Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menulis Surat Langsung Dan Memakai Kata Ganti Dan Kata Acuan

Menulis Surat Pribadi
Surat langsung ialah surat yang ditulis oleh seseorang kepada orang lain atau sebuah
kantor (instansi). Surat langsung ada dua macam, yaitu surat langsung yang bersifat perorangan dan
surat langsung yang bersifat resmi. Surat langsung yang bersifat perorangan ialah surat yang ditulis oleh seseorang yang ditujukan kepada kawan, saudara, atau orang
tua. Surat langsung yang bersifat resmi ialah surat yang ditulis seseorang yang ditujukan kepada suatu organisasi atau kantor. Penulisan surat langsung yang bersifat perorangan tidak sama dengan surat langsung yang bersifat resmi, terutama dalam pemakaian bahasa. Bahasa dalam surat langsung yang bersifat resmi lebih bersifat kaku daripada bahasa yang digunakan dalam surat langsung yang bersifat perorangan.
Berikut ini sistematika penulisan surat pribadi.
1. Pembuka, terdiri atas:
a. daerah dan tanggal pengiriman surat,
b. alamat surat, dan
c. salam pembuka.

2. Isi, yaitu meliputi maksud penulis mengirim surat.
3. Penutup, terdiri atas:
a. salam penutup,
b. tanda tangan, dan
c. nama terang


Menggunakan Kata Ganti dan Kata Acuan
1. Kata Ganti
Dalam kisah "Saat Pak Jago Sakit" pada Materi A di depan terdapat beberapa kata ganti ini, itu, dan –nya, serta kata pola tersebut. Oleh alasannya itu, untuk memperluas pengetahuan kalian tentang kebahasaan, kalian akan dilatih untuk memakai kata ganti dan kata pola secaratepat. Kata ganti ialah tiruana kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Bentuk kata ganti yang terdapat dalam bacaan tersebut yaitu kata ganti penunjuk (ini, itu) dan kata ganti milik orang ketiga (-nya).
a. "Sama! Saya juga berdiri kesiangan! Ini jawaban ulah Pak Jago tidak berkokok!" kata Pak Kambing.
Ini pada kalimat di atas berfungsi sebagai kata ganti dari kejadian berdiri kesiangan.

b. "Bukankah setiap pagi Pak Jago berkokok membangunkan kita?" "Itu kebaikan Pak Jago saja, dan jikalau ia tidak berkokok tidakboleh disalahkan dong!" Itu pada kalimat di atas berfungsi sebagai kata ganti dari kebiasaan Pak Jago berkokok.

c. Di depan rumah Pak Jago, pintu tertutup rapat. "Coba engkau ketuk pintunya," pinta Pak Kerbau pada Pak Sapi. -nya pada kalimat di atas berfungsi sebagai kata ganti rumah Pak Jago.
Selain kata ganti penunjuk (ini dan itu), dalam bahasa Indonesia masih memiliki empat lagi bentuk kata ganti, yaitu kata ganti orang (aku, aku, engkau, engkau, dia, mereka) , kata ganti tanya (apa, siapa, berapa, kapan, mengapa), kata ganti milik (-mu, -ku, -nya), dan kata ganti tak tentu
(seseorang, sesuatu, barangsiapa).

2. Kata Acuan
Kata pola ialah tiruana kata yang digunakan untuk mengacu pada kata yang sudah dijelaskan sebelumnya (sebelum kata pola tersebut) (misalnya tersebut, sebagaimana, demikian).

misal:
"Tok! Tok! Tok!" Pak Kucing mengetuk pintu dengan watu keras-keras, sambil berteriak, "Pak Jago! Buka pintunya!" Namun ketukan serta teriakan tersebut tidak dijawaban.
Kata tersebut  dalam kalimat di atas mengacu pada ketukan dan teriakan Pak Kucing.


Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Menulis Surat Langsung Dan Memakai Kata Ganti Dan Kata Acuan"