Contoh Soal Cermin Datar Beserta Jawabannya
Pada peluang kali ini, kita akan mengulas beberapa pola soal dan jawabanannya terkena pemantulan cahaya pada cermin datar. Namun, sebelum itu, kita uraikan secara ringkas terlebih lampau terkena konsep dasar pemantulan cahaya pada cermin datar beserta rumus-rumus pokoknya diberikut ini. Silahkan kalian simak baik-baik.
Konsep Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Apa itu Cermin Datar?
Cermin datar ialah suatu cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar. Adapun yang dimaksud dengan cermin ialah keping beling yang salah satu permukaannya sangat halus dan di bab belakangnya garang berlapis emulgram perak atau lapisan logam tipis mengkilap, sehingga tidak tembus cahaya serta bab permukaan halusnya sanggup memantulkan tiruana berkas cahaya yang hadir.
Sifat-Sifat Bayangan Cermin Datar
Adapun sifat-sifat bayangan yang dibuat oleh cermin datar ialah sebagai diberikut.
□ | Bersifat tiruan (maya), alasannya bayangan yang terbentuk berada di belakang cermin. Bayangan maya yaitu bayangan yang terjadi alasannya pertemuan perpantidakboleh sinar-sinar cahaya, sedangkan bayangan faktual ialah bayangan yang terjadi alasannya pertemuan pribadi sinar-sinar cahaya (bukan perpantidakbolehnya). |
□ | Tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap cermin (berkebalikan). |
□ | Ukuran bayangan sama dengan ukuran benda. |
□ | Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan. |
□ | Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin. |
Rumus-Rumus Pada Cermin Datar
Tinggi dan jarak bayangan terhadap cermin datar itu sama dengan tinggi dan jarak benda terhadap cermin. Perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda pada cermin disebut perbemasukan bayangan. Pada cermin datar, perbemasukan bayangan dirumuskan sebagai diberikut.
M | = | h' | = | s’ | = | 1 |
h | s |
Keterangan:
M = perbemasukan bayangan
h' = tinggi bayangan
h = tinggi benda
s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin
Persamaan di atas mempersembahkan arti bahwa tinggi bayangan (h’) sama dengan tinggi benda (h) dan jarak benda ke cermin (s) sama dengan jarak bayangan ke cermin (s’).
Apabila sebuah benda berada di depan dua buah cermin yang membentuk sudut θ satu sama lain, maka akan terbentuk sejumlah bayangan. Jumlah bayangan yang dibuat oleh dua buah cermin datar yang membentuk sudut θ sanggup dihitung dengan memakai rumus sebagai diberikut.
n | = | 360° | − | 1 |
θ |
Keterangan:
n = jumlah bayangan
θ = sudut apit kedua cermin
Adapun rumus untuk memilih panjang minimum cermin datar yang diperlukan supaya seseorang sanggup melihat seluruh tubuhnya ialah sebagai diberikut.
Panjang Cermin Minimum | = | 1 | × tinggi badan |
2 |
misal Soal dan Pembahasan
1. Amin bangkit di depan sebuah cermin. Bagian bawah cermin berada pada ketinggian tertentu dari lantai. Tinggi tubuh Amin ialah 160 cm dan jarak mata dengan kepala bab atas 10 cm. Perhatikan gambar di bawah ini.
Berapakah tinggi dan panjang cermin yang digunakan supaya seluruh tubuh Amin tampak di cermin?
Penyelesaian:
Diketahui:
hA = AC = 160 cm
CD = 10 cm
Ditanyakan: Tinggi cermin (GF) dan panjang cermin (EF)
Jawab:
Untuk menjawaban pertanyaan ini, terlebih lampau kita harus menggambarkan jalannya sinar hingga terbentuk bayangan ibarat yang diperlihatkan pada gambar diberikut ini.
Sinar yang hadir dari ujung kaki akan dipantulkan sehingga tertangkap mata. Karena sudut hadir sama dengan sudut pantul, maka segitiga AFC ialah segitiga sama kaki, sehingga:
AB = BC = ½ AC
AB = ½ (160 – 10)
AB = ½ (150)
AB = 75 cm
Tinggi cermin, GF = AB = 75 cm
Jadi, tinggi cermin dari lantai ialah 75 cm.
Sekarang kita lihat sindar dari bab atas kepala. Sinar tersebut mengakibatkan:
EO = ½ CD
EO = ½ × 10
EO = 5 cm
Panjang cermin (EF) ialah sebagai diberikut
EF = EG – FG – EO
EF = 160 – 75 – 5
EF = 80 cm
melaluiataubersamaini demikian, panjang cermin yang diperlukan ialah 80 cm yang diletakkan 75 cm dari lantai.
2. Sebuah benda terletak di depan 2 buah cermin datar yang membentuk sudut 60°. Tentukanlah jumlah bayangan yang terbentuk.
Jawab:
Diketahui:
θ = 60°
n = (360°/θ) – 1
n = (360°/60°) – 1
n = 6 – 1
n = 5
Jadi, jumlah bayangan yang terbentuk 5 buah.
3. Sebuah benda diletakkan di antara dua buah cermin datar yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sudut sebesar 45° satu sama lain. Berapakah jumlah bayangan benda yang terbentuk?
Penyelesaian:
Diketahui : θ = 45°
Ditanya : n = ?
Jawab:
n = (360°/45°) – 1
n = 8 – 1
n = 7
Jadi, banyaknya bayangan yang terbentuk ialah 7 buah bayangan.
Catatan Penting: Jika hasil tunjangan ialah bilangan desimal, maka sebelum atau setelah dikurang 1, harus dibulatkan ke bawah. Sebagai contoh, apabila sudut apit kedua cermin sebesar 50°, maka jumlah bayangan ialah sebagai diberikut: n = (360°/50°) – 1 n = 7,2 – 1 n = 6,2 n = 6 |
4. Hitunglah panjang minimum suatu cermin yang diperlukan supaya seorang penari tabiat yang tinggi badannya 160 cm sanggup melihat seluruh tubuhnya.
Jawab:
Panjang minimum cermin yang diperlukan ialah setengah kali tinggi tubuh seseorang, sehingga:
Panjang cermin minimum = ½ × tinggi badan
Panjang cermin minimum = ½ × (160 cm)
Panjang cermin minimum = 80 cm
Jadi, penari tabiat tersebut sanggup melihat seluruh tubuhnya apabila bangkit di depan cermin datar yang panjangnya 80 cm.
Sumber https://www.fisikabc.com/
Post a Comment for "Contoh Soal Cermin Datar Beserta Jawabannya"