Pengertian, Pengaruh, Syarat-Syarat Dan Gejala-Gejala Dalam Modernisasi
Berikut ini akan dijabarkan wacana perubahan sosial, modernisasi, imbas modernisasi, pengertian modernisasi, syarat syarat modernisasi, tanda-tanda gejala modernisasi.
Pengertian Modernisasi
Pengertian modernisasi pada awalnya berkembang pada masa XVIII di Eropa, dikala ditemukannya mesin uap dan mesin pemintal untuk tekstil.
melaluiataubersamaini demikian, perkembangan tersebut ialah landasan bagi industrialisasi di banyak sekali bidang kehidupan masyarakat Eropa, yaitu yang lazim dikenal dengan Revolusi Industri.
Perubahan-perubahan penerapan alat-alat industri terjadi di Inggris kemudian menyebar ke banyak sekali negara di Eropa.
Peristiwa industrialisasi tersebut ternyata sejalan dengan Revolusi Prancis yang menentang dan menghancurkan hak-hak istimewa yang dimiliki secara bebuyutan oleh sekelompok orang (kaum feodal), dan munculnya persamaan hak setiap masyarakat negara sehingga hal ini ialah hal awal demokratisasi di Eropa.
Dari kedua revolusi tersebut, kemajuan perekonomian melalui industrialisasi menimbulkan negara menjadi maju dan munculnya persamaan hak sudah menyadarkan peranan setiap orang dalam memilih kehidupannya.
Oleh alasannya itu, hal tersebut sanggup dikatakan sebagai awal dari modernisasi. Perkembangan modernisasi selanjutnya tidak terbatas pada industrialisasi dan demokratisasi saja, tetapi menyangkut pula banyak sekali bidang kehidupan lain yang saling berhubungan.
melaluiataubersamaini demikian, kemajuan suatu bidang kehidupan akan diikuti oleh bidang-bidang kehidupan lain, yaitu:
- kemajuan ilmu pengetahuan maka akan diikuti oleh teknologi;
- kemajuan material atau kebendaan yang dipakai setiap insan harus diimbangi oleh sikap mental untuk mengikuti keadaan dengan benda yang dimilikinya; jikalau tidak, akan dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman atau ketinggalan kebudayaan.
Modernisasi sebagai perubahan sosial dari keadaan tradisional atau praindustri ke masyarakat industri. Perubahan tersebut ialah titik tolak perkembangan ke arah modernisasi.
Untuk mencapai masyarakat modern, harus melalui transisi (peralihan) yang akan mengubah contoh kehidupan masyarakat.
Masyarakat tradisional dianggap statis dan hampir tidak mengalami perubahan. Seperti halnya karakteristik masyarakat tradisional berorientasi pada pertanian dengan memakai metode yang dianggap belum berkembang.
Proses perubahan ke arah lebih maju daripada sebelumnya yang ditunjang oleh sikap dan sikap masyarakat untuk mendapatkan perubahan-perubahan tersebut ialah suatu proses ke arah modern yang dinamakan modernisasi.
Modernisasi sanggup diartikan sebagai suatu sikap pikiran yang mempunyai kecenderungan untuk menlampaukan sesuatu yang gres dari yang bersifat tradisi dan satu sikap pikiran yang hendak menyesuaikan soal-soal yang sudah menetap dan menjadi kebutuhan-kebutuhan yang baru. melaluiataubersamaini kata lain, modernisasi ialah perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan (social planing).
