empedu dialirkan ke usus (duodenum) melalui kanal empedu (ductus koleidokus). Empedu mempunyai fungsi mengemulsi lemak garam. 

Empedu bisa meningkatkan kerja enzim lipase, meningkatkan penyerapan lemak, mengatur zat tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air, serta membentuk urea. 

Kemudian, diikat oleh nitrin dan CO2 yang kemudian membentuk sitrulin. Selanjutnya, sitrulin diubah menjadi arginin dan masuk pedoman darah. 

melaluiataubersamaini menolongan enzim arginase yang dihasilkan hati, arginin diubah menjadi urnitin dan urea. Selanjutnya, urea keluar dari hati melalui darah dan diekskresikan keluar badan bersama urin melalui ginjal.

3. Kulit (integumen)

Kulit ialah kepingan badan yang terluas dan membungkus seluruh kepingan luar tubuh. Kulit mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

a. Fungsi proteksi

Kulit melindungi kepingan dalam badan dari gangguan fisik maupun mekanik, menyerupai gesekan, tarikan, gangguan kimia yang sanggup menjadikan iritasi (contohnya asam, karbol), gangguan gerah, dan radiasi sinar ultraviolet matahari dan benjol mikroorganisme.

b. Fungsi absorpsi

Permeabilitas yang dimiliki kulit memungkinkan kulit mengabsorpsi oksigen, mengeluarkan CO2 dan uap air. 

Pada kulit yang sehat tidak akan praktis menyerap air, larutan, dan benda padat. Tetapi, larutan yang praktis menguap akan praktis diabsorpsi.

c. Fungsi ekskresi

Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme badan yang tidak dibutuhkan lagi oleh badan menyerupai urea, NaCl, asam urat, dan amonia. 

Kelenjar minyak menjaga kelembapan kulit. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat mengakibatkan keasaman kulit.

d. Fungsi persepsi

Ujung-ujung saraf sensorik yang terdapat pada kulit mengakibatkan badan sanggup menanggapi rangsang dingin, gerah, tekanan, dan lain-lain.

e. Fungsi pengaturan suhu tubuh

Untuk mengatur suhu tubuh, kulit mengeluarkan keringat. Jika udara gerah, maka kulit akan mengeluarkan keringat lebih banyak.

f. Fungsi pembentukan pigmen

Kulit bisa memilih warna kulit seseorang menurut pigmen kulit. Pigmen ini dinamakan melanin. Jika melanin yang dihasilkan terlalu banyak, maka kulit akan berwarna hitam.

g. Fungsi keratinisasi

Lapisan ini banyak mengandung sel keratin yang tidak mengandung air, elastisitasnya kecil sehingga efektif mencegah penguapan air. Lapisan ini selalu mengelupas.

h. Fungsi pembentukan vitamin D

melaluiataubersamaini menolongan sinar matahari mengubah dihidroksi kolesterol pada kulit menjadi vitamin D. Jika engkau belum sempurnanya vitamin D, maka tulangmu akan praktis patah.

 Berikut ini akan dijelaskan ihwal sistem ekskresi pada insan Pengertian, Alat dan Proses Ekskresi pada Paru-Paru, Hati, Kulit dan Ginjal Dalam Sistem Ekskresi Manusia
Struktur Kulit
Kulit juga ialah alat indikator untuk melihat perubahan atau mengetahui kelainan yang terjadi pada tubuh. misalnya, apabila dalam keadaan murka kulit wajah menjadi merah.

Kulit tersusun atas dua lapisan utama, yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat).

1) Epidermis

Epidermis ialah lapisan kulit paling luar. Terdiri atas lapisan:

a) Stratum konieum tanduk

Stratum konieum tanduk terdiri atas sel-sel pipih. Lapisan ini selalu mengelupas.

b) Stratum insidum

Stratum insidum terdiri atas beberapa lapis sel pipih dan bening. Lapisan ini ditemukan pada kepingan badan yang mempunyai kulit tebal.

c) Stratum granulosum

Stratum granulosum terdiri atas 2 - 3 lapis sel poligonal. Lapisan ini mengandung lemak.

d) Stratum spinosum

Stratum spinosum terdiri atas lapisan sel bentuk kubus dan poligonal. Lapisan ini mempersembahkan kekuatan untuk menahan ukiran dan tekanan.

e) Stratum malphigi (basul)

Stratum malphigi ialah lapisan yang selalu membentuk sel baru. Terdapat sel-sel pigmen.

