Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Kamera Foto Serta Sensor Pada Alat Penginderaan Jauh Atau Gambaran Foto Udara

Berikut ini akan dibahas terkena penginderaan jauh, alat penginderaan jauh, gambaran foto, gambaran foto udara, penginderaan jauh geografi, kamera kerangka, frame camera, kamera metrik, Kamera panoramik, camera strip, Active Microwave Instrument, AMI, Radar Altimeter, RA, ATRS,  PRARE, Laser Retro-Reflector, LRR.


Alat Pengindraan Jauh untuk Memperoleh Citra Foto

Alat yang dipakai untuk memperoleh gambaran foto yakni kamera. Bagan sebuah kamera sederhana sanggup dilihat diberikut ini.

Jenis kamera dalam pengindraan jauh fotografik antara lain:
1. kamera kerangka untuk pemetaan,
2. kamera kerangka untuk keperluan tinjau,
3. kamera panoramik, dan
4. kamera multispektral.

Kamera kerangka (frame camera) yakni kamera yang perekaman tiap lembar foto dilakukan secara sekaligus dan bukan kepingan demi bagian. Pemindahan filmnya yakni kerangka demi kerangka.

Kamera kerangka untuk pemetaan disebut juga kamera metrik atau kamera kartografik yang lebih menekankan pada kecermatan info metrik.

Kamera kerangka untuk keperluan tinjau dirancang untuk menyajikan gambaran objek dengan resolusi spasial yang tinggi.

Kamera panoramik yakni kamera yang mengindra pada bidang pandang yang relatif sempit melalui suatu celah yang sempit. Daerah yang diindra, diliputi dengan rotasi lensa kamera.

Jika dibandingkan dengan kamera kerangka, kamera panoramik mengalokasikan gambaran tempat yang lebih luas, tetapi tidak mempunyai ketelitian yang tinggi ibarat gambaran kamera kerangka.

Kamera strip bekerja tanpa epilog lensa (shutter). Pada ketika pemotretan, sinar masuk ke kamera melalui celah sempit yang dibentuk melintang terhadap arah jalur penerbangan. Film digerakkan dengan kecepatan seimbang terhadap gerak relatif antara objek dan pesawat terbang.

Kamera multispektral berupa kamera yang diarahkan ke satu titik serius (multikamera) atau satu kamera dengan beberapa lensa (kamera multilensa). Pada setiap pemotretan sanggup dihasilkan 3 hingga 12 foto.

Pada dasarnya, kamera terdiri dari tiga bagian, yaitu kelompok kerucut lensa, badan kamera, dan magasen. Di dalam kerucut lensa terdapat lensa, filter, diafragma, dan epilog lensa. 

Pada badan kamera terdapat prosedur pelopor film, perataan film pada ketika pemotretan, dan pelopor epilog lensa. Pada magasen terdapat gulungan film dan penarik film.

Bagian yang lain dari pemotretan yakni film. Film sanggup dibagi atas film ultraviolet, film ortokromatik, film pankromatik, dan film inframerah.

Bagian penting lainnya yakni filter, yaitu pengatur sinar yang masuk ke kamera. Jenis filter ini di antaranya berupa filter penyerap, filter penahan gelombang pendek, filter penerus susukan sempit, filter penyaring gangguan atmosfer, filter anti ketidakseragaman, dan filter untuk kompensasi warna bagi film berwarna.

Hasil dari pengindraan jauh fotografik berupa foto udara dan foto satelit. Foto udara pada umumnya dibentuk dengan memakai pesawat terbang sebagai wahananya, atau balon yang sanggup mencapai ketinggian hingga 35 km (balon stratosfer). Foto satelit dibentuk dengan memakai satelit sebagai wahananya.

Landsat, SPOT-1, dan ERS-1 ialah satelit yang cukup handal, yang didesain sebagai satelit yang multifungsi. Khususnya ERS-1, membawa lima sensor yang cukup canggih. Sensor yang dimaksud yakni sebagai diberikut.
 Berikut ini akan dibahas terkena penginderaan jauh Jenis-Jenis Kamera Foto serta Sensor Pada Alat Penginderaan Jauh atau Citra Foto Udara
Satelit Radarsat

1. Active Microwave Instrument (AMI)

AMI bisa menghasilkan gambaran (gambar rekaman suatuobjek) dataran dan lautan, sanggup pula memilih arah gelombang samudra, serta mengukur arah dan kecepatan angin.

2. Radar Altimeter (RA)

Jenis sensor ini bisa mengukur tinggi muka laut, tinggi gelombang, dan topografi bawah laut. Radar yakni Radio Detection and Ranging.

3. Along Track Scanning Radiometer and Microwave Sounder (ATRS)

ATRS ialah adonan antara sensor inframerah dan gelombang mikro yang fungsinya untuk mengukur temperatur permukaan laut, mengukur temperatur tebal tutupan awan, serta mengukur kelembapan awan.

4. Precise Range and Range-Rate Equipment (PRARE)

PRARE sanggup memilih posisi satelit paling sempurna terhadap lokasi stasiun di muka bumi.

