Latar Belakang, Faktor, Tokoh, Tujuan Dan Imbas Jalannya Revolusi Industri Di Inggris Bagi Eropa Dan Dunia Serta Dampak Dan Jadinya Di Indonesia
Berikut ini akan dijelaskan terkena revolusi industri, revolusi industri di inggris, revolusi industri di eropa, revolusi agraria, akhir revolusi industri, tokoh revolusi industri, akhir revolusi industri di inggris, faktor terjadinya revolusi industri di inggris, latar belakang revolusi industri di inggris, dampak revolusi industri, revolusi industri di eropa, tujuan revolusi industri, dampak revolusi industri bagi dunia, jalannya revolusi industri, imbas revolusi industri di indonesia, dampak revolusi industri bagi indonesia.
Revolusi Industri
Revolusi Industri yaitu sebuah ungkapan yang dipakai untuk menamai perubahan dan perkembangan pesat yang awalnya terjadi di Inggris setelah ditemukannya mesin uap.
Revolusi ini mengubah cara hidup banyak orang, terutama yang tinggal di perkotaan dan wilayah-wilayah industri.
Kemajuan teknologi menyebabkan tenaga untuk menggerakkan mesin yang tiruanla masih memakai tangan menjadi penerapan mesin yang digerakkan oleh tenaga uap.
Lahirnya Revolusi Industri
Revolusi Industri terjadi pada pertengahan kurun ke-18. Awalnya dilampaui oleh revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi agraria.
Revolusi Agraria I yaitu tahapan terjadinya perubahan penerapan tanah yang tiruanla spesialuntuk untuk pertanian menjadi usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu.
Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan tanah yang tiruanla tradisional dengan penerapan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi Industri terjadi di Inggris lantaran sebab-sebab diberikut.
- Inggris mempunyai cukup materi dasar untuk industri, menyerupai wol, kerikil bara, dan kapas yang diperoleh dari tanah jajahan.
- Bangsa Inggris rajin mengadakan penyelidikan terhadap ilmu alam sehingga banyak inovasi baru. Hal ini didukung dengan didirikannya forum ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge pada tahun 1662.
- Adanya kemajuan pesat dalam pelayaran yang membawa kemajuan perdagangan Inggris.
- Inggris mempunyai cukup modal untuk memajukan industrinya.
- Inggris mempunyai kongsi dagang EIC yang ialah alat kemajuan bagi perdagangan negara.
Tahap Revolusi Industri
Revolusi Industri terdiri dari tiga tahap.
- Revolusi Industri I ditandai dengan masih dipergunakannya metode kuno, yaitu penerapan uap untuk menggerakkan mesin yang berbahan bakar kayu atau kerikil bara. Revolusi tahap pertama terjadi di Inggris pada kurun ke-18.
- Revolusi Industri II ditandai dengan penerapan metode gres berupa mesin bermotor yang berbahan bakar listrik atau bensin. Revolusi tahap kedua ini terjadi di Amerika Serikat dan Jerman pada kurun ke-19.
- Revolusi Industri III ditandai dengan penerapan metode kimia-hayati berbahan bakar atom atau nuklir. Revolusi tahap ketiga ini terjadi di Amerika Serikat dan Uni Soviet pada kurun ke-20.
Beberapa inovasi yang mempercepat proses Revolusi Industri.
- 1709 Abraham Darby memakai kerikil bara (cokes) untuk melelehkan besi.
- 1733 John Kay menemukan alat pintal.
- 1769 James Watt menemukan mesin uap yang mendorong lahirnya mesin-mesin lainnya. Ia kemudian dikenal sebagai Bapak Revolusi Industri. Pada tahun yang sama, Richard Arkwright menemukan mesin pemintal yang otomatis.
- 1770 James Hargreaves menemukan alat pemintal yang didiberi nama Spinning Jenney.
- 1779 Crompton menyatukan mesin pemintal dengan mesin tenun.
- 1780 Alessandro Volta dari Italia menemukan baterai (aliran listrik statis).
- 1783 Jacques dan Joseph Montgolfier dari Prancis menemukan balon udara.
- 1786 Edmund Cartwright menemukan mesin tenun bertenaga uap. Ia kemudian mendirikan pabrik tenun di Doncaster.