2) Dermis

Lapisan dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini lebih tebal dari epidermis. Lapisan dermis bersifat elastis, terdiri atas serat-serat kolagen, serabut-serabut elastis, dan serabut-serabut retikulum. 

Lapisan dermis dilengkapi pembuluh-pembuluh darah dan getah bening. Pada lapisan dermis terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, akar rambut, serabut saraf, dan pembuluh darah. 

Di bawah lapisan dermis terdapat lapisan hipodermis yang terdiri atas serat longgar, elastis, dan lapisan lemak (adiposa). 

Kulit sebagai organ ekskresi mempunyai kelenjar keringat yang berfungsi untuk pengeluaran keringat. Kelenjar keringat mempunyai kanal yang berujung hingga lapisan epidermis. 

Kelenjar ini terdiri atas pipa terpilin dari sel-sel khusus yang bisa menyerap air dan zat-zat lain di sekitarnya. 

Kelenjar keringat memproduksi keringat yang terdiri atas sebagian besar air, yang lain yaitu benda padat (natrium klorida) dan urea. 

Sebanyak 1% urea sanggup dikeluarkan oleh keringat, 99% dikeluarkan oleh ginjal. Keringat yang dihasilkan tergantung dari suhu luar, aktivitas, jenis makanan, emosi, dan kesehatan. Pada kondisi gerah, pengeluaran keringat akan banyak.

4. Ginjal

Ginjal ialah organ ekskresi yang utama pada manusia. Organ ini berperan penting dalam mempertahankan homeostasis cairan badan dengan cara mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan pengaturan hormonal dan metabolisme. 

Ginjal mempunyai bentuk menyerupai kacang merah, berjumlah dua buah, terletak di dalam rongga perut kepingan dorsal di kedua sisi tulang belakang.

 Berikut ini akan dijelaskan ihwal sistem ekskresi pada insan Pengertian, Alat dan Proses Ekskresi pada Paru-Paru, Hati, Kulit dan Ginjal Dalam Sistem Ekskresi Manusia
Struktur Ginjal dan Nefron
Letak ginjal kiri lebih atas dibandingkan letak ginjal kanan 20 - 25%, darah dipompa jantung setiap menit melalui ginjal.

Dari potongan ginjal pada Gambar 8.3, sanggup engkau lihat bahwa ginjal mempunyai bagian-bagian, menyerupai korteks (bagian luar), medula (tengah) dan paling dalam pelvis. 

Pada korteks dan medula terdiri atas ± 1 juta nefron. Nefron yaitu satuan struktural dan fungsional ginjal. Selama 24 jam ginjal sanggup menyaring 170 liter darah. 

Darah hingga ke ginjal melalui arteri renal dan keluar melalui vena renal. Nefron mempunyai beberapa bagian, antara lain:

  1. Glomerulus, ialah anyaman kapiler yang terletak di dalam kapsula bowman.
  2. Tubulus proksinal, mempunyai bentuk berkelok-kelok dari korteks hingga medula dan berafiliasi pribadi dengan kapsula bowman.
  3. Ansa henk, mempunyai bentuk lurus dan tebal.
  4. Tubulus distal, ialah kepingan tubulus yang berkelokkelok, letak dan posisinya jauh dari kapsul bowman.


Ginjal mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

  1. Mengatur volume di dalam tubuh.
  2. Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan ion dalam plasma.
  3. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh.
  4. Mengekskresikan sisa-sisa hasil metabolisme .
  5. Fungsi hormonal dan metabolisme.


Untuk mengetahui proses pembentukan urin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, mari cermati uraian diberikut ini.

a. Proses pembentukan urin

Urin terbentuk pada nefron dengan cara menyaring darah dan mengambil bahan-bahan yang masih dibutuhkan oleh tubuh. 

Tahap pembentukan urin mencakup tahap filtrasi (penyaenteng), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran zat).

