Karya Seni Rupa Terapan Kawasan Setempat Dengan Wujud Tiga Dimensi
Tiga dimensi
Teknik pembuatan karya seni rupa terapan tempat setempat dengan wujud tiga dimensi, antara lain sebagai diberikut.
a. Teknik cetak (cor tuang)
Teknik cetak untuk pembuatan karya seni terapan, yaitu tuang berulang (bivalve) dan tuang sekali pakai (a cire perdue). Teknik bivalve memakai dua jenis cetakan yang terbuat dari batu, gips, dan semen yang sanggup digunakan berulang-ulang sesuai kebutuhan. Teknik bivalve sering digunakan untuk mencetak benda-benda sederhana yang tidak terlalu rumit pembuatannya. Sedangkan metode a cire perdue biasanya memakai benda dari logam (tembaga, besi) yang bentuk dan hiasannya lebih rumit.
b. Teknik pahat/ukir
Teknik ini digunakan untuk memahat, menggores, menoreh, dan membentuk contoh permukaan benda.
Bahan-bahan yang sanggup diukir atau dipahat, antara lain kayu, batu, atau materi lain yang sejenis. Alat yang digunakan untuk mengukir ialah tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja. Hasil karya seni dari pahat ukir, antara lain terdapat pada alat-alat kebutuhan rumah tangga, menyerupai kursi, meja, lemari, dan hiasan dinding.
c. Teknik tempa
Teknik tempa biasanya digunakan untuk membuat benda-benda dari logam (besi, baja, dan kuningan). Logam terlebih lampau digerahkan di perapian khusus kemudian ditempa (dibentuk) sesuai keinginan. misal benda-benda tradisional dari hasil metode tempa ialah guaka senjata tradisional dan benda-benda perhiasan.
d. Teknik anyaman
Hasil karya seni rupa terapan yang memakai metode anyaman, contohnya tikar, topi, tas, kipas, dan
benda-benda hiasan lainnya. Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman terdiri atas materi alam, menyerupai rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Teknik pembuatan karya seni rupa terapan tempat setempat dengan wujud tiga dimensi, antara lain sebagai diberikut.
a. Teknik cetak (cor tuang)
Teknik cetak untuk pembuatan karya seni terapan, yaitu tuang berulang (bivalve) dan tuang sekali pakai (a cire perdue). Teknik bivalve memakai dua jenis cetakan yang terbuat dari batu, gips, dan semen yang sanggup digunakan berulang-ulang sesuai kebutuhan. Teknik bivalve sering digunakan untuk mencetak benda-benda sederhana yang tidak terlalu rumit pembuatannya. Sedangkan metode a cire perdue biasanya memakai benda dari logam (tembaga, besi) yang bentuk dan hiasannya lebih rumit.
b. Teknik pahat/ukir
Teknik ini digunakan untuk memahat, menggores, menoreh, dan membentuk contoh permukaan benda.
Bahan-bahan yang sanggup diukir atau dipahat, antara lain kayu, batu, atau materi lain yang sejenis. Alat yang digunakan untuk mengukir ialah tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja. Hasil karya seni dari pahat ukir, antara lain terdapat pada alat-alat kebutuhan rumah tangga, menyerupai kursi, meja, lemari, dan hiasan dinding.
c. Teknik tempa
Teknik tempa biasanya digunakan untuk membuat benda-benda dari logam (besi, baja, dan kuningan). Logam terlebih lampau digerahkan di perapian khusus kemudian ditempa (dibentuk) sesuai keinginan. misal benda-benda tradisional dari hasil metode tempa ialah guaka senjata tradisional dan benda-benda perhiasan.
d. Teknik anyaman
Hasil karya seni rupa terapan yang memakai metode anyaman, contohnya tikar, topi, tas, kipas, dan
benda-benda hiasan lainnya. Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman terdiri atas materi alam, menyerupai rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Karya Seni Rupa Terapan Kawasan Setempat Dengan Wujud Tiga Dimensi"