Puisi Motivasi Perihal Arah Karya Muhammad Isa Anshori
Arah
Oleh : Muhammad Isa Anshori, Jakarta Timur.
Aku siapa? Dan dimana dia?
Dia siapa? Lalu ku sendiri dimana?
Yang dinanti kian terasa jauh
Sedang yang ditakuti semakin bersahabat mendekap
Disaat... Raga ini sudah lelah Kemampuan mulai terasa payah
Harapanku telah patah
Bagai kobaran api yang terlanjur berair
Jiwa ini tak mempunyai darah Tapi terlihat berdarah
Nyawa ini tak mengandung nanah
Namun sekilas tampak bernanah
Sempat terbesit tuk menyerah
Dikala hidup kian susah
Pun disaat...
Ku terbelenggu dengan semuanya
Ku semakin teringat akan janji-Nya
Tiap-tiap penyakit ada obatnya
Segala kasus tentu terbit solusinya
Bangun!.
Hanya alasannya yaitu kelelahan bukanlah suatu alasan
Untuk menjawab segala tantangan dengan bermalas-malasan
Dan tega mengubur hidup-hidup dibawah sepetak lahan
Sesosok makhluk yang disebut keinginan
Sendirian dalam kegelapan
Bangun!
Hanya alasannya yaitu kepayahan tak lain ditengarai berasal dari diri sendiri
Diri yang segan menggali potensi
Terlena dalam dilema berahi
Kalah telak dengan teori halusinasi
Yang justru sifatnya menggerogoti
Tak ada kata belas kasih dan tanpa sedikitpun menyisai
Bangun!
Hanya alasannya yaitu sejatinya harapan tak akan pernah bisa patah
Harapan bukanlah sebuah beling yang rentan pecah
Bukan jembatan yang kapan saja bisa goyah
Harapan ialah anugerah
Bagi siapa saja yang berserah
Bangun!
Hanya alasannya yaitu api berair tidak selalu berarti berhenti menjamah
Basah justru membuatnya kian berkiprah sangat gagah
Air tawar bukan satu-satunya pemilik berair
Basah juga milik seliter bensin yang tak pernah murah
Pun milik setetes minyak tanah yang menunggu punah
Bangunlah wahai pemimpin jiwa yang berlumur darah
Usap darahmu dengan sumpah
Siram darahmu dengan air mata
Balut darahmu dengan doa
Adakah cara selain mendekatkan kepada-Nya?
Bangunlah wahai pencetus nyawa yang berselimut bisul
Letakkan dibawah nyawamu itu sebuah wadah
Alirkan nanahmu dengan satu arah
Bak pemanah yang hendak melepas anak panah
Lakukan dengan segera sebelum bertambah parah
Menyerah?
Persetan dengan delapan aksara itu
Lenyap saja bersama sampah yang sudah menghitam
Temani saja mayit impianmu tadi
Senang impianmu sekarang mempunyai teman membuatkan tuk saling mengisi
Hari yang selama ini sepi
Sekarang semua jadi tahu
Seperti itulah pecundang hakiki
Yang sama sekali tak pantas bertapak di muka bumi .
Puisi Motivasi Tentang Arah Karya Muhammad Isa Anshori |
Sungguh penantian itu membisu ditempat
Ketakutan itu duduk tak beranjak
Bahwa benar pilihan ada ditangan si pencetus lengan
Bahwa benar pilihan itu ada di kaki, entah merosot atau bersedia tuk mendaki
Tahukah? Kau taklain sebagai titik nol dalam diagram yang dinamakan Cartesius
Sekarang giliranmu
Kau pilih kanan atau kiri?
Atas atau bawah?
Post a Comment for "Puisi Motivasi Perihal Arah Karya Muhammad Isa Anshori"