 Berikut ini akan dijelaskan ihwal sistem ekskresi pada insan Pengertian, Alat dan Proses Ekskresi pada Paru-Paru, Hati, Kulit dan Ginjal Dalam Sistem Ekskresi Manusia
Proses Pembentukan Urin dalam Ginjal
Glomerulus mendapatkan darah dari arteriola aferen dan mengeluarkan melalui arteriola eferen. Darah di dalam glomerulus berada dalam tekanan jantung. 

melaluiataubersamaini adanya tekanan ini air dan molekul-molekul kecil di dalam darah (kecuali protein) disaring di dalam glomerulus melalui dinding kapiler. 

Hasil filtrasi (saenteng) ini disebut filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus (urin primer) terkumpul di dalam kapsula bowman. 

Filtrat glomerulus masih mengandung glukosa, asam amino, dan garam-garam. Dari kapsul bowman, filtrat glomerulus masuk ke tubulus proksimal. 

Di dalam tubulus proksimal berlangsung reabsorpsi (penyerapan kembali) glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik menyerupai Na+, K+, Ca++, Cl–, HCO3 –, PO4 3–, dan SO4 2–. 

Penyerapan ini terjadi secara transfor aktif. Bahan-bahan yang direabsorpsi tersebut kemudian dikembalikan ke dalam darah. Hasil dari proses ini terbentuk berupa urin sekunder (filtrat tubulus). 

Filtrat tubulus mengandung nitrogen, urea. Filtrat tubulus kemudian masuk ke ansa henk, kemudian masuk ke tubulus distal. 

Di dalam tubulus ini terjadi augmentasi atau penambahan zatzat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Di kepingan ini terbentuk urin yang sesungguhnya. 

Di dalam urin ini terkandung air, urea dan garam. Urin disalurkan ke rongga ginjal, kemudian ke kantung kemih (vesika urinoria) melalui ureter. 

Apabila urin dalam kantung kemih sudah penuh maka akan ada rasa ingin kencing. Urin keluar dari kantung kemih dan keluar badan melalui uretra. 

Urin normal mengandung air, urea, garam dapur, zat warna empedu (urin berwarna kuning), obat-obatan atau hormon.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin

Setiap hari, ± 1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring, dan terbentuk ± 150 - 170 liter urin primer. Meskipun demikian, spesialuntuk 1 - 1,5 liter urin yang dikeluarkan. 

Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh hal-hal diberikut ini.

1) Zat-zat diuretik

Pembentukan urin dipengaruhi oleh hormon antidiuretika (ADH). Hormon ini memilih banyak sedikitnya produksi urin. 

Apabila engkau banyak minum air, maka ADH yang diproduksi sedikit sehingga produksi urin banyak. Sebaliknya, bila engkau kurang minum air, akan memacu produksi ADH untuk menyerap air sehingga urin yang keluar sedikit. 

Jika engkau banyak mengkonsumsi zat-zat diuretik, contohnya kopi, teh, dan alkohol maka zat kimia tersebut akan menghambat reabsorpsi ion Na+. Akibatnya, serius ADH berkurang sehingga reabsorpsi air terhambat dan volume urin meningkat.

2) Suhu

Jika suhu internal dan eksternal naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan pembuluh kutguaus melebar sehingga cairan badan berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit. 

Saat volume air turun, hormon ADH disekresikan sehingga reabsorpsi air meningkat. Selain itu, peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga pedoman darah di glomerulus dan filtrasi turun. Kedua hal tersebut mengurangi volume urin.

3) Konsentrasi darah

Konsentrasi air dan larutan dalam darah besar lengan berkuasa terhadap produksi urin. Jika engkau tidak minum air seharian maka serius air di darah menjadi rendah. 

Hal ini merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air di ginjal sehingga volume urin turun.

4) Emosi

Emosi tertentu sanggup merangsang peningkatan dan penurunan volume urin. misalnya, bila engkau stres atau gugup, maka engkau akan sering membuang air kecil. 

Hal ini disebabkan, lantaran hormon adrenalin meningkat di dalam darah. Hormon ini akan meningkatkan kinerja ginjal sehingga urin yang dihasilkan meningkat pula.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengertian, Alat Dan Proses Ekskresi Pada Paru-Paru, Hati, Kulit Dan Ginjal Dalam Sistem Ekskresi Manusia"