Jelaskan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara?
Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat bermacam-macam dengan guaka jenis, bentuk, fungsi, dan metode pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut, di antaranya terdapat pada bentuk rumah adat, senjata tradisional, transportasi tradisional, dan seni kriya.
1. Rumah adat
Rumah moral di Indonesia mempunyai bentuk yang sangat beragam. Jika melihat bangunan rumah moral di Indonesia secara keseluruhan maka kita akan sanggup membedakan bangunan rumah moral tersebut menurut atapnya, ragam hiasnya, bentuk, dan materi bakunya. Misalnya, rumah Gadang di Padang bentuknya memanjang ke samping dan rumah moral Minahasa bentuknya memanjang
ke belakang. Rumah beratap joglo di Jawa, rumah beratap bubungan tinggi di Jambi, rumah beratap gonjong di Minangkabau,dan rumah beratap limas terpenggal di Papua. Bentuk rumah dengan tiang yang berkolong, atau yang biasa disebut rumah panggung terdapat di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi
Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
2. Senjata tradisional
Berbeda dengan masa lalu, bermacam-macam senjata tradisional dikala ini lebih sering dipakai sebagai peralatan untukbekerja. Selain itu juga dipakai sebagai perlengkapan program ritual, perlengkapan pakaian adat, pertunjukkan seni tradisional, dan sebagai benda hias.
a. Pedang, badik, dan pisau tradisional
Termasuk dalam jenis ini ialah bendo dari Ambon, mandau dari Kalimantan, sundu dari NTT, celurit dari Madura, pasa timpo dari Sulawesi Tengah, karih dari Sumatra Barat, piso surit dari Sumatra Utara, golok dari Jakarta, dan rencong dari Aceh. sepertiyang senjata tradisional umumnya, bilah senjata dibuat dari materi logam besi. Bilah mandau yang berkarakter terbuat dari watu pegunungan yang dilebur secara khusus dengan hiasan berasal dari materi perak, tembaga, bahkan emas. Hampir tiruana jenis senjata memakai ragam hiasan dengan bermacam-macam motif. Ragam hias senjata jenis rencong seringkali memakai motif ular, bunga, dan lipan. Hiasan berupa jumbai-jumbai mirip rambut terdapat pada sebagian senjata mandau. Pada sarungnya yang terbuat dari materi kayu masih didiberi hiasan manik-manik dan bulu burung. Senjata khas Suku Dayak Kalimantan ini memang penuh hiasan yang estetik.
b. Keris
Keris ialah senjata tradisional berujung lancip dan bermata dua yang ialah karya orisinil bangsa
Indonesia yang adiluhung. Termasuk dalam jenis ini ialah senjata kujang dari Jawa Barat. Ada dua kelompok jenis keris, baik dari segi kegunaan, bahan, metode pembuatan, dan kualitasnya. Ada keris yang dipakai untuk keperluan ritual-ritual adat, dibuat dari bahan-bahan pilihan dengan metode yang lebih rumit dan lama. Kebanyakan keris ini diciptakan oleh para Mpu pada zaman lampau. Kelompok kedua ialah jenis keris yang kegunaannya lebih sebagai hiasan atau untuk pertunjukan kesenian tradisional, termasuk untuk perhiasan busana dalam program moral perkawinan. Para
pengrajin kini kebanyakan membuat keris jenis ini Bilah keris terbuat dari perpaduan logam besi dan baja, bahkan ada yang berlapis emas. Dibuat dan dibuat dengan metode tempaan. Gagang dan warangkanya umumnya terbuat dari kayu pilihan. Bentuk bilahnya ada yang lurus ada yang berlekuk-lekuk. Jumlah lekukan bervariasi alasannya ialah mengandung makna tertentu. Keris di Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan beberapa kawasan lain mempunyai ciri khas masing-masing, baik bentukmaupun ukurannya. Senjata lainnya yang mempunyai kemiripan dengan keris terutama dalam hal ukuran,
bahan, dan fungsi ialah tombak. Ragam hias yang dipakai bervariasi di setiap daerah.
Secara umum motif hiasan terdapat di setiap bab keris. Permukaan bilah keris umumnya terdapat tekstur yang membentuk alur tertentu yang disebut pamor. Warnanya keperak-perakan alasannya ialah terbuat dari baja putih. Para Mpu zaman lampau menciptakannya dari materi watu meteor yang sangat langka.
