Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Definisi Serta Tujuan Dari Seni Dan Seniman

Pengertian Seni

Seni yakni produk jenis sikap insan yang khusus, penerapan imajinasi secara kreatif untuk memmenolong kita menerangkan, memahami dan menikmati hidup.
Ketika seorang penari menari, ia menghasilkan sikap insan yang khusus, yaitu tarian. Ia tidak menari bagai seorang robot. Ia menari dengan imajinasi yang kreatif sesuai dengan penghayatannya terhadap pesan dan makna tarian itu. 

Tarian yang diperankannya memmenolong para penikmat seni untuk memahami dan menikmati hidup sesuai pesan dan makna tarian itu. Setiap bentuk seni lahir dari situasi dan kondisi alam serta berusaha untuk mengambarkan situasi dan kondisi alam fisik manusia. 

Misalnya, ketika seorang pelukis melukis tanah yang gersang dengan dinaungi awan hitam pekat, lukisan itu lahir dari imajinasinya terkena situasi dan kondisi alam fisik manusia, yaitu kegersangan dan masa depan yang buram. 

Penjelasan yang hendak didiberikan lukisan itu yakni bahwa alam sangat gersang sanggup menimbulkan kesengsaraan kehidupan manusia. Kesenian juga untuk melambangkan Koreksi sosial terhadap situasi dan kondisi sosial serta pemerintah. 

Kita sering melihat kelompok teater yang bermain drama di jalanan. Mereka memakai banyak sekali aksesoris dan lambang. Sesudah mereka bermain drama yang memilukan, pentas di akhir, dengan menghancurkan sesuatu atau mengarak peti mati. 

Pembakaran itu sanggup dimaknai sebagai protes dan kemarahan. Peti mati berarti kematian. Apa yang mereka protes, jika mereka protes terhadap pemerintah atau lainnya berarti mereka menawarkan kemarahannya kepada pemerintah. 

Apa yang mereka protes, jika mereka protes terhadap pelaksanaan demokrasi berarti mereka ingin menyampaikan bahwa pelaksanaan demokrasi sudah mati.

Dalam kehidupan sehari-hari seni dipakai untuk menggambarkan rasa cinta, kasih akung, dan keindahan. misalnya, yakni lukisan Monalisa yang populer itu untuk menggambarkan kecantikan, keanggunan dan keindahan. 

Tentu saja hal ini sangat mungkin dilakukan dengan penuh rasa cinta. Kita juga sering melukis orang lain yang kita akungi, kita gambar dengan penuh hati-hati dan kesabaran yang lahir dari hati yang penuh akung. Akhirnya, lahirlah gambar wajah yang sangat kita kenal.

Kita akan mengetahui bahwa seni selalu mempunyai tujuan yang berkhasiat dan mudah dalam kehidupan manusia. Di atas sudah dikatakan bahwa lagu tentang bahari bertujuan untuk membangkitkan semangat para awak kapal untuk mendayung perahu. 

Lukisan tanah gersang bertujuan menyadarkan untuk menghentikan penggundulan hutan. Drama dengan simbol peti mati betujuan mengingat pemerintah untuk menjalankan pemerintahan yang demokratis, dan sebagainya. 

Tetapi pada ketika ini, insan cenderung menikmati seni untuk tujuan hiburan belaka, untuk memenuhi rasa keindahan yang dimiliki rasa estetikanya. Dalam studi Antropologi, yang paling utama kita ketahui dari suatu hasil seni yakni tujuan yang beguna dan mudah dalam kehidupan.

Seniman

a. Siapa Seniman dan Apa Kegiatan Seniman?

Siapakah seniman? Bila seni dipahami sebagai acara yang kreatif bukan hasilnya maka setiap orang yakni seniman. Bila insan mencicipi ada nyanyian di dalam hatinya maka ia akan menyanyi. Ia yakni seniman. Tukang ukir mengambil sebuah gading dan mengukir tanpa tujuan.

Ia terus mengukir sambil terus berpikir dan jadinya menemukan bentuk gesekan yang akan diukir, yaitu anjing laut. Semua orang sanggup melaksanakan proses yang sama, mengambil pensil dan kanvas, seraya terus menggoreskan penanya tanpa tujuan yang jelas. 

Sesudah proses itu berjalan beberapa lama, jadinya Ia menemukan bentuk lukisan dan menyempurnakannya. Kita tiruana sanggup melaksanakan hal yang sama, yaitu membuat karya seni sebagai suatu proses atau acara yang kreatif, sehingga tiruana insan yakni seniman. 