- 1801 Nicholas Cugnot menemukan kendaraan beroda empat dengan mesin uap.
- 1802 Symington menemukan kapal api yang didiberi nama Charlotte Dundas.
- Pada tahun yang sama, Trevithick menemukan lokomotif.
- 1807 Robert Fulton menemukan kapal api pertama yang sanggup melintasi jarak jauh. Untuk percobaan, kapal buatannya dipakai untuk menyeberangi Lautan Atlantik. Pada tahun yang sama, Niepce menemukan sepeda.
- 1827 Niepce menemukan alat pemotret.
- 1832 Samuel Morse menemukan telegraf.
- 1836 Grove menemukan aki.
- 1841 Charles Goodyear, seorang Amerika Serikat, menemukan cara memvulkanisir karet yang dicampur dengan welirang sehingga karet yang tiruanla lunak menjadi keras.
- 1846 Elias Howe menemukan mesin jahit.
- 1872 Alexander Graham Bell menemukan pesawat telepon yang dipamerkan pada tahun 1876 dalam peringatan 100 tahun Kemerdekaan Amerika Serikat di Philadelphia.
- 1880 Thomas Alva Edison menemukan lampu pijar.
- 1887 Daimler menemukan mobil.
- 1896 Guglielmo Marconi menemukan radio.
- 1900 Zeppelin menemukan kapal udara berbahan bakar halogen.
- 1903 Wilbur dan Orville Wright menemukan pesawat terbang.
Revolusi Industri mendorong peningkatan penggunan mesin-mesin sehingga terjadi efisiensi dalam produksi kerikil bara, besi, dan baja.
Perkembangan ini ditunjang oleh adanya pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan pengembangan sistem perbankan serta perkreditan.
Dampak-dampak revolusi industri
a. Bidang ekonomi
Dampak Revolusi Industri dalam bidang ekonomi yaitu munculnya pabrik-pabrik, lahirnya pengusaha kaya, biaya produksi rendah sehingga harga barang semakin rendah, upah buruh menjadi rendah, perdagangan dunia semakin maju, tumbuhnya kapitalisme industri yang berpusat pada perseorangan, dan matinya industri rumah tangga.
b. Bidang politik
Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik sebagai diberikut.
- Munculnya kaum borjuis alasannya yaitu kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya gres yang ialah penguasa industri.
- Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme.
- Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya membuatkan imperialisme yang berlandaskan kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan, materi mentah serta membuatkan pasar bagi industrinya.
- Berkembangnya liberalisme yang awalnya spesialuntuk berkembang di Inggris saat berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi Industri. Dalam memilih kebijakan politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.
c. Bidang sosial
Akibat berkembangnya industri, sentra pekerjaan berpindah ke kota. Terjadilah urbanisasi besar-bemasukan ke kota. Para buruh tani pergi ke kota untuk menjadi buruh pabrik. Kota-kota besar pun menjadi padat dan semakin sesak.
Para buruh hidup berjejal-jejal di tempat tinggal yang kumuh dan kotor. Tidak spesialuntuk itu, dalam pekerjaan, mereka menjadi objek pemerasan majikan. Buruh bekerja rata-rata 12 jam dalam sehari, namun tetap miskin.
Kemiskinan berakibat eksklusif pada meningkatnya kejahatan dan ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain yaitu pengangguran, perempuan dan anak ikut bekerja, dan kurangnya jaminan kesejahteraan.
Revolusi Sosial
Dampak negatif Revolusi Industri mendorong lahirnya Revolusi Sosial. Revolusi sosial yaitu usaha untuk mengubah hidup rakyat dari tidak layak menjadi layak.
Kota-kota industri di Inggris, menyerupai Liverpool, Manchester, dan Birmingham penuh sesak dengan perkampungan kumuh para buruh yang kurang terjamin kehidupannya alasannya yaitu upah mereka murah.
Untuk memperbaiki nasib mereka, pemerintah dan dewan legislatif Inggris mengeluarkan kebijakan-kebijakan diberikut.
- Catholic Emancipation Bill (1829), meliputi ketentuan bahwa kaum Protestan dan Kristen mempunyai hak yang sama untuk menjadi anggota dewan legislatif dan pegawai negeri.
