Memperoleh Data Dan Gosip Geografis Melalui Skala Dan Interpretasi Foto Udara
Berikut ini akan dijelaskan menganai data geografis, penginderaan jauh geografi, gosip geografi, gambaran foto, skala foto udara, interpretasi foto udara.
Beberapa Keterangan pada Foto Udara
Pada foto udara ada beberapa keterangan yang sudah tersedia, baik eksklusif maupun tidak eksklusif untuk memmenolong pengamatan.
a. Skala foto udara yang diperoleh dengan:
- menggunakan perbandingan antara jarak serius kamera dengan tinggi terbang;
- membandingkan jarak titik-titik penting di atas foto dengan jarak gotong royong di lapangan, menyerupai antara tiangtiang listrik, ukuran satuan land use, dan sebagainya;
- menghitung perbandingan jarak antara objek-objek tertentu di atas foto udara dengan di atas peta yang sempurna yang sudah diketahui skalanya.
Perlu diperhatikan bahwa skala yang sempurna spesialuntuk pada foto vertikal dan reliefnya tidak kuat. Jika memakai perbandingan antara serius dengan tinggi terbang harus diperhatikan bahwa altimeter mengukur ketinggian itu mulai dari permukaan laut.
b. Lokasi
Jika terdapat di indeks atau mosaik indeks, maka letak suatu tempat yang gambarnya terdapat pada foto udara sanggup ditentukan melalui perbandingan yang teliti antara gambar itu dengan bentukan-bentukan yang orisinil di lapangan, atau dari lama, kecepatan, dan arah terbang sebelum pengambilan gambar dihitung dari lapangan terbang.
c. Bayangan
Dapat memmenolong memilih arah mata angin di atas foto udara terutama bila diketahui jam pengambilan gambar.
d. Orientasi mata angin juga sanggup dikenal melalui peta yang dengan teliti menawarkan mata angin.
e. Tanggal yang tertera di atas foto udara memmenolong dalam 2 hal:
- menerangkan sudah berapa usang foto itu dibuat, halini memungkinkan menafsirkan perubahan yang terjadi;
- menerangkan pada trend apa foto diambil, hal ini memmenolong interpretasi dari foto yang bersangkutan.
f . Keterangan yang lain yaitu jarak serius kamera yang digunakan, jam pengambilan gambar, gejala kemienteng/sikap kamera dikala digunakan.
Interpretasi Foto Udara
a. Interpretasi Geologi
Pada foto udara, interpretasi geologi memungkinkan bentukan-bentukan pola-pola dan hubungan yang luas dari batuan sanggup dipelajari lebih cepat dan lebih efektif daripada eksklusif di lapangan walaupun untuk mempelajari komposisi batuan, tekstur, kandungan, fosil, dan hal-hal kecil lainnya mustahil dilakukan di atas foto udara. Interpretasi geologi sanggup dibagi menjadi dua, yaitu interpretasi lithologis dan interpretasi struktur.
1) Interpretasi Lithologis
Dalam foto udara terdapat kriteria atau hal-hal yang memmenolong interpretasi, yaitu :
- Bentukan-bentukan muka bumi yang sanggup menawarkan reaksi batuan terhadap proses erosi, yang menggambarkan batuan yang tahan dan yang kurang tahan terhadap erosi. Dari bentukan itu sanggup dilihat apakah batuan itu berlapis-lapis atau tidak.
- Warna batuan atas tanah. Batuan yang terbuka (tidak tertutup oleh hasil pelapukan) menunjukkan perbedaan warna yang jelas, sebaliknya bila tertutup lapisan tanah, perbedaan warnanya tidak begitu jelas.
- Perzonaan tumbuh-tumbuhan yang akan menawarkan pada adanya tipe tumbuhan tertentu yang tumbuh pada musim-musim tertentu. Hal ini akan menawarkan susunan kimiawi tertentu dari batuan
- dan kadar air yang terkandung di dalamnya.