Apabila seni dipahami sebagai hasil berupa karya-karya seni, yaitu lagu, puisi, patung, lukisan, dan sebagainya maka seniman yakni orang yang sanggup menghasilkan karya seni. 

Menurut pengertian ini, tidak tiruana orang sanggup disebut seniman, yang sanggup dikategorikan seniman yakni spesialuntuk orang yang sanggup menghasilkan karya seni. Mereka diantaranya yakni Wage Rudolf Supratman pencipta lagu kebangsaan Indonesia “Indonesia Raya”. 

Affandi, Surono, Hendra, Sudjojono dari kalangan pelukis yang banyak menghasilkan karya seni berupa lukisan, dan sebagainya. 

Kegiatan seniman yakni melaksanakan acara berkesenian, menyerupai menyanyi, mencipta dan membaca puisi, melukis, akting, dan sebagainya. Kegiatan berkesenian sanggup dipandang, sebagai:
  1. Penyaluran kekuatan adi-kodrati.
  2. Penyaluran bakti (kepada Tuhan, atau pemimpin).
  3. Melestarikan warisan nenek moyang.
  4. Sarana atau komponen pendidikan (baik dalam aspek penerusan nilai-nilai budaya maupun pengembangan kreativitas).
  5. Kegiatan bersenang-senang dan berhibur.
  6. Sarana mata pencaharian hidup.

Dalam “budaya Indonesia karya Edi Sedyawati” dipaparkan beberapa pola hakekat acara berkesenian oleh seniman. misal-contoh itu dikutipkan sebagai diberikut :
  1. Seorang seniman kecapi Cianjuran menyatakan bahwa penyajian tembang-tembang Sunda Cianjuran yakni masukana menumbuhkan rasa yang amat mendalam yang membuat orang masuk ke dalam “kekosongan”, semacam keterlepasan dari keterikatan hidup seharihari.
  2. Seorang dalang wayang golek Sunda menyatakan bahwa penyajian seninya pada hakikatnya yakni aktualisasi situasi masa sekarang yang dihadapi bersama oleh dalang, penanggap, maupun penontonnya.

Atas dasar fungsi acara berkesenian di atas dan tujuan acara berkesenian di atas setiap karya seni mempunyai hakekat unik. Hakekat karya seni mempunyai banyak sekali kemungkinan, di antaranya sebagai:

1) Kekuatan adi kodrati yang menjelma.
2) Ide yang mewujud.
3) Energi yang mewujud.
4) Sarana kesinambungan tradisi.
5) Wujud kreativitas.
6) Sarana bersenang.

b. Kebebasan Berkreasi

Kesenian yakni proses kreatif seniman dalam olahan renungan intuisi, kepekaan seni dan nurani kesenimanan ketika berhadapan dengan problematika masyarakat, dilema hidup atau pun somasi rasa religiusitas serta kejujuran untuk senantiasa setia pada nurani.

Berkesenian berarti proses kreatif seniman dengan memakai intuisi, kepekaan dan hati nurani dalam menilai permasalahan masyarakat, dilema hidup atau pun rasa keimanan dan ketakwaan yang dituangkan dalam salah satu bentuk hasil kesenian, menyerupai puisi, drama, lukisan, film atau tari, dan sebagainya. Banyak orang berkata bahwa kesenian yakni Koreksi sosial.

Seniman dalam membuat seni dengan melaksanakan proses kreatif yang membutuhkan adanya jaminan kebebasan berkreasi. Kebebasan seniman untuk mengomentari kehidupan sosial dalam wujud hasil seni.

Kebebasan seniman untuk mengajak masyarakat kembali pada nilai-nilai dasar religi yang diwujudkan dalam bentuk seni. Kebebasan seniman untuk menggalang solidaritas sosial yang ditetapkan dalam bentuk hasil seni. Seniman bebas melaksanakan apa saja dalam berkreasi dalam berkesenian untuk menghasilkan seni.

Ekspresi kebebasan berkesenian oleh seniman spesialuntuk tunduk pada satu perintah, yaitu hati nurani. Hati nurani selalu menyuarakan keikhlasan, kejujuran dan pengabdian. 

Keikhlasan yakni suatu keadaan atau kondisi yang sesuai dengan sikap dan perbuatan yang dilakukan dengan tulus hati, hati yang membersihkan dan jujur. 

Sikap dan perbuatan nrimo mengandung unsur-unsur tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balas jasa, dan dilakukan dengan sukarela. Bila salah satu dari ketiga unsur itu tidak terpenuhi dalam berkesenian maka tidak akan terwujud keikhlasan dalam berkesenian. 