3. Transportasi tradisional
Alat transportasi yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih sanggup dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda,
pedati, dan becak.
a. Perahu
Keberadaan bahtera di Indonesia seusia hadirnya nenek moyang bangsa Indonesia ke Nusantara. Sebagai bukti, sudah ditemukan lukisan bahtera pada dinding gua di Papua, Sulawesi, dan Maluku. Perahu pada masa itu bentuknya masih sederhana. Perahu yang dipakai di Nusantara mempunyai bentuk dan ragam hias yang beragam. Keragaman tersebut sebagai tanggapan perbedaan latar budaya, efek budaya asing, daya kreasi pembuatnya, dan ketersediaan sumber daya alamnya. Semua referensi hiasnya memakai warna, sebagian lagi paduan warna dan pahatan. Sebagian besar bahtera tersebut bermotif garis dan bidang, baik bidang geometrik maupun bidang organik, sebagian lagi bermotif hewan, tumbuhan, stilasi, pilin berganda, serta motif huruf.
Posisi hiasan ada yang di seluruh bab kapal, ada yang separuh bab kapal, atau salah satu bab saja. Misalnya, bahtera penangkap ikan jenis compreng di Jawa Barat yang penempatan hiasannya di seluruhbagian kapal.
b. Andong, pedati, dan becak
Andong ialah alat transportasi darat tradisional yang masih banyak dipakai oleh masyarakat di Indonesia. Kendaraan ini terbuat dari materi kayu, termasuk bab rodanya. Hanya bagian-bagian tertentu yang harus memakai besi. Andong ditarik dengan tenaga kuda. Di Jawa Timur andong disebut dokar. Setiap kawasan mempunyai referensi khas yang sudah menjadi tradisi dalam menghias andongnya. Motif hiasan dokar di Jawa, terutama di Jawa Timur cenderung mempunyai ciri khas khusus yang ditempatkan di beberapa bagian. Warna hitam mendominasi seluruh bab dokar dengan motif hiasan warna cerah. Selain andong, alat transportasi konvensional yang masih banyak dimanfaatkan ialah pedati. Meski sudah jarang terlihat, namun di beberapa kawasan masih seringkali ditemukan kendaraan jenis ini. Kendaraan pengangkut bertenaga sapi ini biasanya untuk mengangkut barang dengan beban berat.
Jenis transportasi tradisional lainnya ialah becak. Becak sanggup dijumpai di Jawa, Sulawesi, dan Sumatra. Becak bermotor terdapat di Gorontalo dan Pematang Siantar (Sumatra Utara). Becak motor ialah kombinasi antara motor dan becak. Keunikannya ialah alasannya ialah sebagian motor yang dipakai ialah motormotor renta yang kebanyakan peninggalan zaman Belanda.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
1. Rumah adat
Rumah moral di Indonesia mempunyai bentuk yang sangat beragam. Jika melihat bangunan rumah moral di Indonesia secara keseluruhan maka kita akan sanggup membedakan bangunan rumah moral tersebut menurut atapnya, ragam hiasnya, bentuk, dan materi bakunya. Misalnya, rumah Gadang di Padang bentuknya memanjang ke samping dan rumah moral Minahasa bentuknya memanjang
ke belakang. Rumah beratap joglo di Jawa, rumah beratap bubungan tinggi di Jambi, rumah beratap gonjong di Minangkabau,dan rumah beratap limas terpenggal di Papua. Bentuk rumah dengan tiang yang berkolong, atau yang biasa disebut rumah panggung terdapat di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi
Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
2. Senjata tradisional
Berbeda dengan masa lalu, bermacam-macam senjata tradisional dikala ini lebih sering dipakai sebagai peralatan untukbekerja. Selain itu juga dipakai sebagai perlengkapan program ritual, perlengkapan pakaian adat, pertunjukkan seni tradisional, dan sebagai benda hias.
a. Pedang, badik, dan pisau tradisional
Termasuk dalam jenis ini ialah bendo dari Ambon, mandau dari Kalimantan, sundu dari NTT, celurit dari Madura, pasa timpo dari Sulawesi Tengah, karih dari Sumatra Barat, piso surit dari Sumatra Utara, golok dari Jakarta, dan rencong dari Aceh. sepertiyang senjata tradisional umumnya, bilah senjata dibuat dari materi logam besi. Bilah mandau yang berkarakter terbuat dari watu pegunungan yang dilebur secara khusus dengan hiasan berasal dari materi perak, tembaga, bahkan emas. Hampir tiruana jenis senjata memakai ragam hiasan dengan bermacam-macam motif. Ragam hias senjata jenis rencong seringkali memakai motif ular, bunga, dan lipan. Hiasan berupa jumbai-jumbai mirip rambut terdapat pada sebagian senjata mandau. Pada sarungnya yang terbuat dari materi kayu masih didiberi hiasan manik-manik dan bulu burung. Senjata khas Suku Dayak Kalimantan ini memang penuh hiasan yang estetik.
