Membahas Fungsi Dan Teori Produksi Secara Tepat
Sesudah dibahas ihwal faktor-faktor produksi dalam artikel sebelumnya, maka pada peluang ini blog ekonomi kontekstual akan mengulas ihwal fungsi dan teori produksi dalam artikel ini. Sebelum mengulas lebih jauh ihwal fungsi dan teori produksi, maka perlu diketahui bahwa fungsi produksi mempunyai pengertian yang sama dengan persamaan produksi, fungsi atau persamaan produksi ialah kekerabatan antara jumlah produk yang dihasilkan atau output dari proses produksi dengan faktor-faktor produksi yang dipakai atau input dalam proses atau acara produksi.
Dalam proses atau acara produksi barang atau jasa diharapkan adanya faktor-faktor produksi, apa saja faktor produksi yang diperlukan? Secara lengkap faktor produksi yang diharapkan mencakup beberapa aspek dua faktor produksi orisinil dan dua faktor produksi turunan, faktor produksi orisinil mencakup Alam dan tenaga kerja sedangkan faktor produksi turunan mencakup modal dan kewirausahaan atau skill. Alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi orisinil hal ini alasannya dengan kedua faktor tersebut bekerjsama proses produksi sudah sanggup dilakukan, contohnya Nelayan menangkap ikan di lautan atau petani menanam bawang merah di sawah. Meskipun dengan faktor produksi alam dan tenaga kerja sudah sanggup melaksanakan proses produksi, namun hasil produksi sanggup mencapai hasil yang optimal apabila didukung faktor produksi turunan yaitu modal dan skill. melaluiataubersamaini demikian ada kekerabatan yang dekat antara hasil produksi (out put) dengan faktor produksi (in put). Hubungan tersebut digambarkan dalam bentuk fungsi produksi atau persamaan produksi, yang secara matematis sanggup dirumuskan sebagai diberikut :
TP = f (L,R,T,C)
Dari fungsi itu sanggup diketahui, jikalau kita ingin menambah output maka kita juga harus menambah input. melaluiataubersamaini kata lain, jumlah output yang dihasilkan dari suatu proses produksi sangat tergantung pada kombinasi dan jumlah input yang dimasukkan dalam proses produksi, namun tidak selamanya pertambahan input akan meningkatkan out put, hal ini alasannya dalam proses produksi berlaku salah satu teori produksi yang dikenal dalam ekonomi yaitu “Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang” (Law of Deminishing Return) yang dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya “Principles of Political Economic and Taxation”.
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang berbunyi: “Apabila satu macam faktor produksi (input) dimenambahkan terus-menerus Penggunaannya, sedangkan faktor-faktor produksi lain tetap, maka suplemen output yang dihasilkan akhir suplemen tiap satuan faktor produksi tadi mula-mula meningkat, namun kemudian akan menurun. Yang dimaksud dengan input tetap yaitu faktor-faktor produksi yang jumlahnya tetap dan tidak bergantungkan pada besar kecilnya jumlah produksi, contoh; tanah dan gedung. Sedangkan input variabel yaitu faktor- faktor produksi yang jumlahnya berubah-ubah bergantung pada besar kecilnya jumlah produksi. Menurut Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang, penambahan input variabel secara terus-menerus yang dikombinasikan dengan input tetap, mula-mula akan meningkatkan produk total sekaligus meningkatkan produk marginal (tambahan-hasil). Akan tetapi, mulai waktu tertentu ternyata produk marginal akan semakin menurun, walaupun produk totalnya masih terus bertambah. Agar lebih jelas, mari kita perhatikan tabel diberikut ini.
Suatu perusahaan penghasil sepatu mempunyai jumlah bangunan dan mesin yang tetap (keduanya sebagai input tetap). Kemudian, dalam proses produksi, perusahaan menambah jumlah tenaga kerja secara terus-menerus ibarat tampak dalam tabel. Tenaga kerja di sini berfungsi sebagai input variabel. Akibat penambahan terus-menerus tersebut, terlihat bahwa produk total semakin meningkat (dari 10 s.d. 110) dan produk marginal juga semakin meningkat (dari 10 s.d. 40). Saat tenaga kerja ditambah menjadi 4 orang, produk total tetap meningkat, tetapi produk marginal turun menjadi 20. Demikian seterusnya, produk marginal terus menurun. Bila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai diberikut.
