Contoh Ceramah Kultum Singkat Perihal Takwa
Ceramah Kultum Tentang Takwa – Ketakwaan kita sebagai hamba Allah SWT tentu harus kita wajibkan dalam kehidupan kita, lantaran ketakwaan bergotong-royong sanggup membuka pintu kasih sayang dari-Nya untuk kita yang bertakwa, nah berbicara perihal takwa pada kesempatan kali ini satubahasa akan memperlihatkan pola ceramah atau pola kultum yang bekerjasama dengan takwa, menyerupai apa contohnya? Langsung saja sanggup anda baca di bawah ini.
Contoh Ceramah Kultum Tentang Takwa
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
>>>>>>>>> Muqaddimah <<<<<<<<<<<
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Bulan Ramadhan yang penuh barakah ini hampir berlalu meninggalkan kita, dan tidak satupun di antar kita yang tahu, apakah tahun yang akan tiba kita sanggup menemuinya lagi atau Allah menakdirkan kita untuk meninggalkan dunia, meninggalkan keluarga, harta benda, jabatan dan kedudukan menuju keharibaan-Nya. Seberapa siap pun diri kita menghadapi kematian, sang maut tetap tiba dalam suasana yang mengejutkan. Dan tidak ada bekal apapun yang lebih baik selain taqwa. menyerupai yang difirmankan Allah SWT. dalam al-Quran:
... وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۚ وَاتَّقُوْانِ يَآ أُولِى الْأَلْبَابِ
“... dan Berbekallah, dan bergotong-royong sebaik-baik bekal yaitu takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”. (QS. al-Baqarah/2 : 197)
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Mengenai takwa ini, Imam Ahmad bin Hambal RA. berkata yang artinya: “Takwa yaitu meninggalkan apa-apa yang diinginkan nafsumu, lantaran engkau takut (kepada Dzat yang engkau takuti)”. Lebih lanjut ia mengatakan, yang artinya: “takut kepada Allah, ridha dengan ketentuan-ketentuan-Nya dan mempersiapkan diri menghadapi hari selesai zaman nanti”.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Takwa yaitu wasiat-wasiat utama dari orang-orang saleh terdahulu, sebagaimana wasiat yang sering disampaikan Nabi SAW.:
اُوْصِيْكُمْ بَتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
“Aku berwasiat kepada kalian biar bertakwa kepada Allah, mendengarkan dan patuh”. (HR. Ahmad)
Begitulah, nasehat takwa yang sering dia wasiatkan kepada ummatnya. Amirul mu’minin ‘Ali bin Abi Thalib RA. juga berwasiat dengan takwa sebagaimana diriwayatkan al-Bukhari:
اِرْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتِ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُوْنٌ، فَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَآءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَآءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابٌ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ.
“Dunia akan pergi berlalu, dan darul abadi akan tiba menjelang, dan keduanya memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian bawah umur darul abadi dan jangan jadi bawah umur dunia, lantaran bergotong-royong hari ini (di dunia) hanya ada amal tanpa hisab dan besok (di akhirat) hanya ada hisab tanpa ada amal”. (HR. Bukhari)
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Takwa yaitu jalan keluar dari segala kesulitan, derajat yang tinggi, dan kedudukan yang terhormat, menghadirkan ketenangan dan ketentraman dalam masyarakat. Allah SWT. banyak menjelaskan keutamaan orang-orang yang bertakwa. Sebagaimana firman-Nya:
Barangsiapa bertakwa kepada Allah pasti Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS. at-Thalaq : 2-3)
Kemudian firman-Nya:
dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, pasti Allah mengakibatkan baginya fasilitas dalam urusannya. (QS.at-Thalaq : 4)
dalam ayat yang lain, Allah SWT. berfirman:
Hai orang-orang beriman, kalau kau bertaqwa kepada Allah, Kami akan memperlihatkan kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah memiliki karunia yang besar. (QS. al-Anfal : 29)
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Ketakwaan juga menjadi terbukanya pintu-pintu berkah dari langit, sebagaimana firman Allah SWT.:
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. al-A’raf/7 :96)
Dari ayat ini pula sanggup kita pahami, bahwa azab dan siksa Allah akan tiba kepada kita dikala ketakwaan telah lenyap dalam diri kita, dikala kita karam dalam kemaksiatan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.:
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِيْنَ، خَمْسًا إِذَا ابْتَلَيْتُمِ بِهِنَّ وَأَعُوْذُ بِاللهِ أَنْ تُدْرِكُوْهُنَّ، لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِيْ قَوْمٍ قَطٌّ حَتّٰى يُعْلِنُوْا بِهَا فَشَافِيْهِمُ الطَّاعُوْنُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِيْ لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِيْ أَسْلَافِهِمُ الَّذِيْنَ مَضَوْا وَلَمْ يَنْقُضُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ اِلَّا أُخِذُوْا بِالسِّنِيْنَ وَشِدَّةِ الْمُؤْنَةِ وَجُوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوْا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ اِلَّا مُنِعُوا الْقِطْرَ مِنَ السَّمَآءِ وَلَوْ لَا الْبَهَآئِمُ لَمْ يُمْطَرُوْا وَلَمْ يَنْقُضُوْا عَهْدَ اللهِ وِرَسُوْلِهٖ إِلَّا سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهِ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوْا بَعْضَ مَا فِيْ أَيْدِيْهِمْ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ وَيَتَخَيَّرُ مِمَّا اَنْزَلَ اللهُ اِلَّا جَعَلَ اللهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
“Wahai Muhajirin, ada lima kasus (sebab kehancuran), kalau kalian ditimpa lima kasus tersebut dan saya berlindung kepada Allah biar kalian tidak menjumpainya;
1. Jika muncul perbuatan zina pada kaum sehingga dilakukan terang-terangan maka akan menyebar kepada mereka wabah tho’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada orang-orang sebelum mereka;
2. Jika mengurangi dosis dan timbangan maka akan ditimpakan pada mereka paceklik, kesusahan hidup, dan kesewenang-wenangan (kezaliman) para penguasa atas mereka;
3. Jika mereka menahan zakat harta-harta mereka, maka kan ditahan hujan untuk mereka, seandainya bukan lantaran binatang ternak, pasti tidak akan turun hujan atas mereka;
4. Jika mereka melanggar perjanjian yang telah ditetapkan Allah dan rasul-Nya, maka Allah akan menguasakan musuh-musuh dari luar kalangan mereka atas mereka, kemudian merampas sebagian harta milik mereka;
5. Selama pemimpin-pemimpin mereka tidak berhukum dengan kitab Allah dan tidak menentukan yang terbaik dari yang diturunkan Allah atas mereka, maka Allah akan jadikan peristiwa alam di antar mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Contoh Ceramah Kultum Singkat Tentang Takwa
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Denikianlah akhir perbuatan dosa dan kemaksiatan yang dilakukan dikala ketakwaan luntur dari dada manusia. Dan marilah kita akhiri dengan do’a, semoga kita senantiasa berada di atas jalan takwa yang mengantarkan kita menuju ke surga. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.
Itulah klarifikasi serta pola kultum singkat atau sanggup pula dinamakan contoh ceramah singkat perihal takwa yang sanggup anda gunakan untuk ceramah keagamaan maupun kuliah tujuh menit yang bermanfaat, semoga sanggup terbantu dengan adanya pola ini. Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam kepenulisan pola di atas.
Post a Comment for "Contoh Ceramah Kultum Singkat Perihal Takwa"