Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peristiwa-Peristiwa Sejarah Pertempuran Dan Usaha Pada Masa Perang Kemerdekaan Republik Indonesia

Artikel ini akan mengulas secara ringkas terkena sejarah usaha kemerdekaan, sejarah perang kemerdekaan, perang kemerdekaan, yang diantaranya yaitu bencana bendera di surabaya, bencana 10 november 1945, medan area, bencana ambarawa, bencana medan area, bencana merah putih di minahasa, puputan margarana, bencana westerling di makassar, Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang.

Perang Untuk Mempertahankan Kemerdekaan

Usaha melalui acara diplomasi belum membawa hasil, maka taktik lain yang dilakukan bangsa Indonesia yaitu melalui acara bersenjata.

1. Insiden Bendera di Surabaya

Di Surabaya pada tanggal 19 September 1945 terjadi bencana yang populer dengan sebutan Insiden Bendera di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya. 

Beberapa orang Belanda bertindak gegabah, mereka mengibarkan bendera Belanda Merah Putih Biru di tiang bendera Hotel Yamato. 

Tindakan tersebut menjadikan kemarahan rakyat yang kemudian menyerbu hotel itu dan menurunkan bendera tersebut serta merobek bendera yang berwarna biru dan mengibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih.

2. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Pada tanggal 9 November 1945 komandan tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum sehubungan meninggalnya tentara Sekutu dari Inggris berjulukan Brigjen A.W.S. Mallaby. 

Isi ultimatum tersebut yaitu “Semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus menyerahkan diri selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00.”

Ternyata rakyat Surabaya tidak menggubris sama sekali ultimatum tersebut. Berbekal kebenaran dan keadilan dengan semangat membela dan mempertahankan kemerdekaan rakyat Surabaya bertempur pantang menyerah. 

Dalam pertempuran ini arek-arek Surabaya dipimpin oleh Bung Tomo dan Gubernur Jawa Timur R.A. Suryo.

3. Bandung Lautan Api

Pada tanggal 17 Oktober 1945 pasukan Sekutu memasuki kota Bandung. Selanjutnya Sekutu mengeluarkan ultimatum semoga Bandung Utara dikosongkan dan seluruh senjata rakyat diserahkan kepada Sekutu, tapi ultimatum tersebut disambut dengan pertempuran.

Pada tanggal 23 Maret 1946 Sekutu mengeluarkan ultimatum kedua. Sekutu menuntut semoga rakyat mengosongkan seluruh kota Bandung. Ultimatum tersebut juga disambut dengan pertempuran. 

Namun pada ketika pertempuran belangsung, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan instruksi semoga TRI mengosongkan kota Bandung. Sebelum meninggalkan kota Bandung, TRI dan rakyat membumihanguskan kota Bandung Selatan.

4. Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Medan. Mereka mencoba merebut seluruh kota Medan dan sekitarnya. 

Rongrongan pasukan Sekutu tersebut tidak dibiarkan, maka pada tanggal 13 Oktober 1945 meletus pertempuran besar yang disebut Pertempuran Medan Area.

5. Pertempuran Ambarawa

Pasukan Sekutu dengan aneka macam cara bermaksud memmenolong NICA untuk menjajah kembali Indonesia. Sehingga pertempuran andal meletus di Ambarawa, dan menewaskan Komandan Resimen Banyumas yang berjulukan Letkol Isdiman. 

Pada tanggal 12-15 Desember 1945 pertempuran bertambah seru, sehingga Panglima Divisi Banyumas, Kolonel Sudirman mengambil alih pimpinan, pasukan diusir dan melarikan diri ke Semarang. Kemudian setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri.

6. Pertempuran Merah Putih di Minahasa

Latar belakang terjadinya bencana itu yaitu pasukan Sekutu melarang rakyat Minahasa untuk mengibarkan bendera Merah Putih. 

Di bawah pimpinan C.H.Taulu, rakyat Minahasa bertempur melawan Sekutu. Ternyata mereka berhasil mempertahankan tetap berkibarnya bendera merah putih.

7. Puputan Margarana

Pada tanggal 2-3 Maret 1946 Belanda mendarat di Pulau Bali. Kehadiran Belanda tersebut bermaksud untuk menguasai Pulau Bali. 

Oleh alasannya itu pada tanggal 18 November 1946 meletus pertempuran di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai. 

Pertempuran tidak seimbang, sehingga rakyat Bali mengadakan Perang Puputan, yang artinya perang habis-habisan di Margarana. I Gusti Ngurah Rai dan seluruh anak buahnya gugur sebagai kusuma bangsa.

8. Peristiwa Westerling di Makassar

Disebut sebagai Peristiwa Westerling, alasannya pasukan Belanda dipimpin Kapten Raymond Westerling mengadakan pembunuhan massal terhadap rakyat Sulawesi Selatan pada tanggal 7-25 Desember 1947. Salah satu korban keganasan Westerling yaitu gugurnya Wolter Monginsidi.

9. Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Pada tanggal 1 Januari 1946 diadakan negosiasi antara Belanda dan rakyat Palembang. Sewaktu negosiasi sedang berlangsung, meletus pertempuran. 

Dalam pertempuran tersebut para pejuang Republik Indonesia berhasil menenggelamkan kapal pemburu di Sungai Musi dan melumpuhkan tank-tank milik Belanda. Akhirnya pada tanggal 6 Januari 1946 kedua belah pihak mengadakan gencatan senjata.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Peristiwa-Peristiwa Sejarah Pertempuran Dan Usaha Pada Masa Perang Kemerdekaan Republik Indonesia"