Dari grafik tampak disamping pada ketika jumlah tenaga kerja ditambah menjadi tiga orang, produk marginal (tambahan hasil) mencapai tingkat optimum, yaitu sebesar 40. Mulai titik itu produk marginal semakin menurun sampai mencapai 1. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang sanggup terjadi di bidang industri maupun bidang agraris, tetapi lebih cepat berlaku dibidang agraris. Karena jumlah insan terus bertambah, sedangkan jumlah lahan pertanian tidak bertambah, sehingga mulai titik tertentu, produk marginal pertanian akan semakin menurun walaupun jumlah tenaga kerja (petani) terus bertambah.
KESIMPULAN:
Fungsi produksi yaitu kekerabatan antara hasil produksi atau out put dengan faktor-faktor produksi (input) yang dilibatkan dalam proses produksi. Dalam proses produksi berlaku aturan the low of deminishing return, sehingga dalam proses produksi harus mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh dalam memutuskan pertambahan faktor produksi alasannya tidak selamanya pertambahan faktor produksi akan meningkatkan hasil produksi. Sumber http://www.ekonomikontekstual.com
TP = f (L,R,T,C)
Keterangan :
TP = Total Produksi
f (function) = simbol persamaan fungsi
C (capital) = kapital atau modal
L (labour) = tenaga kerja
R (resources) = sumber daya alam
T (technology) = teknologi dan kewirausahaan
Dari fungsi itu sanggup diketahui, jikalau kita ingin menambah output maka kita juga harus menambah input. melaluiataubersamaini kata lain, jumlah output yang dihasilkan dari suatu proses produksi sangat tergantung pada kombinasi dan jumlah input yang dimasukkan dalam proses produksi, namun tidak selamanya pertambahan input akan meningkatkan out put, hal ini alasannya dalam proses produksi berlaku salah satu teori produksi yang dikenal dalam ekonomi yaitu “Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang” (Law of Deminishing Return) yang dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya “Principles of Political Economic and Taxation”.
Suatu perusahaan penghasil sepatu mempunyai jumlah bangunan dan mesin yang tetap (keduanya sebagai input tetap). Kemudian, dalam proses produksi, perusahaan menambah jumlah tenaga kerja secara terus-menerus ibarat tampak dalam tabel. Tenaga kerja di sini berfungsi sebagai input variabel. Akibat penambahan terus-menerus tersebut, terlihat bahwa produk total semakin meningkat (dari 10 s.d. 110) dan produk marginal juga semakin meningkat (dari 10 s.d. 40). Saat tenaga kerja ditambah menjadi 4 orang, produk total tetap meningkat, tetapi produk marginal turun menjadi 20. Demikian seterusnya, produk marginal terus menurun. Bila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai diberikut.
Dari grafik tampak disamping pada ketika jumlah tenaga kerja ditambah menjadi tiga orang, produk marginal (tambahan hasil) mencapai tingkat optimum, yaitu sebesar 40. Mulai titik itu produk marginal semakin menurun sampai mencapai 1. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang sanggup terjadi di bidang industri maupun bidang agraris, tetapi lebih cepat berlaku dibidang agraris. Karena jumlah insan terus bertambah, sedangkan jumlah lahan pertanian tidak bertambah, sehingga mulai titik tertentu, produk marginal pertanian akan semakin menurun walaupun jumlah tenaga kerja (petani) terus bertambah.
KESIMPULAN:
Fungsi produksi yaitu kekerabatan antara hasil produksi atau out put dengan faktor-faktor produksi (input) yang dilibatkan dalam proses produksi. Dalam proses produksi berlaku aturan the low of deminishing return, sehingga dalam proses produksi harus mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh dalam memutuskan pertambahan faktor produksi alasannya tidak selamanya pertambahan faktor produksi akan meningkatkan hasil produksi. Sumber http://www.ekonomikontekstual.com
Post a Comment for "Membahas Fungsi Dan Teori Produksi Secara Tepat"