Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hukum Newton Pada Gerak Benda Yang Dihubungkan Katrol Di Bidang Datar Dan Miring

Model sistem katrol untuk bahan dinamika translasi yang akan kita pelajari kali ini yaitu wacana gerak dua benda yang dihubungkan seutas tali melalui sebuah katrol dimana salah satu benda terletak pada bidang datar dan benda lainnya terletak di bidang miring dengan sudut kemienteng tertentu. Keadaan bidang datar atau bidang miring yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu licin dan juga kasar. Untuk memahaminya, silahkan kalian simak klarifikasi diberikut ini.

#1 Bidang Datar dan Bidang Miring Licin
 translasi yang akan kita pelajari kali ini yaitu wacana gerak dua benda yang dihubungka Hukum Newton Pada Gerak Benda yang Dihubungkan Katrol di Bidang Datar dan Miring
Dua benda anggaplah balok 1 dan 2 bermassa m1 dan m2 dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol yang licin dan massa diabaikan. Balok 1 terletak di bidang datar licin dan balok 2 terletak di bidang miring licin dengan sudut kemienteng bidang sebesar θ. Apabila massa balok 2 lebih besar dari balok 1 (m2 > m1), maka balok 1 akan bergerak ke kanan dan balok 2 akan bergerak ke bawah sejajar bidang miring dengan percepatan a.

Garis-garis gaya yang bekerja pada masing-masing benda diperlihatkan ibarat pada gambar di atas. Karena benda 2 terletak pada bidang miring yang mempunyai sudut kemienteng sebesar θ, maka gaya berat balok 2 mempunyai dua komponen yaitu w2 sin θ dan w2 cos θ. Untuk benda 1 yang bergerak ke kanan, maka perpindahan juga ke arah kanan sehingga gaya-gaya yang arahnya ke kanan berharga positif.

Sementara untuk benda 2 yang bergerak ke bawah sejajar bidang, maka perpindahan benda juga ke arah bawah sehingga gaya-gaya yang arahnya ke bawah sejajar bidang berharga nyata dan yang ke atas berharga negatif. melaluiataubersamaini demikian, resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda 1 dan benda 2 berdasarkan Hukum Newton yaitu sebagai diberikut.

Resultan Gaya yang Bekerja pada Balok 1
ΣF1 = m1a
T1 = m1a ..………………….. Pers. (1)
Resultan Gaya yang Bekerja pada Balok 2
ΣF2 = m2a
w2 sin θ  T2 = m2a
m2g sin θ  T2 = m2a …... Pers. (2)
Karena massa katrol dan goresan pada katrol diabaikan, maka selama sistem bergerak besarnya gaya tegangan tali pada kedua ujung tali yaitu sama yaitu T1 = T2. melaluiataubersamaini demikian, apabila kita subtitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) kita peroleh persamaan diberikut.

m2g sin θ  T2 = m2a
m2g sin θ  m1a = m2a
m2a + m1a = m2g sin θ
m2a + m1a = m2g sin θ
(m2 + m1)a = m2g sin θ
a = m2g sin θ/(m2 + m1) …... Pers. (3)
melaluiataubersamaini demikian, rumus percepatan pada gerak benda-benda yang dihubungkan tali melalui sebuah katrol di mana salah satu benda terletak di bidang datar licin dan benda lainnya terletak di bidang miring licin yaitu sebagai diberikut.
a
=
m2g sin θ

m1 + m2

Jika rumus percepatan gerak benda sudah diketahui, maka kita sanggup memilih besar gaya tegangan tali yang bekerja pada kedua balok di atas, yaitu dengan mensubtitusikan rumus percepatan pada persamaan (3) ke persamaan (1). Perhatikan perhitungan diberikut ini.
T1 = m1a
T1 = m1{ m2g sin θ/(m2 + m1)}
T1 = m1m2g sin θ/(m2 + m1) …... Pers. (4)
Jadi, besarnya gaya tegangan tali yang bekerja pada kedua balok sanggup kita hitungan dengan memakai rumus diberikut ini.
T1
=
T2
=
m1m2g sin θ

m1 + m2

Keterangan:
w
=
Gaya berat (N)
T1
=
Gaya tegangan tali pada benda 1 (N)
T2
=
Gaya tegangan tali pada benda 2 (N)
m1
=
Massa benda 1 (kg)
m2
=
Massa benda 2 (kg)
θ
=
Sudut kemienteng bidang miring
a
=
Percepatan benda (m/s2)
g
=
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)

#2 Bidang Datar dan Bidang Miring Kasar
 translasi yang akan kita pelajari kali ini yaitu wacana gerak dua benda yang dihubungka Hukum Newton Pada Gerak Benda yang Dihubungkan Katrol di Bidang Datar dan Miring
Sekarang kita akan mengulas kondisi bidang datar dan bidang miring kasar. Karen bidang kasar, tentu kita akan memperhitungkan keberadaan gaya gesek yang bekerja antara permukaan benda terhadap bidang. Tentunya kalian sudah mengetahui bahwa besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh gaya normal di mana gaya normal ini bekerja dalam arah sumbu-Y. Oleh alasannya yaitu itu, selain resultan gaya yang bekerja pada sumbu-X, kita juga akan menguraikan resultan gaya pada sumbu-Y untuk masing-masing benda.