Modernisasi umumnya dihubungkan dengan perkem bangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk suatu kemajuan masyarakat secara positif, begitu pula masyarakat secara terbuka mendapatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
melaluiataubersamaini demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam modernisasi memainkan peranan yang sangat penting di banyak sekali bidang kehidupan sehingga insan sebagai pelaku modernisasi dituntut untuk selalu siap mendapatkan perubahan-perubahan ke arah kemajuan yang positif. Gejala modernisasi ialah awal terjadinya perubahanperubahan ke arah yang diketahui. Misalnya:
- sikap masyarakat akan pentingnya pendidikan sekolah;
- keinginan untuk hidup lebih baik;
- adanya usaha untuk mengejar ketinggalan dari masyarakat lain;
- menghargai pendapat orang lain;
- tidak menganggap pendapat pribadi lebih baik daripada orang lain;
- memandang bahwa kehidupan hari esok harus lebih baik daripada hari ini; dan lain-lain.
1. Berorientasi ke Depan
Kemajuan bangsa dan negara dengan jalan memperbaiki diri guna menyongsong hari esok yang lebih baik.
2. Memiliki Sikap Dinamis dan Aktif
Perbaikan diri dan kemajuan suatu negara harus dicapai dengan usaha dan kerja keras alasannya hal tersebut tidak akan hadir sendiri tanpa adanya perjuangan.
3. Memdiberikan Tempat bagi Rasionalitas
Segala sesuatu yang bekerjasama dengan pembangunan harus diperkirakan baik atau buruknya bagi insan dan kehidupannya, tidak dirasakan atas dasar perasaan atau pendapat pribadi.
4. Mengembangkan Suatu Sikap Terbuka terhadap Pemikiran dan Hasil Penemuan Ilmiah
Pendapat atau pemikiran orang lain yang dianggap baik bagi pembangunan sanggup di terima sebagai suatu masukan guna melengkapi hasil pemikiran yang sudah ada. Begitu pula halnya hasil penelitian ialah kebenaran ilmiah yang bermanfaa bagi pelaksanaan modernisasi.
5. Memdiberikan Prioritas kepada Hal-Hal yang Telah Dicapai Seseorang, bukan Statusnya
Keberhasilan seseorang patut untuk ditiru sebagai langkah ke arah kemajuan dan tidakboleh beranggapan bahwa suatu kemajuan berasal dari pendapat orang yang mempunyai status sosial terhormat di masyarakat.
6. Memdiberikan Perhatian yang Terbesar kepada Persoalan Langsung dengan Skala Prioritas
Segala dilema yang terjadi dan dirasakan eksklusif oleh masyarakat yang ialah bidang kajian seseorang ialah suatu hal yang sangat utama dibandingkan masalah-masalah lain yang bukan bidang garapannya.
7. Melibatkan Dirinya kepada Tujuan yang Mengatasi Tujuan Golongan
Tujuan yang lebih penting yaitu tujuan yang lebih besar dan lebih utama dibandingkan dengan tujuan pribadi atau golongan sehingga seseorang dituntut untuk terlibat dalam segala kepentingan masyarakat dan negara.
Pembangunan nasional melalui modernisasi akan melibatkan beberapa aspek kehidupan, terutama yang sanggup dinikmati dan dirasakan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Adapun aspek-aspek kehidupan tersebut muncul sebagai tanda-tanda modernisasi, di antaranya mencakup bidang iptek, politik, dan ideologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada faktor-faktor rehabilitasi.
Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif supaya proses tersebut tidak mengarah pada angan-angan, sebaiknya modernisasi harus sanggup memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat ke arah waktu-waktu yang menhadir. Menurut Soekanto, terdapat syarat-syarat suatu modernisasi sebagai diberikut.
- Teknik berpikir yang ilmiah (scientific thinking) yang melembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat. Hal ini meng hendaki suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang bersiklus dengan baik.
- Sistem manajemen negara yang baik yaitu sistem yang benarbenar mewujudkan birokrasi.
- Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur serta terpusat pada suatu forum atau tubuh tertentu. Hal ini memerlukan penelitian yang terus-menerus supaya data tidak ter tinggal.
- Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penerapan alat-alat komunikasi massa.
- Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
- Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planing).
Post a Comment for "Pengertian, Pengaruh, Syarat-Syarat Dan Gejala-Gejala Dalam Modernisasi"