Kejujuran yakni suatu keadaan atau kondisi yang sesuai dengan sikap dan perbuatan yang dilakukan dengan tidak curang dan penuh ketulusan hati. 

Sikap dan perbuatan jujur mengandung unsur-unsur yang seharusnya (sesuai dengan norma-norma masyarakat) dan yang bekerjsama (sesuai dengan kenyataan). Bila salah satu dari kedua unsur itu tidak terpenuhi dalam proses berkesenian maka tidak akan terwujud kejujuran oleh seniman.

melaluiataubersamaini cara kerja seniman yang demikian maka tidak jarang hasil kerja seniman tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu alasannya dianggap mengganggu kenyamanan mereka. 

Tidaklah mengherankan apabila pemerintah Indonesia di masa kemudian pernah melarang pementasan-pementasan seni alasannya dianggap mengganggu kenyamanan pemerintah yang berkuasa. 

Pelarangan seni dimaksud diantaranya sanggup dicatat, pelarangan “Opera Kecoa” Teater Koma-nya Nano Riantiarno dan pelarangan pembacaan dua puisi Rendra pada pekan seni Hari Ulang Tahun Ismail Marzuki. 

melaluiataubersamaini sederhana sanggup dikatakan bahwa penerapan kebebasan berekspresi oleh seniman adakalanya menghasilkan seni yang mengganggu kenyamanan pemerintah, keamanan dan ketertiban kehidupan masyarakat. 

misal lainnya, yakni foto bugil Anjasmara yang diklaim sebagai hasil seni dan dipajang dalam sebuah ekspo seni. Hal ini mengundang reaksi keras dari masyarakat Indonesia, bahkan permasalahanannya sempat di bawa ke pengadilan.

c. Tanggung Jawab Berkesenian

Setiap kebebasan berekspresi yang berlebihan oleh seniman sanggup saja menjadikan keresahan masyarakat. Oleh alasannya ini para seniman perlu juga memperhatikan tanggung balasan dalam kebebasan berekspresi, Singkatnya kebebasan yang bertanggung balasan dalam berekspresi.

Bagaimanapun juga seniman yakni makhluk sosial, oleh alasannya itu seniman juga harus mendukung terwujudnya kedamaian dan ketenteraman masyarakat melalui karya-karya seninya. 

Bagaimanapun juga seniman yakni anggota suatu bangsa, oleh alasannya itu seniman juga harus memperkokoh persatuan dan kesatuan melalui karya seninya.

Bagaimanapun juga, seniman yakni anggota suatu negara. Oleh alasannya itu seniman harus mengajak orang untuk mematuhi norma-norma yang berlaku di negaranya melalui karya-karya seninya.

Kebebasan berekspresi seniman harus dipakai dalam kerangka tanggung balasan mewujudkan kedamaian ketenteraman masyarakat, persatuan dan kesatuan serta kepatuhan pada norma-norma negara. Karya seni selayaknya selaras dengan nilai-nilai masyarakat, bangsa dan negara.

Bila berperihalan maka karya seni itu akan menerima reaksi yang tidak diperlukan dari masyarakat, bangsa dan pemerintah. Kebebasan berekspresi yang berlebihan tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan melahirkan sikap anarkhis dalam wujud karya seni. 

Sebaliknya pengekangan terhadap kebebasan berekspresi seniman oleh negara akan menghambat lahirnya karya-karya seni sebagai hasil mulut olah pikir yang mengabdi pada hati nurani, kejujuran, dan keikhlasan. 

Terjadi pengekangan terhadap salah satu hak asasi manusia, yang pada jadinya menghambat kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. 

Yang dibutuhkan yakni kebebasan berekspresi yang bertanggung balasan oleh seniman. Pengertian tanggung balasan yakni keharusan insan menanggung banyak sekali akhir dari perbuatan yang dilakukan menurut hak.

Tanggung balasan seniman yakni keharusan seniman menanggung banyak sekali akhir dari karya seni yang dihasilkan menurut kebebasan berekspresi. contohnya Siap dipenjara apabila dinilai bahwa karya seni yang dihasilkan menghina pejabat negara, kepala negara, dan sebagainya.

Oleh alasannya ini sebelum mempublikasikan karya seni, seorang seniman hendaknya mempertimbangkan dengan sungguh apakah karya seni yang dihasilkannya sudah sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, bangsa dan negara Indonesia? Bila sudah, siap untuk dipublikasikan. Bila belum, maka tidak ada salahnya untuk menunda publikasinya. 

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengertian, Definisi Serta Tujuan Dari Seni Dan Seniman"