Jika massa benda 2 lebih besar dari massa benda 1 (m2 > m1), besar koefisien gesek antara benda 1 dengan permukaan bidang datar adalah μ1, koefisien gesek benda 2 dengan bidang miring adalah μsementara itu, benda 2 bergerak ke bawah sejajar bidang dan benda 1 bergerak ke kanan dengan percepatan yang sama sebesar a, maka persamaan gerak masing-masing benda berdasarkan Hukum Newton yaitu sebagai diberikut.
Resultan Gaya yang Bekerja pada Balok 1
ΣF1Y = m1a
N1  w1 = m1a
N m1g = m1a
Karena tidak terjadi gerak dalam arah sumbu-Y, maka a = 0 sehinga
N m1g = 0
N1 = m1g .……………..…….. Pers. (5)
ΣF1X = m1a
T1  f1 = m1a
T1  μ1N1 = m1a
Karena N1 = m1g maka
T1  μ1m1g = m1a
T1 = m1a + μ1m1g .……..….. Pers. (6)
Resultan Gaya yang Bekerja pada Balok 2
ΣF2Y = m2a
N2  w2 cos θ = m2a
N2  m2g cos θ = m2a
Karena tidak terjadi gerak dalam arah sumbu-Y, maka a = 0 sehinga
N2  m2g cos θ = 0
N2 = m2g cos θ ……..…….. Pers. (7)
ΣF2X = m2a
w2 sin θ  T f2 = m2a
w2 sin θ  T μ2N2 = m2a
m2g sin θ  T μ2N2 = m2a
Karena N2 = m2g cos θ maka
m2g sin θ  T μ2m2g cos θ = m2a .……..….. Pers. (8)
karena T2 = T1 maka apabila kita subtitusikan persamaan (6) ke persamaan (8) kita peroleh
m2g sin θ  T μ2m2g cos θ = m2a
m2g sin θ  (m1a + μ1m1g)   μ2m2g cos θ = m2a
m2g sin θ  m1 μ1m1  μ2m2g cos θ = m2a
m2a + m1a = m2g sin θ  μ2m2g cos θ  μ1m1
(m+ m1)a = (m2 sin θ  μ2m2 cos θ  μ1m1)g
a = (m2 sin θ  μ2m2 cos θ  μ1m1)g/(m+ m1) .……..….. Pers. (9)
melaluiataubersamaini demikian, besar percepatan pada gerak benda-benda yang dihubungkan tali melalui sebuah katrol di mana salah satu benda terletak di bidang datar bergairah dan benda lainnya terletak di bidang miring kasar, sanggup dihitung dengan rumus diberikut.
a
=
(m2 sin θ  μ2m2 cos θ  μ1m1)g

m1 + m2

Besarnya gaya tegangan tali untuk kondisi bidang datar dan bidang miring bergairah sanggup ditentukan dengan mensubtitusikan persamaan (9) ke persamaan (6) sebagai diberikut.
T1 = m1a + μ1m1g
T1 = m1{(m2 sin θ  μ2m2 cos θ  μ1m1)g/(m+ m1)} + μ1m1g
T1 = {(m1m2g sin θ  μ2m1m2g cos θ  μ1m12g)/(m+ m1)} + μ1m1g
T1 = (m1m2g sin θ  μ2m1m2g cos θ  μ1m12g + μ1m1m2g + μ1m12g)/(m+ m1)
T1 = (m1m2g sin θ  μ2m1m2g cos θ + μ1m1m2g)/(m+ m1)
T1 = {m1m2g(sin θ  μ2 cos θ + μ1)}/(m+ m1) .……..….. Pers. (10)
Jadi, besarnya gaya tegangan tali yang bekerja pada kedua balok pada kondisi bidang datar dan bidang miring kasar, sanggup kita tentukan dengan memakai rumus sebagai diberikut.
T1
=
T2
=
(sin θ  μ2 cos θ + μ1)m1m2g

m1 + m2

Keterangan:
w
=
Gaya berat (N)
N
=
Gaya normal (N)
f1
=
Gaya gesek benda 1 terhadap bidang datar (N)
f2
=
Gaya gesek benda 2 terhadap bidang miring (N)
T1
=
Gaya tegangan tali pada benda 1 (N)
T2
=
Gaya tegangan tali pada benda 2 (N)
μ1
=
Koefisien gesek benda 1 terhadap bidang datar
μ1
=
Koefisien gesek benda 2 terhadap bidang miring
m1
=
Massa benda 1 (kg)
m2
=
Massa benda 2 (kg)
θ
=
Sudut kemienteng bidang miring
a
=
Percepatan benda (m/s2)
g
=
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Demikianlah artikel wacana penerapan Hukum Newton pada gerak dua benda yang dihubungkan tali melalui sebuah katrol di bidang datar dan bidang miring baik licin ataupun bergairah lengkap dengan gambar ilustrasi dan garis-garis gayanya. Semoga sanggup bermanfaa untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, karakter maupun angka dalam perhitungan mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan hingga jumpa di artikel diberikutnya.

Sumber https://www.fisikabc.com/

Post a Comment for "Hukum Newton Pada Gerak Benda Yang Dihubungkan Katrol Di Bidang Datar Dan Miring"