b. Keris
Keris ialah senjata tradisional berujung lancip dan bermata dua yang ialah karya orisinil bangsa
Indonesia yang adiluhung. Termasuk dalam jenis ini ialah senjata kujang dari Jawa Barat. Ada dua kelompok jenis keris, baik dari segi kegunaan, bahan, metode pembuatan, dan kualitasnya. Ada keris yang dipakai untuk keperluan ritual-ritual adat, dibuat dari bahan-bahan pilihan dengan metode yang lebih rumit dan lama. Kebanyakan keris ini diciptakan oleh para Mpu pada zaman lampau. Kelompok kedua ialah jenis keris yang kegunaannya lebih sebagai hiasan atau untuk pertunjukan kesenian tradisional, termasuk untuk perhiasan busana dalam program moral perkawinan. Para
pengrajin kini kebanyakan membuat keris jenis ini Bilah keris terbuat dari perpaduan logam besi dan baja, bahkan ada yang berlapis emas. Dibuat dan dibuat dengan metode tempaan. Gagang dan warangkanya umumnya terbuat dari kayu pilihan. Bentuk bilahnya ada yang lurus ada yang berlekuk-lekuk. Jumlah lekukan bervariasi alasannya ialah mengandung makna tertentu. Keris di Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan beberapa kawasan lain mempunyai ciri khas masing-masing, baik bentukmaupun ukurannya. Senjata lainnya yang mempunyai kemiripan dengan keris terutama dalam hal ukuran,
bahan, dan fungsi ialah tombak. Ragam hias yang dipakai bervariasi di setiap daerah.
Secara umum motif hiasan terdapat di setiap bab keris. Permukaan bilah keris umumnya terdapat tekstur yang membentuk alur tertentu yang disebut pamor. Warnanya keperak-perakan alasannya ialah terbuat dari baja putih. Para Mpu zaman lampau menciptakannya dari materi watu meteor yang sangat langka.
3. Transportasi tradisional
Alat transportasi yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih sanggup dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda,
pedati, dan becak.
a. Perahu
Keberadaan bahtera di Indonesia seusia hadirnya nenek moyang bangsa Indonesia ke Nusantara. Sebagai bukti, sudah ditemukan lukisan bahtera pada dinding gua di Papua, Sulawesi, dan Maluku. Perahu pada masa itu bentuknya masih sederhana. Perahu yang dipakai di Nusantara mempunyai bentuk dan ragam hias yang beragam. Keragaman tersebut sebagai tanggapan perbedaan latar budaya, efek budaya asing, daya kreasi pembuatnya, dan ketersediaan sumber daya alamnya. Semua referensi hiasnya memakai warna, sebagian lagi paduan warna dan pahatan. Sebagian besar bahtera tersebut bermotif garis dan bidang, baik bidang geometrik maupun bidang organik, sebagian lagi bermotif hewan, tumbuhan, stilasi, pilin berganda, serta motif huruf.
Posisi hiasan ada yang di seluruh bab kapal, ada yang separuh bab kapal, atau salah satu bab saja. Misalnya, bahtera penangkap ikan jenis compreng di Jawa Barat yang penempatan hiasannya di seluruhbagian kapal.
b. Andong, pedati, dan becak
Andong ialah alat transportasi darat tradisional yang masih banyak dipakai oleh masyarakat di Indonesia. Kendaraan ini terbuat dari materi kayu, termasuk bab rodanya. Hanya bagian-bagian tertentu yang harus memakai besi. Andong ditarik dengan tenaga kuda. Di Jawa Timur andong disebut dokar. Setiap kawasan mempunyai referensi khas yang sudah menjadi tradisi dalam menghias andongnya. Motif hiasan dokar di Jawa, terutama di Jawa Timur cenderung mempunyai ciri khas khusus yang ditempatkan di beberapa bagian. Warna hitam mendominasi seluruh bab dokar dengan motif hiasan warna cerah. Selain andong, alat transportasi konvensional yang masih banyak dimanfaatkan ialah pedati. Meski sudah jarang terlihat, namun di beberapa kawasan masih seringkali ditemukan kendaraan jenis ini. Kendaraan pengangkut bertenaga sapi ini biasanya untuk mengangkut barang dengan beban berat.
Jenis transportasi tradisional lainnya ialah becak. Becak sanggup dijumpai di Jawa, Sulawesi, dan Sumatra. Becak bermotor terdapat di Gorontalo dan Pematang Siantar (Sumatra Utara). Becak motor ialah kombinasi antara motor dan becak. Keunikannya ialah alasannya ialah sebagian motor yang dipakai ialah motormotor renta yang kebanyakan peninggalan zaman Belanda.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Jelaskan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara?"