- Reform Bill (1832), meliputi ketentuan bahwa perwakilan di dewan legislatif sesuai dengan jumlah penduduk, hak pilih ditentukan berdasar atas pembayaran pajak, serta kawasan kosong harus dihapuskan perwakilannya.
- Abolition Bill (1833), meliputi ketentuan pembatalan perbudakan di Inggris dan koloninya.
- Factory Act (1833), meliputi ketentuan bahwa bawah umur yang berumur di bawah sembilan tahun dihentikan bekerja sebagai buruh perusahaan, mereka spesialuntuk boleh bekerja selama sembilan jam dan menerima pendidikan selama dua jam dari majikan.
- Poor Law (1834), meliputi ketentuan tentang pendirian rumah kerja bagi pengemis dan penganggur, rumah perawatan bagi orang cacat, dan pemdiberian menolongan bagi mereka yang tidak bekerja lantaran lanjut usia.
- Corn Law (1815 – 1846), meliputi ketentuan tentang larangan impor gandum dari luar negeri.
Selama melalui proses Revolusi Sosial, kaum buruh semakin sadar bahwa nasib mereka di tangan mereka sendiri dan harus diperjuangkan sendiri. Sebagai wadah usaha tersebut, mereka mendirikan serikat pekerja.
Pada tahun 1851, muncul serikat pekerja yang sudah tersusun baik, yaitu The Amalgamated Society of Engineers (Persatuan Insinyur).
Kelompok ini meninggalkan cara agitasi dan memakai cara collective bargaining, yaitu membuat perjanjian kerja yang berlaku untuk tiruana buruh melalui jalan negosiasi dengan majikan. Sejak berdirinya serikat pekerja, kondisi kehidupan buruh mulai sanggup terjamin.
Pengaruh Revolusi Industri di Indonesia
Telah disebutkan sebelumnya bahwa Revolusi Industri menyebabkan adanya imperialisme modern yang bertujuan mencari materi mentah, tenaga kerja murah, dan pasar bagi hasil-hasil produksi.
Perdagangan bebas melahirkan konsep liberalisme. Hal ini mengimbas pada negara-negara koloni, menyerupai juga wilayah-wilayah di Asia yang menjadi jajahan bangsa Eropa. Termasuk Indonesia.
Ketika Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal dari Inggris, berkuasa di Indonesia (1811 – 1816), ia berupaya memperkenalkan prinsip-prinsip liberalisme di Indonesia.
Kebijakan yang diberlakukannya, antara lain, memperkenalkan sistem ekonomi uang, memberlakukan pajak sewa tanah untuk memdiberi kepastian siapa pemilik tanah, menghapus penyerahan wajib, menghapus kerja rodi, serta menghapus perbudakan.
Ketika Inggris menyerahkan Indonesia ke tangan Belanda, dibentuk perjanjian bahwa Belanda akan tetap memberlakukan perdagangan bebas. Oleh lantaran itu, banyak perusahaan Inggris yang berdiri di Indonesia.
Pengaruh Revolusi Industri juga hingga ke negeri Belanda dan memengaruhi perilaku terhadap tanah jajahan.
Politik imperialisme Belanda yang awalnya memakai cara-cara kuno, yaitu pemerasan, kekerasan, dan eksploitasi kekayaan Indonesia di kemudian hari menerima protes dari kaum humanis Belanda yang berpaham liberal.
Muncullah politik Etis di Indonesia. Keuntungan yang diperoleh bangsa Indonesia dari perubahan perilaku Belanda tersebut yaitu sebagai diberikut.
- Politik Etis memdiberi peluang pada bangsa Indonesia untuk memperoleh edukasi atau pendidikan sehingga sanggup membawa pemikiran yang lebih maju.
- Politik Kolonial Liberal memdiberi angin kebebasan bagi bangsa Indonesia untuk bekerjasama eksklusif dengan bangsa-bangsa absurd lainnya.
Post a Comment for "Latar Belakang, Faktor, Tokoh, Tujuan Dan Imbas Jalannya Revolusi Industri Di Inggris Bagi Eropa Dan Dunia Serta Dampak Dan Jadinya Di Indonesia"