Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persaingan Ideologis Pada Kurun Demokrasi Terpimpin

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka pada tanggal 10
Juli 1959 dibuat Kabinet Kerja (Kabinet Kerja I). Kabinet Kerja I dibuat menurut Keputusan Presiden No. 154 Tahun 1959. Presiden Sukarno sebagai perdana menteri dan Ir. Juanda, mantan perdana menteri Kabinet Karya ditunjuk sebagai menteri pertama. Kabinet ini ialah kabinet presidentil pertama sehabis Dekrit Presiden. Program kerja Kabinet Kerja I disebut Triprogram, meliputi:
a. memperbaiki sandang pangan rakyat
b. menyelenggarakan keamanan rakyat dan negara.
c. melanjutkan usaha menentang imperialisme ekonomi dan imperialisme politik (Irian Barat).

Program-program tersebut berpedoman kepada pidato Presiden Sukarno pada HUT kemerdekaan RI ke-14 dengan judul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Pidato tersebut dikenal dengan Nama “Manifesto Politik Republik Indonesia” (MANIPOL) yang orang awam menyebutnya Manipol USDEK. Atas undangan DPAS, Manipol diputuskan sebagai GBHN dengan Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1960 dan pada tanggal 19 November 1960 dalam sidang MPRS di Bandung dikukuhkan dengan ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960. Menurut Presiden Sukarno intisari dari Manipol ada lima yaitu:
a. Undang-Undang Dasar 1945 (U)
b. Sosialisme Indonesia (S)
c. Demokrasi Terpimpin (D)
d. Ekonomi Terpimpin (E)
e. Kepribadian Indonesia (K)

Presiden merencanakan pembubaran partai-partai politik yang dianggap tidak mau mengikuti sistem Demokrasi Terpimpin, tetapi planning itu diperihal oleh PNI dan PKI. Hanya partai Masyumi dan PSI yang dibubarkan menurut Penpres No.7 tahun 1959, alasannya yaitu dituduh terlibat pemberontakan PRRI/Permesta. Penpres No.7 tahun 1959 mengatur wacana sanggup tidaknya suatu parpol diakui eksistensinya dalam negara RI. Sementara itu DPR-GR dan MPRS serta Front Nasional yaitu golongan yang mendukung kecerdikan presiden. Akibatnya konsep Demokrasi Terpimpin menjelma demokrasi yang berada di bawah kekuasaan seorang pemimpin saja. melaluiataubersamaini keadaan yang ibarat ini PKI berusaha memakai peluang sebaik-baiknya untuk mensugesti pemerintah dalam memilih kebijaksanaan

Pada masa Demokrasi Terpimpin ini dampak PKI di dalam pemerintahan sangat dominan. PKI sangat kasar dalam melaksanakan usaspesialuntuk, baik dengan cara yang halus maupun dengan cara yang terbuka. PKI selalu berusaha mensugesti pemerintah dalam memilih kebijakan yang sanggup mempersembahkan laba bagi PKI. Karena tujuan PKI yaitu jelas, yaitu akan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. Hal ini sanggup diketahui dengan jelas, yaitu dengan ditetapkannya Manipol sebagai satu-satunya kepercayaan Revolusi Indonsia dan ucapan D.N. Aidit pada tanggal 16 Agustus 1964 bahwa Pancasila spesialuntuk sebagai alat pemersatu, dan jika rakyat sudah bersatu Pancasila tidak dibutuhkan lagi. Hal ini menjadikan kegelisahan bagi orang-orang dan tokoh-tokoh
masyarakat yang berjiwa Pancasila.

Untuk mengimbangi hal tersebut, sekelompok wartawan membentuk Barisan Pendukung Soekarnoisme (BPS) yang bertujuan mempertahankan Pancasila. Nama tubuh ini dikaitkan dengan nama Presiden Soekarno dengan impian biar Presiden Soekarno tertarik dan ikut membela Pancasila sehingga presiden sanggup segera mengambil tindakan yang tegas terhadap PKI. Namun, kenyataannya lain. Presiden berhasil dipengaruhi PKI, bahkan BPS dihentikan dan dibubarkan presiden.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Persaingan Ideologis Pada Kurun Demokrasi Terpimpin"