Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Dan Tokoh-Tokoh Teori Perubahan Sosial Di Dalam Masyarakat Dari Para Mahir Menyerupai Teori Evolusi, Teori Konflik, Teori Fungsional Dan Teori Siklus

Pada peluang kali ini kita akan mengulas artikel terkena perubahan sosial, teori perubahan sosial , perubahan sosial dalam masyarakat, , perubahan sosial di masyarakat, teori teori perubahan sosial, teori perubahan sosial berdasarkan para ahli, teori emile durkheim, teori evolusi, evolutionary theory, teori konflik, conflict theory, teori fungsional, functional theory, teori siklus, cyclical theory.


Teori Perubahan Sosial

Perubahan sosial ialah suatu hal yang masuk akal dan akan terus berlangsung sepanjang insan diberinteraksi dan bersosialisasi.

Perubahan sosial terjadi lantaran adanya perubahan unsur-unsur dalam kehidupan masyarakat, baik yang bersifat materiil maupun immaterial, sebagai cara untuk menjaga keseimbangan masyarakat dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Misalnya, unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan.

Para sosiolog beropini bahwa perubahan sosial yaitu kondisi-kondisi sosial primer yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Kondisi yang dimaksud antara lain kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, ataupun biologis. 

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek kehidupan sosial lainnya. Beberapa teori yang pertanda sebab-sebab terjadi perubahan sosial antara lain sebagai diberikut.

Teori Evolusi (Evolutionary Theory)

Teori ini berpijak pada teori evolusi Darwin dan dipengaruhi oleh pemikiran Herbert Spencer. Tokoh yang kuat pada teori ini ialah Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.

Durkheim beropini bahwa perubahan lantaran evolusi memengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang bekerjasama dengan kerja. 

Adapun Tonnies memandang bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai kekerabatan yang bersahabat dan kooperatif, menjadi tipe masyarakat besar yang mempunyai kekerabatan yang terspesialisasi dan impersonal. 

Tonnies tidak yakin bahwa perubahanperubahan tersebut selalu membawa kemajuan. Dia melihat adanya fragmentasi sosial (perpecahan dalam masyarakat), individu menjadi terasing, dan lemahnya ikatan sosial sebagai akhir eksklusif dari perubahan sosial budaya ke arah individualisasi dan pencarian kekuasaan. 

Gejala itu tampak terang pada masyarakat perkotaan. Teori ini masih belum memuaskan banyak pihak lantaran tidak bisa pertanda jawabanan terhadap pertanyaan mengapa masyarakat berubah. Teori ini spesialuntuk pertanda proses perubahan terjadi.

Teori Konflik (Conflict Theory)

Menurut teori ini, konflik berasal dari perperihalan kelas antara kelompok tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. 

Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang sebut bahwa konflik kelas sosial ialah sumber yang paling penting dan kuat dalam tiruana perubahan sosial. 

Ralf Dahrendorf beropini bahwa tiruana perubahan sosial ialah hasil dari konflik kelas di masyarakat. la yakin bahwa konflik atau perperihalan selalu menjadi belahan dari masyarakat. 

Menurut pandangannya, prinsip dasar teori konflik (konflik sosial dan perubahan sosial) selalu menempel dalam struktur masyarakat.

Teori Fungsional (Functional Theory)

Teori fungsional berusaha melacak penyebab perubahan sosial hingga pada ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya yang secara pribadi memengaruhi mereka. Teori ini berhasil menjelas kan perubahan sosial yang tingkatnya moderat.

Konsep kejutan budaya berdasarkan William F. Ogburn berusaha pertanda perubahan sosial dalam kerangka fungsional. Menurutnya, meskipun unsur-unsur masyarakat saling bekerjasama satu sama lain, beberapa unsurnya bisa saja berubah dengan sangat cepat, sementara unsur lainnya tidak. 

Ketertinggalan tersebut mengakibatkan kesentidakboleh sosial dan budaya di antara unsur-unsur yang berubah sangat cepat dan unsur yang berubah lambat. Kesentidakboleh ini akan mengakibatkan adanya kejutan sosial dan budaya pada masyarakat.

Ogburn sebut perubahan teknologi biasanya lebih cepat daripada perubahan budaya nonmaterial, ibarat kepercayaan, norma, nilai-nilai yang mengatur masyarakat sehari-hari. 

Oleh lantaran itu, ia beropini bahwa perubahan teknologi seringkali menghasilkan kejutan budaya yang pada gilirannya akan memunculkan pola-pola sikap yang gres meskipun terjadi konflik dengan nilai-nilai tradisional. 

misalnya, ketika alat-alat kontrasepsi pertama kali diluncurkan untuk mengendalikan jumlah penduduk dalam aktivitas keluarga berencana (KB), banyak pihak menentang aktivitas tersebut lantaran berperihalan dengan nilai-nilai agama serta norma yang berlaku di masyarakat pada waktu itu. 

Meskipun demikian, lambat laun masyarakat mulai mendapatkan aktivitas KB tersebut lantaran sanggup bermanfaa untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali.

Teori Siklus (Cyclical Theory)

Teori ini mempunyai perspektif (sudut pandang) yang menarikdanunik dalam melihat perubahan sosial lantaran beranggapan bahwa perubahan sosial tidak sanggup dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun, bahkan orang-orang yang hebat sekalipun. 

Dalam setiap masyarakat, terdapat siklus yang harus diikutinya. Kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban (budaya) tidak sanggup dielakkan dan tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan. 

Teori-teori yang berkaitan dengan arah perubahan sosial sudah diringkas Moore dalam bentuk diagram-diagram sederhana, yaitu sebagai diberikut.
 Pada peluang kali ini kita akan mengulas artikel terkena perubahan sosial Macam-Macam dan Tokoh-Tokoh Teori Perubahan Sosial di Dalam Masyarakat dari Para Ahli Seperti Teori Evolusi, Teori Konflik, Teori Fungsional dan Teori Siklus
Oswald Spengler mengemukakan teorinya bahwa setiap masyarakat berkembang melalui empat tahap perkembangan ibarat pertumbuban manusia, yaitu masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua. 

Ia merasa bahwa masyarakat Barat sudah mencapai masa kejayaannya pada masa dewasa, yaitu selama zaman pencerahan (renaissance) kurun ke-15. Sejak ketika itu, peradaban Barat mulai mengalami kemunduran dan menuju ke masa tua. 

Tidak ada yang sanggup menghentikan proses tersebut, ibarat yang terjadi pada peradaban Babilonia di Mesir, Yunani, dan Romawi yang terus mengalami kemunduran hingga alhasil runtuh. 

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Macam-Macam Dan Tokoh-Tokoh Teori Perubahan Sosial Di Dalam Masyarakat Dari Para Mahir Menyerupai Teori Evolusi, Teori Konflik, Teori Fungsional Dan Teori Siklus"