Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hubungan Antara Karya Seni, Pelaku Seni Dan Masyarakat

Perhatikan baik-baik gambar yang mengatakan aneka macam bentuk cenderamata sebagai hasil karya seni kerajinan rakyat.

Sesudah Anda memerhatikan hasil kerajinan tersebut, apa yang terbayang dalam benak Anda berkaitan dengan keberadaan barang-barang kerajinan tersebut?

Jika kita merenungkan secara sungguh-sungguh keberadaan benda-benda hasil kerajinan tersebut, dalam benak kita akan terlintas hal-hal sebagai diberikut.
  1. Siapakah pelopor inspirasi pertama kali pembuatan benda-benda kerajinan tersebut?
  2. Siapakah yang memproduksi benda-benda kerajinan tersebut?
  3. Bagaimanakah benda-benda tersebut diproduksi?
  4. Untuk apa benda-benda tersebut diproduksi?
Pertanyaan di atas apabila dikaitkan dengan keunikan aneka macam macam cenderamata tersebut, kita sanggup menemukan tiga unsur yang terkait dalam hal pengadaan benda-benda hasil kerajinan tersebut. Unsur-unsur yang dimaksud sebagai diberikut.
  1. Pelaku seni atau seniman yang menjadi pelopor inspirasi pengadaan barang-barang kerajinan.
  2. Hasil karya seni yang diproduksi.
  3. Masyarakat yang berperan sebagai pelaksana produksi sekaligus sebagai konsumen.
Mengamati aneka macam bentuk karya seni yang diciptakan oleh para seniman, kita perlu berpikir lebih jauh wacana masa depan dari karya seni tersebut, sekaligus kelangsungan hidup seniman itu sendiri. 

Maksudnya jikalau suatu hasil karya seni disambut baik oleh masyarakat (karena selain mengandung nilai estetika juga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat), maka hasil karya seni tersebut akan mengandung nilai ekonomi yang tinggi, dalam arti praktis laris di pasar. 

Nilai fungsional yang terkandung dalam sebuah karya seni inilah yang menimbulkan karya seni sebagai sebuah komoditi yang dibutuhkan masyarakat, sehingga perlu diproduksi secara massal untuk memenuhi usul masyarakat.

Pemanfaatan hasil karya seni oleh masyarakat luas akan menhadirkan keuntungan, baik dari segi moril maupun materiil bagi si pelaku seni. 

Di bidang moril, pelaku seni akan merasa besar hati dan merasa dihargai hasil karyanya secara rohaniah sebab hasil karyanya dimanfaatkan/dicari masyarakat. 

Nilai ekonomi yang dimiliki benda-benda hasil karya seni tersebut mempersembahkan laba materi bagi pelaku seni.

Kondisi tersebut ialah motivasi bagi pelaku seni untuk menyebarkan inspirasi dan kreativitasnya sehingga bisa menyalurkan talenta seni sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sebuah karya seni akan berharga jikalau ada pihak lain yang mengakui keberadaan karya seni tersebut. Pihak lain yang dimaksud yakni masyarakat yang menjadi pencinta seni maupun masyarakat yang memanfaatkan karya seni sebagai upaya memenuhi kebutuhan.

Oleh sebab itu diharapkan adanya keseimbangan antara kebutuhan pasar (masyarakat luas) dengan idealisme seniman sebagai pelaku seni yang utama.

Adakalanya seniman mempunyai idealisme yang tinggi sehingga tak terjangkau oleh masyarakat. Akibatnya karya-karya yang dihasilkan oleh seorang seniman spesialuntuk bisa dinikmati oleh seniman itu sendiri atau oleh kalangan yang amat terbatas.

Antara karya seni, pelaku seni dan masyarakat terjalin suatu bentuk keterkaitan Hal itu sanggup kita temukan dalam pola diberikut ini. 

Dalam kehidupan masyarakat tradisional yang masih lekat dengan adab istiadat warisan masa lampau mempunyai kecenderungan masih mempertahankan kesenian yang penuh dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku pada masa lampau. 

Oleh sebab itu, apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional masih sangat tinggi dan kurang bisa mendapatkan bentuk-bentuk kesenian kontemporer (modern). 

Sebaliknya di lingkungan masyarakat modern, baik yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan, seni tradisional kurang mendapatkan tempat di dalam kehidupan mereka. 

Akan tetapi, mereka cenderung menyukai kesenian modern atau seni kontemporer. Dinamika masyarakat yang terus berubah membawa efek pada perubahan terhadap apresiasi seni pada masyarakat.

Kondisi inilah yang menimbulkan pasang-surutnya kehidupan seniman sebagai pelaku seni dalam menghasilkan karya-karya seni sekaligus mencerminkan kebudayaan suatu bangsa.

Berbagai bentuk karya seni, jikalau dikembangkan dan dikelola secara profesional ialah aset besar yang mempersembahkan nilai tambah, bukan saja pada pelaku seni melainkan juga masyarakat luas. 

Keberhasilan Bali menjadi salah satu kawasan tujuan wisata bagi masyarakat dunia ialah salah satu pola adanya perjuangan pengelolaan aset di bidang seni bagi kepentingan negara. Bali melalui sektor pariwisata sudah menyumbang devisa yang tidak sedikit kepada sumber pendapatan negara.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Hubungan Antara Karya Seni, Pelaku Seni Dan Masyarakat"