- Struktur, menyerupai retakan, pengelupasan, lipatan, dan sejenisnya, memmenolong membedakan tipe batuan secara garis besar.
- Depresi-depresi oleh pelarutan, menyerupai batuan kapur, gips, dan garam batu.
2) Interpretasi Struktur
Foto udara sangat besar keuntungannya dalam interpretasi struktur bila penyikapannya baik alasannya yaitu foto udara ialah peta geologis lengkap.
Dalam foto udara, strike terang sanggup dilihat bila topografi rata arah singkapan lapisan yaitu arah strike. Kalau permukaan teriris-iris sanggup diukur/ ditentukan dengan memakai dua titik pada struktur yang sama yang juga sama tinggi.
Retakan tampak dari adanya alur-alur atau ukiran pada batuan induk dan pola drainase rectangular atau angulate dan adakala dari penyebaran tumbuh-tumbuhan.
Di tempat yang mengalami pengikisan glasial, danau-danau yang sempit memanjang menawarkan adanya sistem retakan itu.
Patahan/ sesar menunjukkan bentukan yang berlainan, bergantung pada jenis patahan, keadaan yang gres atau lama, kekuatan lipatan dari batuan, dan tingkat perkembangan pengikisan di tempat itu.
b. Interpretasi Fisiografis
Foto udara bagi seorang fisiografer sama dengan mikroskop/ beling pembesar bagi spesialis biologi ataupun hebat batu-batuan. Interpretasi fisiografis sanggup meliputi:
- penentuan unit-unit geografis,
- penelitian sejarah geologi terakhir,
- penelitian terkena proses pengikisan dan sedimentasi dalam hubungannya dengan pembentukan bentang alam,
- pencarian endapan-endapan mineral,
- penelitian penlampauan bagi proyek-proyek penerbangan,
- pemetaan tanah dan erosi, dan
- studi medan untuk keperluan militer.
Untuk keperluan dari suatu tempat dipengaruhi oleh lima faktor utama, yaitu bentukan asal, struktur, iklim, proses geomorfologi yang berlaku, dan tingkat perkembangan (tua, dewasa, muda).
Objek yang tampak pada foto udara spesialuntuklah bentukanbentukan yang tampak di lapangan. Seperti halnya pada peta topografi, kelima faktor itu sanggup ditafsirkan dari bentukan-bentukan yang tampak alasannya yaitu berkorelasi dengan batuan asal, struktur, dan proses morfologi yang berlangsung.
Proses morfologi dengan iklim juga berkorelasi. Tingkat perkembangan sanggup disimpulkan langsung, asal kriteria-kriterianya dikenal dengan baik.
Meskipun demikian, pelaksanaannya tidak simpel alasannya yaitu ada beberapa faktor yang ialah hambatan: skala yang kecil sehingga bentukan-bentukan kecil tidak tampak jelas, penutupan oleh tumbuh-tumbuhan, pekerjaan manusia, sering terdapat bentukan-bentukan yang memiliki persamaan, padahal dibuat oleh proses yang berlainan, dan keterbatasan kita mengenal bentukan-bentukan itu.
misal Foto Udara |
Hasil interaksi antara tenaga dan objek kemudian direkam oleh sensor. Perekamannya dilakukan dengan memakai kamera atau alat perekam lainnya, dan alhasil disebut data pengindraan jauh atau disingkat dengan sebutan data.
Data harus diterjemahkan menjadi gosip yang sanggup dipahami. Proses penerjemahan data menjadi gosip disebut analisa atau interpretasi data.
Sebagai contoh, dalam data tertera sebuah foto yang tampak petang, berbentuk persegi panjang, dan tergambar dengan ukuran lebar 1 cm dan panjang 2 cm dengan skala 1: 10.000. Sesudah data itu diinterpretasi, ternyata bahwa gambaran itu yaitu bak ikan seluas dua hektar.
Post a Comment for "Memperoleh Data Dan Gosip Geografis Melalui Skala Dan Interpretasi Foto Udara"