5. Laser Retro-Reflector (LRR)

LRR dipakai untuk memilih posisi satelit yang sempurna beserta orbitnya dengan lokasi di bumi melalui stasiun-stasiun laser.
 Berikut ini akan dibahas terkena penginderaan jauh Jenis-Jenis Kamera Foto serta Sensor Pada Alat Penginderaan Jauh atau Citra Foto Udara
Satelit Cuaca
Kemudian, yang dimaksud dengan objek dalam pengertian pengindraan jauh di atas ialah sanggup berupa permukaan bumi, dirgantara, antariksa.

Pengindraannya dilakukan dari jarak jauh. melaluiataubersamaini demikian, disebutlah sistem pengindraan itu sebagai pengindraan jauh.

Karena sensor yang dipasang jauh dari objek yang akan diindra, maka diharapkan tenaga yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek itu. Antara tenaga dan objek terjadi interaksi. Tapi, objek mempunyai huruf yang tidak sama dalam interaksinya itu misalnya:

1. air banyak menyerap sinar, dan sedikit memantulkan sinar,
2. batuan kapur salju sedikit menyerap sinar, tetapi banyak memantulkan sinar.

Di bawah ini uraian dari ciri banyak sekali tipe foto.

1. Ciri Foto Udara Sangat Miring (High Oblique)

a. Foto high oblique yakni foto yang mengatakan horizon yang diperoleh dengan kamera yang kedudukan sumbu optiknya membentuk sudut hingga 20° dengan garis mendatar. Gambarnya semakin jauh akan semakin kabur, apalagi bila yang digambarkan tempat rata sehingga horizon tidak terhalangi.

b. Menggambarkan tempat yang sangat luas dibandingkan dengan tipe mana pun. Daerah yang digambarkannya berbentuk trapesium, sempit di kepingan depan, semakin jauh semakin lebar.

c. Skalanya akan sama sepanjang sebuah garis sejajar dengan horizon, tetapi akan berkurang bila semakin jauh.

d. Pengaruh perspektif, bentuk, ukuran, dan posisi relatif dari benda-benda pada foto berlainan dengan yang sesungguhnya. 

Sebuah bundar akan tampak lonjong, sebuah bujur kandang tampak ibarat trapesium, tetapi tanda-tanda ini teratur sehingga masih mungkin diperhitungkan untuk kepentingan pemetaan.

e. Kalau tempat yang tergambar banyak reliefnya, maka penyimpangan akan lebih banyak. Misalnya, lereng yang menghadap kamera digambar lebih luas daripada yang membelakanginya. Jika kemienteng lereng lebih curam daripada garis sinar, maka yang membelakangi kamera tidak terlihat.

2. Ciri Foto Udara Low Oblique (Agak Miring)

Foto low oblique yakni foto yang diambil dengan kamera yang sumbunya miring, tetapi tidak menggambarkan horizon.

Prinsipnya sama dengan pemotretan atau foto high oblique. Variasinya tergantung ketinggian dan kemienteng kamera pemotretan.

3. Ciri Foto Udara Tegak

a. Dibuat dengan kamera yang kedudukan sumbunya tegak atau hampir tegak. Detail yang halus dalam jumlah yang sangat besar digambarkannya. Semua detail secara lengkap digambarkan kecuali tebing yang sangat curam.

b. Daerah yang digambarkan berbentuk persegi dan luasnya berbanding lurus dengan ketinggian terbang atau berbanding terbalik dengan jarak serius kamera. 

Kalau ketinggian dan kamera yang dipakai sama, maka tempat yang digambarkan itu selalu lebih kecil daripada yang digambarkan di atas foto miring.

c. Dapat diambil tunggal, berpasangan, atau serial sepanjang jalur penerbangan. Pada suatu rangkaian semacam itu terdapat 60% - overlap untuk memungkinkan dipelajari dengan stereoskop.

d. Untuk pemotretan udara maka penerangan yang ideal yakni lurus, tetapi sering ada penyimpangan akhir imbas angin yang arahnya menyilang. Hal ini ada pengaruhnya terhadap kekerabatan dengan foto-foto yang berurutan. 

Kalau pesawat terbang diarahkan ke jurusan yang membentuk sudut dengan arah penerbangan yang diputuskan dengan maksud mengurangi imbas angin yang hadir dari samping dan biar tidak membuat perubahan pada arah kamera, maka dihasilkan kondisi yang dinamakan crab, di mana foto berkedudukan miring satu sama lain dan juga miring terhadap garis penerbangan.

Selain crab ada yang disebut drift, yaitu bila pada penerbangan terjadi kegagalan dalam mempertahankan arah penerbangan akhir adanya angin dari samping.

Sehingga arah terbang sedikit menyimpang. Penyimpangan (distorsi) pada foto-foto vertikal antara satu foto dengan foto yang lain disebabkan perbedaan tinggi penerbangan. Penyimpangan pada sebuah foto disebabkan oleh imbas penyimpangan paralaktis akhir reliet, contohnya pepegununganan, lembah, dan lain-lain.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Jenis-Jenis Kamera Foto Serta Sensor Pada Alat Penginderaan Jauh Atau Gambaran Foto Udara"